“Sifat yg diinginkan pada seseorang adalah
kesetiaannya”. (Amsal 19:22)
Saat ini kesetiaan merupakan suatu barang yg langka, sebab sangat sulit sekali menemukan orang yg setia. (Amsal 20:6) Misalnya saja : Sulit sekali untuk mencari pembantu rumah tangga yg setia & bijaksana, yang mau turut prihatin mengorbankan atau menunda liburannya, ketika majikkannya sedang kesulitan mencari pembantu rumah tangga penggantinya di masa liburan lebaran. Demikian juga sulit bagi para bos perusahaan untuk mencari pegawai atau karyawan kantor yg mau sungguh-sungguh bekerja dg rajin,jujur & setia selama jam kantor, dan tidak mencuri-curi waktu untuk bermalas-malas-an dan tidak curi-curi apapun, serta tidak bepacaran lewat telpon perusahaan atau berkomunikasi dg teman-teman facebooknya lewat fasilitas internet perusahaan, dan yg tidak ngobyek melakukan pekerjaan sampingan lain, pada waktu mereka bekerja di kantor.
Demikian juga dari segi rohani, ada cukup banyak orang-orang kristen yg menyerah dan meninggalkan Tuhan, pada saat proses pencobaan, kesulitan, penderitaan sedang berlangsung.
Apa yg membuat kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, menyerah/melepaskan iman kepadaNya? Biasanya adalah karena kita lebih banyak berfokus pada kelemahan kita dan beratnya tekanan yg sedang kita hadapi saat itu. Sehingga kita lupa akan Tuhan, bahwa Ia adalah Allah kita yg hidup & ajaib, bahwa Ia tidak akan pernah membiarkan kita dicobai melebihi kemampuan kita. (1 Korintus 10:13) Kita umatNya, sering lupa bahwa Tuhan sedang turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikkan bagi kita yg mengasihiNya, yaitu orang-orang yg mau tetap percaya kepadaNya & menuruti segala perintahNya. (Roma 8:28)
Agar dapat keluar dari pikiran kita yg hanya terfokus pada kelemahan kita dan beratnya tekanan yg sedang kita hadapi, maka yg kita butuhkan adalah sebuah kesetiaan kepada Tuhan. Kita perlu mempunyai suatu keyakinan/iman kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu “Sekali percaya tetap percaya, apapun risiko-nya! Meskipun oleh karena itu, kita jadi dikucilkan dari lingkungan kita, atau dianggap orang yg sok suci, sok jujur... oleh rekan-rekan sekerja kita...dll. Tetapi kalau kita tetap yakin dg keyakinan/iman kita itu walaupun lebih kecil dari biji sesawi, maka kita pasti akan menjadi orang yg konsisten dan layak dipercaya, bukan saja oleh Tuhan melainkan juga oleh sesama kita.
Itu sebabnya, akan selalu tersedia upah bagi kita yg setia kepadaNya, yaitu Tuhan memelihara jalan hidup kita, orang-orangNya yg setia. ( Amsal 2:8) Oleh sebab itu, marilah kita mulai belajar & berlatih untuk setia kepada firman/perintah Tuhan, meskipun tidak ada orang yg tahu atau memperhatikan apa yg sedang kita alami.
Contohnya:
Belajarlah tetap setia kepada pasangan hidup kita yg sering mengkhianati kita dan berselingkuh dg orang lain. Sebab Tuhan sudah perintahkan kepada kita umatNya, yaitu kalahkanlah kejahatan dg kebaikkan. (Roma 12:21)
Demikian juga, ketika rekan-rekan sekerja kita malas-malas-an bekerja dan mereka hanya kelihatan rajin bekerja, kalau ada atasan hadir di tempat kerja; maka bagi kita umat Tuhan adalah yg sebaliknya. Yaitu tanpa ada atasan kita ditempat kerja atau ada atasan, kita tetap taat/rajin & sungguh-sungguh bekerja seperti untuk Tuhan. (Kolose 3:22-24)
Atau ketika kawan-kawan kita mengejek kita, bahwa kita adalah orang yg sok suci, tidak mau diajak pergi sama-sama minum-minuman keras/mabuk-mabukan setelah waktu bekerja, atau menolak & tidak mau ikut diajak pergi ke night club untuk entertain tamu....dll. (1 Petrus 1:15)
Kalau kita setia pada hal-hal yg kecil, yaitu antara lain jujur/setia dalam hal Mamon, misalnya ketika kita dipercaya jadi kasir dari perusahaan orang lain, atau setia pada perintah & firmanNya yg ringan; maka kitapun akan setia pada hal-hal yg besar atau firman/peintahNya yg lebih berat. (Lukas 16:10-12)
Doa kami:
Tuhan Yesus,tolonglah kami untuk dapat menjadi orang setia kepadaMu sampai akhirNya. Amin