Apa yang dimaksud dalam ayat Alkitab tersebut diatas ? Maksudnya adalah bahwa sambil kita bekerja untuk mencari nafkah, janganlah kita melupakan perkara-perkara rohani. Arti daripada "makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal" adalah "melakukan pekerjaan yang dikehendaki TUHAN". Kalau kita hanya bekerja /berusaha demi cari uang saja (yaitu utk makanan yang akan dapat binasa), maka akan terjadi apa yang tertulis dalam kitab Hagai 1 : 6-7 yaitu "kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit, kamu makan tapi tidak sampai kenyang, kamu berpakaian tapi badanmu tidak sampai panas". Maksudnya kita kerja/usaha keras sampai lembur dan sebagainya, tapi tetap saja dapat uangnya tidak cukup atau kurang, kurang, kurang dan kurang saja. Hal ini terjadi, oleh karena kita hanya memikirkan urusan rumah/diri kita masing-masing, sedangkan urusan rumah TUHAN diabaikan dan tetap menjadi reruntuhan.
Memang TUHAN senang kepada setiap orang yang bekerja. Firman TUHAN dalam kitab Mazmur 128 : 2, mengatakan : "Berbahagialah orang yang makan hasil jerih payahnya sendiri dan baiklah keadaanmu" dan supaya ia tidak menjadi beban dan dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Sebaliknya Firman TUHAN dalam kitab 2 Tesalonika 3 : 10, mengatakan bahwa "Orang yang malas/tidak mau bekerja atau berusaha, janganlah ia makan".Karena memang ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan ia sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Dalam semuanya ini, maksud TUHAN adalah bahwa kita harus bekerja dan berusaha dengan jerih payah kita sendiri untuk mencari nafkah, tetapi juga sambil melakukan urusan rumah TUHAN / pekerjaan yang dikehendaki TUHAN.
Urusan rumah TUHAN apa saja yang dapat kita lakukan dalam pekerjaan /usaha kita sehari-hari ?
Contohnya antara lain:
- kita bekerja/berusaha dengan penuh tanggung jawab, jujur, adil dan dapat dipercaya/tidak menipu.
- melakukan pekerjaan/usaha kita dengan segenap hati seperti untuk TUHAN, bukan untuk manusia. Meskipun mungkin boss/atasan kita atau pembeli/nasabah kita, tidak memperlakukan kita dengan benar/baik/bijaksana.
- kita suka menolong sesama, karyawan atau atasan yang sedang kesusahan, tanpa pamrih dan tidak munafik/sombong.
- dengan sendirinya karakter/kelakuan kita itu, pastilah akan dapat dipakai menjadi contoh yang mencerminkan karakter TUHAN Yesus dalam hidup ini bagi sesama, karyawan, atasan atau juga terhadap pembeli/nasabah kita.
TUHAN Yesus Kristus, jadikanlah kami orang yang bertanggung jawab dan mengasihi Engkau dan sesama kami, sehingga karakter TUHAN dapat tercermin melalui kelakuan dan perbuatan kami sehari-hari dalam pekerjaan / usaha. Amin