“Jagalah hatimu dengan
segala kewaspadaaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan”. (Amsal 4:23)
Konon, pada suatu ketika ada seorang anak muda yang hatinya
sedang berada dalam keadaan yg susah dan
tidak mempunyai gairah hidup lagi, dan dia ingin menjumpai Tuhan. Kemudian dia pergi
ke sebuah gereja yang besar dan indah lalu duduk sambil meletakkan kepalanya
pada bangku depannya.
Beberapa menit kemudian, dia merasakan ada yang menepuk bahunya. Sambil mengangkat mukanya, dia melihat seorang wanita tua yang bertanya padanya: "Apakah anda lapar?
Saya ada sedikit uang untuk anda membeli makanan”.
Pemuda itu berterima kasih kepada wanita itu sambil berkata bahwa dia tidak lapar.
Kemudian dia keluar dari gereja itu, dan dia tahu bahwa dia telah menjumpai Tuhan di dalamnya dan diapun merasa dirinya bergirah hidup kembali. Nenek tua itu telah menjaga hatinya dan menghadirkan Allah untuk pemuda itu, sehingga semangatnya pulih kembali.
Ada banyak cara sederhana untuk menghadirkan Allah dalam diri orang-orang di sekitar kita.
Contoh: Saat ibu memberikan senyum yang terbaik untuk anaknya yang sedang ketakutan ketika menyerahkan hasil ulangannya dengan nilai merah. Ibu ini menghiburnya dan menguatkan hati anaknya : Jangan takut nak..., ibu juga dulu waktu sekolah pernah dapat nilai merah, itu hal yg normal. Tapi ibu sejak itu berjanji pada diri sendiri, ibu mau belajar lebih giat dan pada ulangan berikutnya angka ulangannya membaik dan tidak merah lagi. Ibu itu sudah menjaga hatinya dan sedang menghadirkan Allah untuk anak tersebut. Sehingga semangat anaknya pulih kembali.
Demikian juga misalnya ketika seorang anak memberikan secangkir teh hangat kepada papa atau mamanya yang baru pulang kerja, dia sudah menjaga hatinya walaupun sebenarnya dia inginnya main games, tetapi dg berbuat demikian dari hatinya sudah tepancar kehidupan dan kasih Tuhan, sehingga kedua orang tuanya dapat merasakan kasih & kebaikkanNya atas mereka sekeluarga.
Beberapa menit kemudian, dia merasakan ada yang menepuk bahunya. Sambil mengangkat mukanya, dia melihat seorang wanita tua yang bertanya padanya: "Apakah anda lapar?
Saya ada sedikit uang untuk anda membeli makanan”.
Pemuda itu berterima kasih kepada wanita itu sambil berkata bahwa dia tidak lapar.
Kemudian dia keluar dari gereja itu, dan dia tahu bahwa dia telah menjumpai Tuhan di dalamnya dan diapun merasa dirinya bergirah hidup kembali. Nenek tua itu telah menjaga hatinya dan menghadirkan Allah untuk pemuda itu, sehingga semangatnya pulih kembali.
Ada banyak cara sederhana untuk menghadirkan Allah dalam diri orang-orang di sekitar kita.
Contoh: Saat ibu memberikan senyum yang terbaik untuk anaknya yang sedang ketakutan ketika menyerahkan hasil ulangannya dengan nilai merah. Ibu ini menghiburnya dan menguatkan hati anaknya : Jangan takut nak..., ibu juga dulu waktu sekolah pernah dapat nilai merah, itu hal yg normal. Tapi ibu sejak itu berjanji pada diri sendiri, ibu mau belajar lebih giat dan pada ulangan berikutnya angka ulangannya membaik dan tidak merah lagi. Ibu itu sudah menjaga hatinya dan sedang menghadirkan Allah untuk anak tersebut. Sehingga semangat anaknya pulih kembali.
Demikian juga misalnya ketika seorang anak memberikan secangkir teh hangat kepada papa atau mamanya yang baru pulang kerja, dia sudah menjaga hatinya walaupun sebenarnya dia inginnya main games, tetapi dg berbuat demikian dari hatinya sudah tepancar kehidupan dan kasih Tuhan, sehingga kedua orang tuanya dapat merasakan kasih & kebaikkanNya atas mereka sekeluarga.
Atau saat seorang suami hendak tidur lalu memberikan pelukan
hangat dan ciuman kepada istrinya yang telah seharian bekerja mengurus rumah
dan anak-anak, dg demikian suaminya sudah menghadirkan Allah bagi istrinya. Demkian
juga ketika si istri berdandan rapi dan memasak makanan kesukaan suami saat
menyambutnya pulang kerja, istrinya ini sudah menjaga hatinya dan memancarkan kasih
Tuhan untuk suaminya. Sehingga mereka dapat bersyukur kepada Tuhan yg begitu
mengasihi mereka.
Pertanyaan-nya : Apakah hari ini sebagai umat Tuhan, kita juga sudah merasakan kehadiran Tuhan dalam diri orang-orang di sekitar kita ? Atau, apakah kita mempunyai rencana untuk menghadirkan Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita hari ini ? Lakukanlah.
Pertanyaan-nya : Apakah hari ini sebagai umat Tuhan, kita juga sudah merasakan kehadiran Tuhan dalam diri orang-orang di sekitar kita ? Atau, apakah kita mempunyai rencana untuk menghadirkan Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita hari ini ? Lakukanlah.
Dan untuk dapat melakukannya, kita perlu selalu menjaga hati kita agar Tuhan
selalu ada di hati kita, dengan demikian kasih & kebaikkan Tuhan akan terpancar
melalui pikiran, perkataan & sikap kita terhadap orang-orang disekitar kita
& dimana kita berada. Agar hati kita dapat terjaga, maka kita perlu menjaga
diri kita supaya hati kita jangan sarat oleh pesta pora, dan kemabukkan serta
kepentingan-kepentingan duniawi & kejahatan. Kalau tidak maka hal yg
sebaliknya akan terpancar melalui pikiran, perkataan & sikap kita. (Lukas
21:34 dan Markus 7:21)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk menjaga hati kami, agar Engkau selalu ada dihati kami , sehingga kasihMu dapat terpancar melalui hidup kami . Amin