“Dalam segala sesuatu
telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus
membantu orang-orang yg lemah dan harus mengingat-ingat perkataan Tuhan Yesus,
sebab ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih bahagia memberi daripada menerima”.
(Kisah Para Rasul 20:35)
Dalam menjalankan
misinya sebagai pemberita Injil Kristus kepada orang-orang Yahudi diperantauan
& orang-orang yg bukan Yahudi yg tinggal diluar negri Israel, rasul Paulus
mengikuti teladan dari Tuhan yg mengatakan dalam nas diatas, bahwa “Adalah lebih
bahagia memberi daripada menerima”. Rasul Paulus memang tidak pernah
meminta-minta atau mengingini emas atau perak atau uang/harta benda daripada
siapapun juga.
Sebaliknya dalam
menjalankan tugas pelayanannya sebagai pemberita Injil Kristus Yesus, untuk
memperoleh uang yg diperlukan, antara lain untuk makan, minum, penginapan,
biaya sewa kapal dll; rasul Paulus lebih memilih untuk bekerja keras supaya
dapat membiayai semua keperluannya maupun keperluan dari teman-teman
seperjalanannya/sepelayanannya yg mungkin tidak punya cukup uang untuk ikut
dalam tugas pemberitaan Injil tsb bersamanya. (Kisah Para Rasul 20:33-34)
Untuk itu rasul
Paulus rela bekerja sebagai pembuat tenda/mungkin sebagai tukang jahit untuk
membuat tenda atau memperbaikinya. Sebab dia ingin mengikuti contoh yg
diberikan oleh Tuhan Yesus yaitu “Lebih bahagia memberi daripada menerima”.
Hal yg serupa juga dilakukan oleh Biddy Mason. Pada tahun 1891, Biddy Mason
dimakamkan di suatu kuburan di Los Angeles, tanpa ada tanda peringatan/batu
nisan khusus apapun. Hal itu bukanlah sesuatu yg tidak biasa bagi seorang
wanita kulit hitam yg terlahir sebagai budak pada saat itu disana. Tetapi
sebenarnya hal itu agak sedikit mengherankan bagi seorang “Biddy” yg sudah
berhasil mencapai suatu keberhasilan dalam menolong sesamanya yg lemah.
Setelah memenangkan
kebebasannya dari perbudakkan dalam suatu perjuangan di pengadilan, pada th
1856, Biddy mengkombinasikan keahliannya sebagai jururawat dan suatu keputusan
bisnis yg bijaksana, yg membuat dia menjadi sukses dan bisa membiayai &
menolong banyak orang yg lemah.
Untuk beberapa waktu
lamanya, Biddy memperhatikan janji/sumpah dari para immigran dan ex narapidana
yg bertobat setelah keluar dari penjara; kemudian dia mulai menghubungi mereka
dan memberi sumbangan/bantuan gratis kepada mereka agar mereka dapat kembali
berprestasi di masyarakat. Sehingga seringkali ada banyak orang-orang yg antri
didepan rumahnya untuk mendapat pertolongannya & bantuannya. Lalu tepatnya
16 tahun setelah bebas dari perbudakan, Biddy dan menantunya laki-laki, mereka
mampu membiayai pendirian suatu Gereja Metodis Episcopal yg Pertama bagi para
imigran dan warga kuit hitam keturunan Afrika di Los Angeles. Biddy telah
membuat perkataan rasul Paulus itu menjadi suatu kenyataan, yaitu : “Saya
memperlihatkan suatu contoh kepadamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus
membantu orang-orang yg lemah dan harus mengingat-ingat perkataan Tuhan Yesus,
sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih bahagia memberi daripada
menerima”.
Pada tahun 1988,
ada seorang penderma, yg kaya raya, memperbaiki kuburannya & meletakkan tanda
peringatan/batu nisan khusus disana untuk Biddy Mason, yang dihadiri oleh
Walikota Los Angeles saat itu dan 3000 anggota gereja kecil yg dimulai
dirumahnya sekitar seabad yg lalu.
Demikian juga hal yg demikian juga pernah dialami oleh seorang umat Tuhan yg
sederhana di Jakarta, dia bersaksi : Betapa dalam segala kekurangannya , dia
sungguh-sungguh dg telah rela, tulus & konsekwen selalu berusaha utk
menyisihkan uang sekian ribu rupiah setiap harinya, kemudian kalau uang yg
dikumpulkannya itu sudah mencapai rp 50 ribu, lalu dia memberinya kepada
orang-orang yg lemah dan miskin dan membutuhkan. Hatinya selalu dipenuhi dg
“kebahagiaan yg tak terkira” ketika melihat bahwa orang-orang yg lebih
berkekurangan dari dirinya dapat menggunakannya dg bersyukur kepada Tuhan, dan
anehnya Tuhan juga memberkatinya dalam pekerjaannya sehingga dia selalu hidup
berkecukupan dalam segala sesuatu dan berkelimpahan dalam perbagai kebajikkan.
Apakah ada seseorang
yg dekat dg kita yg sedang kesusahan hidupnya dan dapat memanfaatkan sedikit
bantuan/pertolongan dari kita ? Bagaimana kita dapat menemukan/menggapai orang
tsb atau saudara kita itu hari ini ? Ingatlah selalu bahwa “Adalah lebih baik
memberi daripada menerima” !!
Doa kami:
Tuhan Yesus,
celikanlah mata hati dan pikiran kami setiap hari, sehingga kami dapat memberi
bantuan/pertolongan kepada mereka yg lemah dan membutuhkan. Amin