
Dalam pemahaman ke-kristenan, perbuatan baik yang kita lakukan, bukanlah sebagai penentu untuk masuknya atau tidak masuknya kita kedalam Sorga. Karena Alkitab mengajarkan bahwa masuk Sorga (keselamatan) adalah merupakan anugerah Tuhan dan bukan usaha manusia. Meskipun demikian, setiap orang percaya kepada Kristus, diajarkan untuk melakukan perbuatan baik kepada semua orang sebagai hasil dan bukti bahwa kita telah memperoleh keselamatan dari Tuhan. Sebab anugerah keselamatan yang telah kita terima mengarahkan kita untuk melakukan kehendak Allah. Salah satunya tertulis dalam kitab 1 Petrus 2 : 15 "Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkemkan kepicikan orang-orang yang bodoh".
Hari ini kita dapat belajar beberapa prinsip tentang berbuat baik :
1. Perbuatan baik dilakukan dengan konsisten.
Kalimat "janganlah jemu-jemu" memberi arti bahwa melakukan kebaikan, janganlah hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan kepada orang tertentu saja, melainkan berbuat baik harus menjadi bagian hidup kekristenan. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan tidak boleh dihalangi oleh faktor apa pun.
2. Perbuatan baik akan menerima balasannya.
Meskipun dari pihak kita tidak mengharapkan akan beroleh balasan atau balas jasa, pada saat kita berbuat baik pada seseorang, namun ada sebuah hukum yang mengatur kehidupan kekristenan yaitu barangsiapa yang menabur ia akan menuai. Tidaklah heran kalau hidup seseorang diberkati Tuhan, karena sebelumnya ia sudah banyak menabur kebaikkan, kemurahan dan benih yang baik terhadap orang yang perlu pertolongan.
3. Perbuatan baik untuk semua orang.
Memang ada kecenderungan dari kebanyakan orang, bahwa dia berbuat baik kepada orang yang baik kepadanya. Bahkan banyak orang yang berbuat baik dengan pertimbangan suku, agama, dan latar belakang tertentu. Tetapi Alkitab mengajurkan kita bahwa kita harus berbuat baik kepada semua orang tanpa membeda-bedakan. Mengapa ? Karena orang percaya Yesus harus menjadi sarana kesaksian bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Filipi 4 : 5 berkata: Hendaklah kebaikan hatimu diketahui oleh semua orang, Tuhan sudah dekat". Matius 5 : 16 juga berkata: " . . . , supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang disorga.
4. Berbuat baik kepada kawan-kawan seiman.
Berbuat baik terutama kepada kawan-kawan seiman, bukan berarti hanya berbuat baik kepada kawan-kawan seiman/seagama/sekepercayaan, tetapi hal ini dimaksudkan supaya kita memprioritaskan perhatian kita terhadap orantg-orang yang terdekat dengan kita, setelah itu baru kepada orang disekitar kita. Karena tidak mungkin kita memperhatikan orang yang jauh dari kita, sebelum kita memperhatikan orang yang terdekat dengan kita.
Akhirnya, marilah kita menabur kebaikan dan kemurahan kepada semua orang, dimulai dengan orang-orang yang terdekat dengan kita, selama kita masih hidup di bumi ini. Ingatlah bahwa segala perbuatan kita terhadap orang lain, Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai perbuatan kita kepadaNya. (Matius 25:40)
Doa kami :
Tuhan Yesus yang baik, ajarlah kami supaya kami dapat berbuat baik seperti yang Tuhan kehendaki. Ampunilah kami kalau selama ini kami melakukan kebaikan dengan hati yang tidak tulus dengan cara meilih-milih dan membeda-bedakan orang dan motivasi kami yang salah dalam hal berbuat baik kepada orang lain. Amin!
Hari ini kita dapat belajar beberapa prinsip tentang berbuat baik :
1. Perbuatan baik dilakukan dengan konsisten.
Kalimat "janganlah jemu-jemu" memberi arti bahwa melakukan kebaikan, janganlah hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan kepada orang tertentu saja, melainkan berbuat baik harus menjadi bagian hidup kekristenan. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan tidak boleh dihalangi oleh faktor apa pun.
2. Perbuatan baik akan menerima balasannya.
Meskipun dari pihak kita tidak mengharapkan akan beroleh balasan atau balas jasa, pada saat kita berbuat baik pada seseorang, namun ada sebuah hukum yang mengatur kehidupan kekristenan yaitu barangsiapa yang menabur ia akan menuai. Tidaklah heran kalau hidup seseorang diberkati Tuhan, karena sebelumnya ia sudah banyak menabur kebaikkan, kemurahan dan benih yang baik terhadap orang yang perlu pertolongan.
3. Perbuatan baik untuk semua orang.
Memang ada kecenderungan dari kebanyakan orang, bahwa dia berbuat baik kepada orang yang baik kepadanya. Bahkan banyak orang yang berbuat baik dengan pertimbangan suku, agama, dan latar belakang tertentu. Tetapi Alkitab mengajurkan kita bahwa kita harus berbuat baik kepada semua orang tanpa membeda-bedakan. Mengapa ? Karena orang percaya Yesus harus menjadi sarana kesaksian bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Filipi 4 : 5 berkata: Hendaklah kebaikan hatimu diketahui oleh semua orang, Tuhan sudah dekat". Matius 5 : 16 juga berkata: " . . . , supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang disorga.
4. Berbuat baik kepada kawan-kawan seiman.
Berbuat baik terutama kepada kawan-kawan seiman, bukan berarti hanya berbuat baik kepada kawan-kawan seiman/seagama/sekepercayaan, tetapi hal ini dimaksudkan supaya kita memprioritaskan perhatian kita terhadap orantg-orang yang terdekat dengan kita, setelah itu baru kepada orang disekitar kita. Karena tidak mungkin kita memperhatikan orang yang jauh dari kita, sebelum kita memperhatikan orang yang terdekat dengan kita.
Akhirnya, marilah kita menabur kebaikan dan kemurahan kepada semua orang, dimulai dengan orang-orang yang terdekat dengan kita, selama kita masih hidup di bumi ini. Ingatlah bahwa segala perbuatan kita terhadap orang lain, Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai perbuatan kita kepadaNya. (Matius 25:40)
Doa kami :
Tuhan Yesus yang baik, ajarlah kami supaya kami dapat berbuat baik seperti yang Tuhan kehendaki. Ampunilah kami kalau selama ini kami melakukan kebaikan dengan hati yang tidak tulus dengan cara meilih-milih dan membeda-bedakan orang dan motivasi kami yang salah dalam hal berbuat baik kepada orang lain. Amin!