“Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi sekarang telah
menjadi umat-Nya”. (1 Petrus 2:10)
Hari ini, marilah kita merenungkan bersama-sama suatu tulisan tentang “Kualitas hidup kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan”, yg dikirim oleh seorang saudari kita seiman, yg telah kami sadur dan semoga bermanfaat.
Dalam salah satu edisinya, majalah Tempo menulis tentang beberapa merek dagang asli Indonesia yang tidak kalah dengan merek dagang dari luar negeri. Bahkan banyak di antaranya telah berumur lebih dari 70 tahun.
Ambil contoh kecap Bango, jamu Jago, sirop Sarangsari, sirop Tjam Po Lai, dan sabun B29. Mengapa merek dagang tersebut dapat bertahan lama? Karena semua perusahaan itu mempertahankan kualitas produksinya.
Jika dibandingkan dengan suatu proses produksi, orang kristen memiliki kriteria produksi yang unggul. Menurut nas dalam Alkitab, produsennya kelas wahid, yaitu adalah "Allah sendiri". Tujuan produksinya mulia, yaitu "memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah". (1 Petrus 2: 9) Dan bahan bakunya juga istimewa, yaitu "yang dahulu tidak dikasihi tetapi sekarang beroleh belas kasihan Allah, bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah sendiri". (1 Petrus 2:10) Dan prosesnya adalah dg “terus berulangkali dibakar dan dimurnikan dalam berbagai macam api penderitaan & pencobaan”; seperti dahulu ketika Tuhan memurnikan & menyucikan orang Lewi seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang/imam-imam yg mempersembahkan korban yg benar bagi Tuhan & menyenangkan hati Tuhan. (Maleakhi 3:3-4 dan 1 Petrus 1:7)
Orang kristen ditetapkan Tuhan untuk memiliki kualitas hidup yang bermutu, cakap, membuahkan kebajikan, tidak lekang oleh zaman, bertahan sampai akhir dan mendatangkan sukacita dan kesejahteraan bagi sesama. Yaitu untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yg besar dari produsennya.
Apakah kehidupan kita memancarkan kualitas yang unggul tersebut?
Kehidupan yang berkualitas ini bukan untuk disombongkan karena yang mengerjakannya tidak lain adalah Roh Kudus yang berdiam/tinggal di dalam diri kita. Kualitas yang unggul itu dimaksudkan agar kita dapat menjadi berkat dalam kehidupan ini. Berkat bagi sesama manusia dan juga bagi seluruh ciptaan Tuhan yang lain. Demikianlah kita akan menemukan makna hidup kita.
Jadi kalau kita memberi diri kita dipimpin oleh Roh Kudus, maka kita tidak lagi hidup dibawah hukum Taurat, yang antara lain menetapkan : Gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa yaitu balas-membalas sesuai dg perbuatan masing masing orang. Sekarang kita hidup dibawah kasih karunia Tuhan, yaitu Balas kejahatan dg kebaikkan, ampunilah seorang akan yg lain dll. Sehingga dg demikian kita akan dapat memproduksi semua buah-buah Roh dalam kehidupan kita; dan menjadi berkat, terang dan garam bagi sesama. (Galatia 5:22-23)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat selalu menginterospeksi diri kami sesuai dg tujuanMu agar hidup kami jadi berkualitas yaitu kami dapat memberitakan perbuatan-perbuatan yg besar dari Engkau. Amin