“Kata Yesus: Datanglah ! Maka Petrus turun
turun dari perahu dan berjalan diatas air mendapatkan Yesus”. (Matius 14:29)
Ketika Petrus turun dari perahu yg sedang diombang-ambingkan gelombang dan
berjalan diatas air mendapatkan Yesus; bagi Petrus dimanakah tempat yg paling
aman ? Apakah didalam perahu atau didalam Yesus, yakni dalam pegangan tanganNya
?
Jawabnya tentu adalah
didalam Yesus, yakni dalam pegangan tangan Yesus, dan untuk sejenak Petrus
dapat merasakan & mengerti. Pada waktu yg sebentar itu, Petrus bisa merasakan
& mengerti sejenak apa artinya “iman”. Sebagai warga Kerajaan Allah, untuk
sesaat Petrus dapat merasakan & mengerti, bagaimana iman itu bekerja didalam
“alam anugerah”.
Sebenarnya sebagai
pengikut Yesus, kadang-kadang kita juga dapat sejenak merasakan & mengerti
apa sesunguhnya artinya “iman” itu. Disini kita dapat melihat & mengerti
bahwa didalam mengikut Yesus, kita sangat membutuhkan/memerlukan keberanian
untuk melangkah kedalam suatu ketidak-pastian yg penuh risiko, sebelum kita
dapat menemukan “kepastian yg sebenarnya” yakni apa yg dikatakan Tuhan Yesus. Dalam
keadaan Petrus : Dia berani turun kedalam air yg bergelombang dengan risiko
tenggelam kedalam air, sebelum dia dapat sejenak berjalan diatas air mendatangi
Yesus. Petrus taat & percaya saja pada apa yg dikatakan Yesus saat itu
yakni : Datanglah ! Dengan taat dan melakukan “kepada apa yg
dikatakan/difirmankan Yesus”, maka dengan demikian Petrus telah belajar menjadi
percaya, yakni mempunyai iman yg hidup/berisi dan bukan iman yg mati/kosong. (Yakobus
2:17,20)
Ini adalah suatu “paradoks
dari iman” atau “sesuatu “pertentangan dalam iman”.
Langkah iman pertama
kita, adalah menempatkan kita kedalam suatu keadaan/posisi dimana iman menjadi
mungkin. Kalau kita tidak mau melakukan itu, maka kita tidak akan pernah
belajar, bagaimana untuk dapat jadi percaya. Dalam hal ini sebagai pengikutNya,
maka kita akan tetap berada dalam suatu keadaan/posisi iman yg kosong atau iman
yg mati. (Yakobus 2:17,20) Sehingga Tuhan Yesus-pun akan menegor kita &
berkata kepada kita umatNya seperti kepada rasul Tomas ketika itu: Janganlah
engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. (Yohanes 20:27)
Seperti contohnya rasul
Tomas. Dia menjadi percaya kepada Tuhan Yesus sudah menampakkan diri kepada
murid-murid yg lain, karena dia sudah melihat Yesus dan bukan karena iman. (Yohanes
20:28,29)
Tomas percaya bahwa
Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, karena dia sudah melihat Yesus dan sudah
menaruh jarinya di bekas paku ditangan Yesus dan sudah mencucukkan tangannya
kedalam lambung Yesus, yg bekas ditikam diatas kayu salib. (Yohanes 20:27) Sehingga ketika itu Yesus menegor Tomas dg berkata : Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yg mereka yg tidak melihat, namun percaya. (Yohanes 20:29)
Ada juga contoh lainnya yg pernah diucapkan oleh seorang penginjil dari Bandung yg berkata: Kalau anda misalnya mau melihat & mengalami mujizat kesembuhan dari suatu penyakit yg parah seperti orang lain, maka kita juga harus berani menderita sakit parah dulu seperti orang itu, lalu datang percaya kepada Tuhan.
Inti atau pokok dari menjadi murid atau pengikut Yesus adalah dari waktu ke waktu, kita akan didesak oleh Tuhan kepada suatu situasi & keadaan yg baru, yang memungkinkan kita untuk dapat menjadi lebih sungguh lagi percaya kepadaNya. Tuhan akan terus mendesak kita kepada keadaan atau situasi yg kelihatannya mustahil dan hanya dapat bersandar kepada Firman Tuhan Yesus saja.
Ada juga contoh lainnya yg pernah diucapkan oleh seorang penginjil dari Bandung yg berkata: Kalau anda misalnya mau melihat & mengalami mujizat kesembuhan dari suatu penyakit yg parah seperti orang lain, maka kita juga harus berani menderita sakit parah dulu seperti orang itu, lalu datang percaya kepada Tuhan.
Inti atau pokok dari menjadi murid atau pengikut Yesus adalah dari waktu ke waktu, kita akan didesak oleh Tuhan kepada suatu situasi & keadaan yg baru, yang memungkinkan kita untuk dapat menjadi lebih sungguh lagi percaya kepadaNya. Tuhan akan terus mendesak kita kepada keadaan atau situasi yg kelihatannya mustahil dan hanya dapat bersandar kepada Firman Tuhan Yesus saja.
Contoh : Pertama
kalinya di Masa, Musa diperintahkan Tuhan untuk memukul gunung batu dg
tongkatnya supaya mengeluarkan air untuk memberi minum bangsa Israel yg
kehausan dipadang gurun. (Keluaran 17:3-6) Tetapi selanjutnya di Meriba, ketika
Tuhan perintahkan Musa untuk berkata kepada bukit batu dan memerintahkannya
untuk mengeluarkan air. Tetapi sayangnya Musa tidak percaya dan tidak taat
melakukan apa yg diperintahkan Tuhan, yakni untuk berkata kepada bukit batu
didepan para umatNya, maka akibatnya Musa tidak dapat masuk ke tanah Perjanjian
yg telah dijanjikan Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. (Bilangan 20:7-12)
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami umatMu agar hari demi hari dapat menjadi semakin taat dan
percaya kepadaMu. Amin