“Jikalau seorang berkata : Aku
mengasihi Allah, dan dia membenci saudaranya, maka dia adalah pendusta, karena
barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yg dilihatnya, tidak mungkin mengasihi
Allah yg tidak dilihatnya”. (1 Yohanes 4:20-21)
Pada hari ini kita akan membahas lagi perihal “mengasihi Allah”. Sesuai dg nas tersebut diatas, ditulis bahwa “mengasihi Allah” juga berhubungan dg keadaan hati & pikiran kita. Apakah hati & pikiran kita masih kotor dipenuhi oleh kebencian, amarah, sakit hati, dendam. iri hati dll ?
Agar dapat mengasihi Allah, maka bukan hanya hati & pikiran yg percaya kepada Tuhan dan hidup menuruti firmanNya ; namun hati & pikiran kita juga perlu dibersihkan dari segala rasa benci dll terhadap sesama kita, terutama terhadap saudara kita. Yang dimaksudkan dg saudara kita adalah orang tua kita, suami/isteri kita, adik-kakak kita & juga saudara kita seiman. Agar dengan demikian, kita dapat hidup saling mengasihi sesuai dg perintah Yesus Kristus kepada kita. (Ibrani 11:6 dan Yohanes 14:21.23 dan 1 Yohanes 3:23 dan 1 Yohanes 4:21)
Sebab kalau kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, lalu berkata bahwa kita mengasihi Allah, tetapi kita masih membenci saudara kita, termasuk orang tua, suami/isteri kita, saudara kandung kita atau saudara kita seiman, yg disebabkan antara lain oleh misalnya : Iri hati atau sakit hati, atau oleh urusan pembagian warisan yg tidak adil atau oleh perlakuan yg pilih kasih dari orang tua kita….. dll ; maka sebenarnya kita tidak mengasihi Allah. (1 Yohanes 4:20)
Demikian juga, kalau kita berkata bahwa kita mengasihi allah, tetapi ketika kita melihat orang tua kita, atau suami/isteri kita, atau adik/kakak kita menderita kekurangan atau sakit dll, tetapi kita tidak mau menolongnya padahal kita mampu untuk menolong mereka, sebab kita mempunyai harta duniawi yg melimpah untuk membayar biaya pengobatan mereka dll ; maka dalam hal ini kasih Allah pasti tidak ada didalam kita. (1 Yohanes 3:17)
Sekarang setelah kita mengetahui firmanNya ini dan agar kita dapat mengasihi Allah, maka janganlah kita tetap membenci saudara kita. Kenapa demikian ?
Sebab pembalasan bukanlah hak kita melainkan haknya Tuhan, dan musuh kita bukanlah darah daging mereka, melainkan roh-roh jahat yg menguasai hati & pikiran mereka. Kalau kita tetap membenci mereka seumur hidup kita, maka kita akan disebut sebagai pendusta & sebagai pembunuh manusia. Dan tidak ada seorang pembunuh yg tetap memiliki hidup yg kekal dalam dirinya. (1 Yohanes 3:15)
Untuk itu, kita perlu segera bertobat, mengakui dosa kita itu, dan minta ampun kepada Tuhan, agar dosa kita diampuniNya. Lalu, hiduplah terus dalam pertobatan seumur hidup kita. Demikian juga kalau kita kadang-kadang masih jatuh dalam dosa lagi; maka segeralah bertobat, mengakui dosa kita, dan minta ampun kepadaNya. Maka Ia adalah setia dan adil akan mengampuni dosa-dosa kita itu dan membersihkan kita dari segala dosa/kejahatan oleh darahNya yg maha suci. (1 Yohanes 1:9)
Kemudian, jalanilah hari-hari kita dengan semakin sungguh menyucikan/membersihkan jiwa kita oleh ketaatan kepada kebenaran; sehingga kita mampu mengamalkan kasih persaudaraan yg tulus ikhlas dan mengasihi seorang akan yg lainnya dg segenap hati kita. (1 Petrus 1:22)
Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, kami mau mulai hari ini untuk dapat hidup saling mengasihi saudara kami dan sesama, agar kami mampu hidup berkenan kepadaMu. Amin