Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 14.57 under
“Lalu murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau”. (Yohanes 21:7)



Itu adalah salah satu kesempatan yg sangat berharga bagi rasul Petrus untuk dapat bertemu dg Yesus lagi, yg sudah disangkalnya sebanyak tiga kali & ditinggalkannya, dimana ketika itu Yesus Tuhan & Guru yg dikasihinya sedang susah, dihina, menderita, disiksa dan dikeroyok oleh para imam & tua-tua dan semua orang-orang Yahudi yg iri dan membenci Yesus, agar Ia disalibkan. Petrus sangat menyesali penyangkalannya itu dan sangat ingin minta maaf kepadaNya.


Padahal sekarang, sebagai pengikut Tuhan, kalau seandainya kita melihat ada orang-orang yg kita kasihi sedang menderita sakit dirumah sakit atau diadili dipengadilan atau dipenjara dll, tentunya kita ingin sekali menemaninya dan memberinya penghiburan, pertolongan, dukungan dll, dan bukan sebaliknya yakni mengacuhkannya atau meninggalkannya. Tidak ada kekasih yang rela berjauhan dengan pujaan hatinya yg dicintainya. Tidak ada suami atau istri yang rela berjauhan dengan belahan jiwanya yg dikasihinya. Tidak ada pula orang-tua yang rela berjauhan dengan anak-anak buah hati mereka. Meskipun dalam kenyataannya ada banyak orang yg harus rela terpisah oleh jarak, ruang, dan waktu dengan orang yang dikasihi karena berbagai alasan.

Mereka tidak pernah mau menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada untuk saling bertemu. Misalnya ketika sedang ada liburan atau ketika setiap hari raya Idul Futri. Mereka rela berkorban menderita berpuluh-puluh jam dalam perjalanan mudik pulang ke kampung halamannya untuk bertemu dg orang tuanya dan semua anggota keluarga yg dikasihi-nya disana, untuk ber-silahturahmi & bermaaf-maaf-an. Hal yg sama terjadi bukan hanya bagi penduduk/rakyat Indonesia saja, tetapi juga bagi berbagai-bagai bangsa di dunia. Misalnya di benua Amerika, setiap tahunnya mereka rela beramai-ramai pulang mudik kekampung halamanannya untuk bertemu dg semua anggota keluarga mereka yg dikasihinya, pada hari raya Thanksgiving yaitu pada setiap minggu keempat bln November. Demikian juga orang-orang di benua Asia, orang-orang suku bangsa cina, mau bersusah-payah pulang mudik demi merayakan setiap hari raya tahun baru Imlek di kampung halamannya masing-masing untuk bertemu dg seluruh anggota keluarganya yg dikasihi, walaupun jauh sekali jaraknya.


Demikian juga halnya dalam kehidupan rohani, setiap orang-orang yg percaya kepada Tuhan, kita tentu mengasihi Tuhan. Namun, sudahkah kita menghargai setiap kesempatan yang ada untuk bertemu, berkumpul/bersekutu dengan-Nya? Selain untuk memujiNya, menyembahNya, memuliakanNya, membaca firmanNya dalam Alkitab dll; tetapi juga untuk berdoa, berkomunikasi denganNya, mengajakNya selalu turut serta dalam setiap langkah kehidupan kita, mengajukan permohonan kita, mengakui dosa & kesalahan kita, serta minta ampun & maaf kepadaNya dll; seperti layaknya seorang anak dengan bapanya?
Fakta bahwa Tuhan yang kita sembah begitu dekat dengan kita, bahkan tinggal di dalam hati kita, sering membuat kita menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu, berkumpul/bersekutu dengan-Nya. Haruskah Tuhan menjauh terlebih dahulu, agar kita dapat merasakan, betapa sangat berharganya kesempatan untuk dapat bertemu, berkumpul/bersekutu dengan-Nya?


Untuk itu, sebaiknyalah kita menghargai setiap kesempatan yang ada untuk berkumpul, bertemu & bersekutu dengan-Nya. Tidaklah kita perlu mengalami peristiwa seperti rasul Petrus terlebih dahulu. Sebab kehilangan Yesus telah membuat Petrus frustasi & menyesal dan lupa akan panggilannya sebagai penjala manusia. (Matius 4:19) Petrus telah kembali lagi menjadi penjala ikan seperti dulu. Namun semua itu berubah lagi, ketika Petrus bertemu kembali dengan Yesus. Tanpa perlu menunggu perahu menepi lagi, Petrus-pun segera terjun ke danau untuk mendapatkan Yesus (Yohanes 21:7). Petrus sadar sekarang bahwa, kesempatan untuk bersekutu dengan Yesus sangatlah berharga.


Demikian juga halnya dg kita umatNya, Tuhan Yesus tidak pernah jauh. Dia melalui RohNya bahkan tinggal di dalam hati kita & hidup kita. Janganlah kita takut kehilangan berkat & kebaikkanNya, sekalipun kita harus meninggalkan pekerjaan/usaha kita, contohnya dg menutup toko kita pada setiap hari minggu, karena kita mau menghadap hadirat Tuhan & beribadah kepadaNya dan memuliakan hari Sabbat-Nya atau hari penghentianNya.

Sebab kita tidak akan kehilangan berkat & kebaikkan Tuhan, malahan sebaliknya kita akan ketambahan berkat dan kebaikkanNya. Teruslah rajin beribadah, berkumpul bersekutu dg Tuhan setiap waktu & kesempatan, sebab ada banyak sekali hal-hal berguna yg dapat kita raih untuk hidup ini, maupun untuk hidup yang akan datang. (1 Timotius 4:8-9)


Doa kami:
Tuhan Yesus, penuhi-lah kami dg kasihMu senantiasa, agar kami dapat rindu untuk berada hadiratMu dan beribadah kepadaMu setiap hari. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin