“Mengapa engkau tertekan, hai jiwa-ku dan gelisah dalam
diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab, aku akan bersyukur lagi kepadaNya,
penolongku dan Allahku”! (Mazmur 42:6)
Biasanya hati, pikiran & perasaan kita akan merasa tertekan, kuatir, takut atau stress dan gelisah; ketika sedang dihadapkan pada suatu target waktu atau deadline. Hal ini berlaku bagi kita yg masih sekolah atau studi, yaitu ketika kita belum sepenuhnya selesai mempersiapan diri kita; padahal waktu ujian sudah semakin dekat. Atau kita belum sepenuhnya siap untuk menghadapi ujian akhir kedokteran, padahal waktunya sudah sedemikian dekat dan bahannya ada sedemikian banyak & sulit sekali untuk dapat kita pelajari seluruhnya. Atau begitu juga ketika kita tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan untuk hari esok, seperti janda miskin di Sarfat pada masa kekeringan yg hanya punya sisa tepung segenggam dan minyak sedikit untuk bikin roti roti terakhir, kemudian dia & anaknya hanya tunggu waktu kematiannya saja. (1 Raja-Raja 17:12) Dan ada banyak sekali contohatau kasus lainnya.
Dalam menghadapi semuanya itu janganlah kita kuatir, tertekan, gelisah, tetapi percayalah bawa Tuhanlah yg akan membela kita. (Lukas 12:11) Sebab bisa saja nanti bahan ujian yg akan ditanyakan nanti adalah pas/sesuai seperti yg kita telah pelajari. Demikian juga, sebab Tuhanlah nanti yg akan memberkati kita & mencukupkan kita dengan apa yg akan kita makan esok.
Namun, firman Tuhan juga mengatakan, bahwa yg harus kita takuti, bukanlah ujian yg semakin mendekat waktunya, atau target waktu kita sudah semakin mendekat untuk harus menyelesaikan pesanan klien/pelanggan kita; melainkan takutlah kepada Tuhan yg mempunyai kuasa setelah membunuh, juga mempunyai kuasa untuk melemparkan orang kedalam neraka. (Lukas 12:5) Hal-hal yang lainnya, tidaklah perlu terlalu kita takuti; sebab Tuhan sudah memberikan kepada kita semua pengikutNya, damai sejahteraNya. Dan damai sejahteraNya itu tidaklah seperti damai sejahtera yg diberikan oleh dunia kepada kita. (Yohanes 14:27) Mungkin bisa saja kita tertekan, takut, kuatir atau gelisah pada hari ini; tetapi janganlah kita mau terus-terusan tertekan, kuatir, gelisah sampai malam tidak bisa tidur dan sampai besok lalu sampai besok,....besoknya lagi.(Matius 6:36)
Misalnya: Ketika kita menghadapi ujian, meskipun kita sdh belajar dg giat tetapi belum sepenuhnya menguasainya karena memang bahannya terlalu banyak. Mungkin bagi kita yg mempunyai orang tua yg kaya & banyak kenalan guru/koneksi yg menilai hasil ujian kita, mereka bisa minta tolong agar diluluskan ujiannya. Tetapi hati, pikiran dan perasaan kita, tetap tidak merasa damai sebab damai/jaminan dari manusia tidaklah seperti damai sejatera yg Tuhan berikan kepada kita. Dalam hati, pikiran & perasaan kita masih ada saja sedikit rasa was-was. Apakah guru/koneksi kita itu betul sanggup membuat kita lulus ujian? atau bagaimanakah kalau nanti ketahuan bahwa hasil lulusnya adalah hasil kerja sama antara kita dg guru/koneksi kita? Bukankah nanti kita akan didiskualifikasi dan dianggap tidak lulus?
Daripada mencari damai sejahtera yg bukan dari Tuhan, sebaiknya sesuai firman Tuhan diatas, lebih baik kita berharap & bersyukur saja kepada Tuhan ! Percayalah kepadaNya dg sungguh-sungguh bahwa Ia adalah Allah yg perkasa yg sanggup menolong & menasihati kita. (Yesaya 9:5)
Untuk itu, teguhkanlah kepercayaan kita kepada Tuhan, seperti yg telah dilakukan dahulu oleh raja Daud atau janda miskin di Sarfat, yaitu mereka melakukan firmanNya & berserah sepenuhnya kepadaNya. Maka oleh pertolongan Tuhan, mereka & keluarganya-pun dipulihkan & terpelihara hidupnya. Demikian juga itulah yg akan terjadi dg kita, yaitu kita-pun akan ditolongNya, sehingga jiwa kita tidak akan tertekan atau gelisah lagi. (1 Samuel 30:4-8 dan Yesaya 28:16)
Untuk itu, teguhkanlah kepercayaan kita kepada Tuhan, seperti yg telah dilakukan dahulu oleh raja Daud atau janda miskin di Sarfat, yaitu mereka melakukan firmanNya & berserah sepenuhnya kepadaNya. Maka oleh pertolongan Tuhan, mereka & keluarganya-pun dipulihkan & terpelihara hidupnya. Demikian juga itulah yg akan terjadi dg kita, yaitu kita-pun akan ditolongNya, sehingga jiwa kita tidak akan tertekan atau gelisah lagi. (1 Samuel 30:4-8 dan Yesaya 28:16)
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami datang dg segala letih lesu dan beban berat kami kepadaMu sesuai firmanMu, maka Engkau akan memberi kelegaan kepada kami.Terima kasih Tuhan. Amin