“Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,bertindaklah hati-hati sesuai dg seluruh hukum yg telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa, janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke mana pun engkau pergi”. (Yosua 1:7)
Berikut ini, kita akan
merenungkan bersama suatu lagi bahan renungan kiriman dari salah seorang saudari kita
seiman, yang telah kami sadur. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Ada banyak cara yang ditawarkan dunia untuk sukses. Seribu satu macam seminar yg ditawarkan mulai dengan tarif yg murah, sampai dengan yg mahal mencapai jutaan rupiah ongkos masuknya. Banyak pula yang tergiur dengan ajakan itu, dan rela membayar mahal dengan harapan bisa sukses.
Seusai seminar, jurus/ilmu yang dipelajari diterapkan, tetapi nyatanya tidak membuat para pengikutnya jadi lebih sukses, tetapi ada lebih banyak yang gagal daripada yang berhasil, atau tidak ada bedanya dg sebelum mengikuti seminar. Sebab hanya berkat Tuhanlah yg menjadikan sukses dan berhasil. Dan sia-sialah kita kalau percaya kepada tetangga/kenalan atau mengandalkan diri kepada kawan. (Amsal 10:22 dan Mikha 7:5)
Ada banyak cara yang ditawarkan dunia untuk sukses. Seribu satu macam seminar yg ditawarkan mulai dengan tarif yg murah, sampai dengan yg mahal mencapai jutaan rupiah ongkos masuknya. Banyak pula yang tergiur dengan ajakan itu, dan rela membayar mahal dengan harapan bisa sukses.
Seusai seminar, jurus/ilmu yang dipelajari diterapkan, tetapi nyatanya tidak membuat para pengikutnya jadi lebih sukses, tetapi ada lebih banyak yang gagal daripada yang berhasil, atau tidak ada bedanya dg sebelum mengikuti seminar. Sebab hanya berkat Tuhanlah yg menjadikan sukses dan berhasil. Dan sia-sialah kita kalau percaya kepada tetangga/kenalan atau mengandalkan diri kepada kawan. (Amsal 10:22 dan Mikha 7:5)
Bahkan firman Tuhan
katakan bahwa kita akan terkutuk, kalau hati kita menjauh dari Tuhan, dan lebih
percaya & mengandalkan manusia atau mengandalkan kekuatan/pikiran kita sendiri.
Hidup kita bukannya berhasil, tetapi sebaliknya akan menjadi gagal. (Yeremia
17:5-6) Gagal dalam arti kata: “mungkin saja kita berhasil jadi kaya secara
materi & kedudukkan, namun kita tidak berhasil dalam kedamaian hidup, kebahagiaan rumah
tangga/keluarga atau hidup kita jadi menjauh dari Tuhan & meninggalkanNya.
Lebih dari itu kita akan terjatuh dalam berbagai pencobaan, kedalam jerat hawa
nafsu yg hampa, yg mencelakakan dan yg menenggelamkan kita kedalam keruntuhan
dan kebinasaan. (1 Timotius 6:9)
Firman Tuhan berkata lain
tentang jalan menuju keberhasilan/kesuksesan ini. Saat Yosua menggantikan Musa
untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah/negri perjanjian yg dijanjikan
Tuhan kepada Abraham nenek moyang mereka, Allah berkata bahwa Israel akan
mendapatkan suatu negri yg baru, yg subur dan berlimpah dg susu dan madunya.
Namun tanah itu banyak penduduknya, sehingga tanah/negri itu harus direbut melalui peperangan. Ini adalah suatu tantangan yg berat, sebab orang-orang Israel hanya sedikit jumlahnya bila dibandingkan dg orang-orang yg mendiami negri tsb. Dan selain itu para penghuninya/penduduknya adalah bangsa yg kuat dan badannya tinggi besar bila dibandingkan dg orang-orang Israel, dan juga kota-kota mereka dilindungi/dikelilingi oleh tembok yg tinggi & kokoh, lengkap dengan palang & pintu gerbang. (Ulangan 3:2-5)
Allah memahami keraguan Yosua, oleh sebab itu sampai tiga kali Tuhan berkata : "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu...." Tuhan tidak menjabarkan strategi perang untuk memperoleh negri itu kepada Yosua.
Menurut Allah, kunci keberhasilan/kesuksesan adalah terletak pada ketaatan orang-orang Israel akan firman-Nya. Apa-pun tantangan yang mereka hadapi, mereka pasti akan memiliki kekuatan untuk mengatasi semua itu, sebab kekuatan itu tidak lain ialah Allah sendiri yg hidup, tinggal dan berjalan ditengah-tengah mereka. Yang penting adalah mereka taat & setia percaya kepada Tuhan, bertindak hati-hati & tidak menyimpang kekanan atau kekiri sesuai dengan seluruh firman, hukum & ketetapanNya yang telah diperintahkanNya kepada mereka melalui Musa hambaNya.
Namun tanah itu banyak penduduknya, sehingga tanah/negri itu harus direbut melalui peperangan. Ini adalah suatu tantangan yg berat, sebab orang-orang Israel hanya sedikit jumlahnya bila dibandingkan dg orang-orang yg mendiami negri tsb. Dan selain itu para penghuninya/penduduknya adalah bangsa yg kuat dan badannya tinggi besar bila dibandingkan dg orang-orang Israel, dan juga kota-kota mereka dilindungi/dikelilingi oleh tembok yg tinggi & kokoh, lengkap dengan palang & pintu gerbang. (Ulangan 3:2-5)
Allah memahami keraguan Yosua, oleh sebab itu sampai tiga kali Tuhan berkata : "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu...." Tuhan tidak menjabarkan strategi perang untuk memperoleh negri itu kepada Yosua.
Menurut Allah, kunci keberhasilan/kesuksesan adalah terletak pada ketaatan orang-orang Israel akan firman-Nya. Apa-pun tantangan yang mereka hadapi, mereka pasti akan memiliki kekuatan untuk mengatasi semua itu, sebab kekuatan itu tidak lain ialah Allah sendiri yg hidup, tinggal dan berjalan ditengah-tengah mereka. Yang penting adalah mereka taat & setia percaya kepada Tuhan, bertindak hati-hati & tidak menyimpang kekanan atau kekiri sesuai dengan seluruh firman, hukum & ketetapanNya yang telah diperintahkanNya kepada mereka melalui Musa hambaNya.
Pelajaran yang dapat kita
petik disini adalah : Tangan Allah yang kuat itu akan menolong kita dan menjadikan
kita beruntung kemanapun kita pergi. Dan
cara yg terbaik & pasti berhasil untuk menghadapi tantangan hidup adalah
dengan taat & setia percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan hidup berkenan
kepadaNya.
Masalahnya bagi kita sekarang adalah kita sering melupakan Tuhan dan tidak mengutamakan pesanNya yg ada tertulis dalam Alkitab untuk mencari penyelesaian masalah tsb. Kita hanya menjadikannya sebagai alternatip terakhir saja, ketika masalah kita tak kunjung usai dan menghadapi jalan buntu.
Untuk itu, ubahlah sikap kita itu, dan raihlah kesuksesan dengan mematuhi firman-Nya, perintahNya dan ketetapanNya. Dan janji Tuhan ini, masih berlaku dari dulu hingga kini, sebab Ia adalah Tuhan Allah kita yg tetap sama, kemarin sekarang dan selamanya.
Masalahnya bagi kita sekarang adalah kita sering melupakan Tuhan dan tidak mengutamakan pesanNya yg ada tertulis dalam Alkitab untuk mencari penyelesaian masalah tsb. Kita hanya menjadikannya sebagai alternatip terakhir saja, ketika masalah kita tak kunjung usai dan menghadapi jalan buntu.
Untuk itu, ubahlah sikap kita itu, dan raihlah kesuksesan dengan mematuhi firman-Nya, perintahNya dan ketetapanNya. Dan janji Tuhan ini, masih berlaku dari dulu hingga kini, sebab Ia adalah Tuhan Allah kita yg tetap sama, kemarin sekarang dan selamanya.
Peganglah janji-Nya, sebab janjiNya itu sudah sangat teruji/terbukti dan Tuhan tidak pernah
mengecewakan kita yg percaya kepadaNya.(Mazmur 119:140) Dan janjiNya itu adalah
bagi kita semua umatNya yg percaya kepadaNya. (Kisah Para
Rasul 2:39 dan Roma 2:28-29; 4:13)
Doa kami:
Tuha Yesus, ampunilah
kami yg sering melupakan Engkau dan tidak hidup menuruti firman, ketetapan dan
perintahMu dalam menjalani hidup ini . Amin