“Tidak ada yg mustahil
bagi orang yg percaya”! (Markus 9:23)
Mustahil hidup ini dapat
berjalan tanpa suatu hambatan, persoalan, pencobaan; namun dari hal inilah
kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, Tuhan ingin agar kita terus
berusaha untuk tetap bangkit berdiri dalam perjalanan hidup ini bersama Yesus
Kristus Tuhan, Penebus kita yg hidup dan Juruselamat kita.
Meskipun mungkin, kita tidak pernah mengerti apa yg akan terjadi di kemudian hari, tapi kita percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus Tuhan, Juruselamat, Penebus kita hidup dan Ia akan selalu setia menyertai kita dan tinggal bersama kita. Kita akan melihat sendiri bahwa Tuhan memihak kita, ada & tinggal bersama kita umatNya yg mengasihiNya dan melakukan firmanNya.
Sebab itu janganlah pernah berhenti untuk percaya kepadaNya dan janganlah pernah berhenti untuk bersyukur kepadaNya. Apakah keadaan kita sudah seburuk dan se-malang Ayub, rumahnya, harta bendanya dan usahanya semuanya habis & dia bangkrut ? Dan juga, anak-anaknya semua mati tertimpa bahaya/celaka ? Dan seluruh tubuhnya terkena borok yg gatal dan berbau busuk, sehingga hanya tubuhnya hanya tinggal tulang yg dilapisi kulit saja ? Dan bahkan istrinya juga berkata kepadanya: Masih bertekunkankah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah ! Tetapi Ayub tetap dg yakin berkata kepada istrinya: Engkau berbicara seperti perempuan gila!akah kita mau menerima yg baik dari Allah,tetapi tidak mau menerima yg buruk? Dalam kesemuanya ini, meskipun Ayub tidak mengerti akan rencana & kehendak Tuhan, tetapi Ayub tetap tidak berbuat dosa dg bibirnya ataupun pikiran, perbuatannya. (Ayub 2:9-10)
Meskipun mungkin, kita tidak pernah mengerti apa yg akan terjadi di kemudian hari, tapi kita percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus Tuhan, Juruselamat, Penebus kita hidup dan Ia akan selalu setia menyertai kita dan tinggal bersama kita. Kita akan melihat sendiri bahwa Tuhan memihak kita, ada & tinggal bersama kita umatNya yg mengasihiNya dan melakukan firmanNya.
Sebab itu janganlah pernah berhenti untuk percaya kepadaNya dan janganlah pernah berhenti untuk bersyukur kepadaNya. Apakah keadaan kita sudah seburuk dan se-malang Ayub, rumahnya, harta bendanya dan usahanya semuanya habis & dia bangkrut ? Dan juga, anak-anaknya semua mati tertimpa bahaya/celaka ? Dan seluruh tubuhnya terkena borok yg gatal dan berbau busuk, sehingga hanya tubuhnya hanya tinggal tulang yg dilapisi kulit saja ? Dan bahkan istrinya juga berkata kepadanya: Masih bertekunkankah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah ! Tetapi Ayub tetap dg yakin berkata kepada istrinya: Engkau berbicara seperti perempuan gila!akah kita mau menerima yg baik dari Allah,tetapi tidak mau menerima yg buruk? Dalam kesemuanya ini, meskipun Ayub tidak mengerti akan rencana & kehendak Tuhan, tetapi Ayub tetap tidak berbuat dosa dg bibirnya ataupun pikiran, perbuatannya. (Ayub 2:9-10)
Tentunya keadaan kita belum
separah & sesulit keadaan hidup Ayub bukan? Namun dalam keadaan Ayub
seperti itu, dia tetap yakin percaya bahwa Allah Penebusnya akan bangkit dari
kematian/debu tanah dan dia tetap yakin percaya bahwa Allahnya akan memihak
kepadanya ! (Ayub 19:25—27)
Untuk itu, janganlah kita
gentar, kuatir, takut dan bimbang dan mengeluh/mengomel kepada Tuhan atau
kecewa kepadaNya seperti istrinya Ayub. Jangan sekali-kali meratapi kehidupan
& keadaan diri kita, dan memandang/menilai diri kita sendiri dg pandangan
manusia, sebab manusia hanya melihat & menilai yg nampak dari luarnya saja.
Ketika itu, nabi Samuel juga dahulu telah salah menilai orang pilihan Tuhan dan
Tuhan menegor nabi Samuel utk hal itu. (1 Samuel 16:6-7)
Dan janganlah kita sampai
kehilangan iman kita kepada Tuhan, atau kurang percaya kepadaNya, melainkan
belajarlah untuk terus menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan, sampai mujizat
Tuhan menjadi nyata dalam kehidupan kita. Sebab tidak ada yg mustahil bagi
orang percaya kepada Tuhan. (Markus 9:23)
Seperti juga mujizat yg
pernah dialami sendiri oleh janda di Sarfat dahulu. Karena dia percaya dan
berbuat seperti yg difirman Tuhan, Allah Israel yg disampaikan kepadanya, melalui
nabi Elia. (1 Raja-Raja 17:14-15) Padahal ketika itu, sang janda di Sarfat
hanya punya seggengam tepung dalam tempayan
dan minyak dalam buli-buli untuk membuat roti baginya dan anaknya, dan setelah
memakannya; maka mereka akan mati. (1 Raja-Raja 17:12) Tentunya keadaan kita
sekarang, belumlah separah keadaan janda di Sarfat ketika itu, bukan?
Tetapi janda itu, tetap berani
percaya & berbuat seperti yg difirmankan Tuhan kepadanya, yakni membuat
sepotong roti bundar kecil, lalu barulah dia membuat roti baginya &
anaknya; maka tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli tidak berkurang
sampai masa kekeringan lewat. ( 1Raja-Raja 17:14-16)
Selamat berjuang untuk
dapat terus percaya kepada Yesus Kristus Tuhan, Allah kita yg hidup. Sebab
semuanya itu tidaklah akan sia-sia.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami mampu
terus menguatkan kepercayaan kami kepadaMu, sebab kami percaya bahwa tidak ada
yg mustahil bagi kami yg sepenuh hati percaya kepadaMu. Amin