“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebag itulah yg dikehendaki Allah dalam Yeus Kristus bagi mau”. (1 Tesalonika 5:18)
Ada seorang pendeta bersaksi bahwa pada suatu hari dia bertemu dg kawannya yg sedang menyanyikan lagu “Betapa hatiku berterima kasih Yesus”.... Ini adalah sebuah lagu yg sudah sangat lama sekali, digubah puluhan tahun yg lalu sejak pendeta ini masih muda. Lirik lagu itu sangat indah dan menyentuh hatinya. Lalu kawannya itu bertanya kepada pendeta itu, tahukah kamu siapa pengarang lagu ini? Jawab si pendeta: Saya tidak tahu. Apakah kamu tahu siapa pengarangnya. Lalu jawab temannya itu: Tahu dong. Pendeta itu penasaran lalu dia pergi ke beberapa toko kaset, akhirnya dia berhasil menemukannya. Tetapi ketika dia membuka kertas sampulnya yg berisi nama, lirik lagu-lagu dan nama-nama pengarangnya, ternyata nama pengarang dari lagu tsb tertulis adalah n.n atau no name.
Pendeta ini penasaran lalu dia kembali ke temannya itu & bertanya: Siapakah nama pengarang lagu tsb? Temannya menjawab: Pengarangnya adalah seorang wanita tuna susila, yg bertobat diselamatkan dan dipulihkan hidupnya oleh Tuhan. Wanita tuna susila itu berpendidikkan rendah tidak lulus sekolah dasar, tetapi dg dibantu oleh kawannya dia berhasil mengarang lagu tsb sebagai ungkapan terima kasihnya yg sangat besar kepada Tuhan. Dan sebagai ungkapan syukurnya kepada Tuhan, wanita ini mempersembahkan hidupnya sebagai alatNya Tuhan untuk seumur hidupnya. Dia dg berani tidak malu-malu, tulus & rela pergi kemana-mana sampai sekarang bersaksi tentang betapa besarnya kasih & kebaikkan Tuhan kepadanya, seorang wanita yg berdosa. Tuhan yg sudah rela & tulus mengorbankan nyawaNya/darahNya bagi dia diatas kayu salib sebagai korban penebus semua dosa-dosanya, diampuni dari semua dosa & kesalahannya; agar dia selamat dan beroleh hidup yg kekal serta hidupnya dipulihkan Tuhan.
Apakah kita sebagai pengikut Tuhan, pernah berkata kepada Tuhan : Tuhan aku sangat berterima kasih kepadaMu. Engkau telah rela & tulus menanggung semua dosa & kesalahan-ku yg besar itu, dg mati secara terkutuk & terhina diatas kayu salib. Mengorbankan nyawaNya/mencurahkan darahNya yg suci , sangat mahal dan tak bercela diatas kayu salib untuk gantikanku untuk menanggung semua dosa & pelanggaranku tsb. Akulah yg seharusnya mati/binasa & masuk kedalam penghakiman yg kekal dalam api neraka. Namun sekarang aku telah diselamatkanNya dan diberiNya hidup kekal, serta dipulihkan hidupNya. Apakah yg dapat kubalas dan persembahkan kepadaMu ya Tuhan sebagai ungkapan ucapan syukurku ?
Bukankah pendidikkan kita lebih tinggi dari wanita tuna susila diatas? Bukankah kita lebih tahu tentang arti berterima kasih/membalas budi kepada Tuhan daripada wanita tuna susila tsb ? Apakah pernah terbersit dalam pikiran kita untuk mempersembahkan hidup kita sebagai alatnya Tuhan seumur hidup kita ? Sebab kita memang tidak punya harta kekayaan yg cukup berarti utk dipersembahkan kepada Tuhan, Allah pencipta semesta alam dan seluruh isinya.
Mungkin bukan dg bersaksi kemana-mana untuk menceritakan kebaikkan Yesus seperti wanita tuna susila tsb, dan juga bukan mempersembahkan hidup kita dg sepenuhnya membiara menjadi pastor atau biawaran atau biarawati seperti misalnya bunda Teresa, atau seperti Arthur Blessit yg memberitakan Injil Kristus dg berjalan kaki mengelilingi dunia sambil memikul salib.
Tetapi, apakah kita mungkin sudah pernah berkata/berjanji kepada Tuhan untuk selalu hidup dalam pertobatan seumur hidup kita, sebagai persembahan kita bagi Tuhan? Apakah kita pernah berjanji kepada Tuhan utk terus setiap hari berusaha membuang semua pikiran, perkataan, perbuatan, kebiasaan, keinginan dan karakter dan sifat kita yg jahat, buruk dan jelek seumur hidup kita sampai akhirnya; agar Tuhan selalu dipermuliakan dalam hidup kita? Pernahkah kita berjanji kepada Tuhan untuk dg setia setiap hari selalu mengucap syukur atas segala hal yg terjadi dalam hidup kita kepada Tuhan?
Apakah yg paling berharga yg bisa kita persembahkan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur/balas budi kita kepadaNya ? Silahkan merenungkannya sendiri.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk dapat senantiasa bersyukur kepadaMu, akan apapun keadaan kami sekarang ini yg Kau izinkan terjadi dalam hidup ini. Amin