“Tetapi kepada kamu yg
mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang
yg membenci kamu; mintalah berkat bagi
orang yg mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yg mencaci kamu”. (Lukas 6:27-28)
Selanjutnya dari nas
tsb diatas, firman Tuhan katakan : Jikalau kita mengasihi orang yg mengasihi
kita, apakah jasa kita? Karena orang-orang berdosa-pun mengasihi juga orang yg
mengasihi mereka. (Lukas 6:32) Orang-orang berdosa yg dimaksud dalam kitab
Lukas 6:32 tsb, adalah “orang-orang yg kebiasaannya adalah hidup dalam dosa”
atau dalam bahasa aslinya “hamartolos”.
Sebab jikalau kamu
berbuat baik kepada orang yg berbuat baik kepadamu, apakah jasamu? Orang-orang
berbuat dosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada
orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka
menerima kembali sama banyak. (Lukas 6:33-34)
Tetapi kamu kasihilah
musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak
mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak
Allah Yg Maha Tinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yg tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (Lukas 6:35-36)
Sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, semua kita tentunya mau mendengarkan
segala apa yg Tuhan katakan, perintahkan, tetapkan & rencanakan...dll, yg
tertulis dalam Alkitab. Sebab semuanya itu bukanlah “perkataan hampa”,
melainkan adalah “ kehidupan” kita. (Ulangan 32:47)
Dan dalam nas tsb
diatas Tuhan berkata kepada kita: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada
orang yg membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yg mengutuk kamu; berdoalah
bagi orang yg mencaci kamu!
Kalau menurut akal
budi & pikiran kita sebagai manusia lama, yg masih dikuasai oleh hawa nafsu
kedagingan kita, tentunya kita akan berpikir : Bagaimana mungkin, kita dapat
mengasihi orang yg membenci kita atau orang yg mencaci kita, mengutuki kita dll
? Itu-kan sesuatu hal yg mustahil, tidak logis dan bodoh ? Kita maunya kan hanya
mengasihi orang yg mengasihi kita, berbuat baik kepada orang yg baik terhadap
kita...dll.
Tetapi kalau kita
berkata dan berbuat demikian, maka firman Tuhan katakan, kita ini tidak ada
bedanya dg orang-orang yg kebiasaannya adalah hidup dalam dosa”; padahal
bukankah kita mengaku bahwa kita adalah orang-orang yg percaya kepadaNya dan
pengikutNya. Jadi dalam hal ini, kita ini sebenarnya bukanlah anak-anak Allah
Yg Maha Tinggi, melainkan sama dg orang-orang duniawi, yg hidup dalam dosa, yg
kelak akhirnya akan binasa.
Namun sebaliknya,
kalau kita mau berbalik kepada Tuhan dan lebih sungguh lagi percaya kepadaNya
dan hidup memegang firmanNya, maka segeralah berubah dan bertobat, selama masih
ada kesempatan ! Sebab Kerajaan Allah atau Hari kedatangan Yesus Kristus Tuhan
Allah kita, pada hari ini, sudah lebih dekat daripada kemarin atau bulan lalu
atau tahun lalu. (Ibrani 10:25)
Bukankah hari ini
umur kita juga sudah bertambah tua dibandingkan dg umur kita kemarin? Dan bukankah
hari ini, kita juga sehari lebih dekat kepada kematian, daripada kemarin?
Untuk itu, janganlah
kita mau hidup terus dalam dosa. Lebih baik sesuai dg nas firman Tuhan diatas,
marilah dg bantuan Roh Kudus, kita terus berusaha hidup dalam pertobatan dan
terutama berusaha mengampuni dan bahkan mengasihi lawan/musuh kita atau
orang-orang yg menyakiti kita, menghina kita...dll. Sebab dg demikian, maka
dosa kita pun akan diampuni Tuhan.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
sadarkanlah kami bahwa Kerajaan Sorga pada hari ini sudah lebih dekat daripada
kemarin, agar kami jangan sampai terlambat bertobat & tidak sepenuh hati
percaya kepadaMu. Amin