
Berapa banyak anggota jemaat yang bersungut-sungut setelah selesai kebaktian. Ada yang mengeluh setelah selesai doa makan. Misalnya dengan berkata: "Tadi itu doa syafaat atau doa makan sih. Koq panjang banget doanya "? Yang salah tuh panitia, seharusnya kalau doa makan, jangan suruh Pendeta, tapi suruh saja anggota jemaat yang baru belajar berdoa supaya tidak lama-lama berdoanya, kan kita sudah lapar nih! Seorang pemimpin pujian mengeluh kepada temannya : "Capek bangat", habis jemaatnya tidak punya roh menyembah, dingin sekali mereka. Saya sudah pakai bermacam cara untuk membuat ibadah kita hidup, tetapi nggak bisa, karena jemaatnya tidak punya roh penyembah!
Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah : "Bebankah menyembah dan memuji Tuhan itu ? Kalau kita baca nats renungan kita hari ini secara keseluruhan yaitu tentang percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria memberikan jawaban yang sempurna kepada kita. Orang yang belum percaya Tuhan Yesus sebagai Mesias atau Kristus (Yohanes 4:25-26), akan merasakan bahwa penyembahan dan pujian adalah sebagai sesuatu yang sangat memberatkan atau sebagai suatu beban. Karena banyak aturan yang dibuat manusia tentang hal itu.
Contohnya ada dalam kitab Yohanes 4: 20, Pada saat itu kalau orang Samaria menyembah Tuhan harus diatas gunung ini yaitu di Sikhar, dekat tanah yang diberikan Yakub kepada anaknya Yusuf, sedangkan orang Israel katakan kalau menyembah Tuhan harus di Yerusalem. Kalau mereka tinggalnya jauh dari tempat-tempat tersebut, maka mereka harus terlebih dahulu bersusah-payah datang kesana dulu, sebelum bisa memuji dan menyembah Tuhan.
Akan tetapi bagi orang yang telah percaya dan menerima Yesus dalam hatinya menjadi Tuhan dan Kristus yaitu Juru Selamat pribadinya, maka pujian dan penyembahan akan menjadi suatu kesukaan hatinya, dan tidak lagi merupakan hal yang memberatkan dan membebani. Sekarang Tuhan katakan, kita bisa memuji dan menyembah Tuhan dimana saja dengan hati yang tertuju kepadaNya. (Yohanes 4:23) Dengan demikian adalah hal yang kurang tepat jika ada diantara orang kristen merasa kalau berdoa, menyembah dan bernyanyi memuji Tuhan itu adalah sebagai sesuatu yang memberatkan atau sebagai suatu beban.
Kita sudah dipilih untuk memuji dan menyembah Dia, maka pastilah kita sudah, sedang, dan akan diperlengkapi karunia untuk itu. Memuji dan menyembah Tuhan bukan saja hanya masalah karunia, tetapi juga masalah kehormatan dan kesempatan yang indah yang Tuhan berikan hanya kepada anak-anakNya.
Orang-orang lain yang diluar Yesus, mereka tidak punya kesempatan yang indah untuk membesarkan dan memuliakan nama Yesus dan bersekutu denganNya. Maka dengan itu, bila ada kesempatan untuk memuji dan menyembah Tuhan, maka lakukanlah itu sebagai sebuah kesempatan yang Tuhan berikan. Memuji dan menyembah Tuhan, sama sekali bukanlah merupakan sebuah beban atau sesuatu yang memberatkan kita, melainkan merupakan suatu anugerah yang perlu kita syukuri dan hargai. Dan sebagai rasa syukur dan rasa hormat, kita menyambut anugerah itu dan kita melakukannya dengan segenap hati, roh, jiwa dan segenap akal budi kita.
Kita melakukannya hanya bagi Tuhan dan bukan untuk manusia. Rasa suka-cita adalah sesuatu yang dapat kita rasakan, kalau kita melakukan penyembahan dan pujian kepada Tuhan dengan penuh pengertian dan ketulusan. PUJILAH TUHAN HAI JIWAKU !
Doa kami :
Ya Tuhan Yesus, jadikan kami pribadi-pribadi yang menyembah dalam roh dan kebenaran, biarlah kami memahami bawa pujian dan penyembahan adalah suatu kesukaan dan bukan suatu beban. Amin