"Oleh sebab itu
aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia dibawah
matahari, kecuali makan dan minum dan bersuka ria. Itu yang menyertainya
didalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya dibawah
matahari." (Pengkhotbah 8:15)
Ada sebuah tulisan yg
sering kita baca dalam bahasa inggris yaitu “Kehidupan ini bukan diukur dari
banyaknya helaan nafas kita, tetapi dari setiap hembusan nafas yg kita
hembuskan”. Dan ada juga suatu tulisan yg serupa dalam bahasa Indonesia, yaitu pada
saat seseorang mati, maka laporannya akan ditulis: “Orang itu telah
menghembuskan nafasnya yg terakhir”.
Hal itu tidaklah
sepenuhnya benar, sebab ada banyak orang yg meninggal, ketika dia tiba-tiba menghela
nafasnya yg terakhir oleh karena terkena serangan jantung mendadak, atau ketika
seseorang mati dicekik/digantung ….dll.
Bagaimana kita dapat mengukur
banyaknya hembusan nafas kita setiap harinya, apalagi ketika kita masih bayi, balita
atau atau anak-anak, siapa yg mau memikirkan untuk mengukurnya ?
Kalau kita selalu
sibuk dg mengukur setiap hembusan nafas kita, maka bagaimana kita dapat
bergembira dan bahagia dalam menikmati semua hasil jerih lelah kita ? Mungkin ada
maksud lain daripada tulisan itu yaitu “Ahir kehidupan manusia, tidak ada seorangpun
yg mengetahuinya, hanya Tuhan saja yg mengetahuinya”.
Kita, sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan Yesus, yang penting dalam menjalani hidup
ini bukanlah hanya selalu memusingkan tentang masa depan kita ; melainkan iman kita kepada Tuhan, hidup menuruti firmanNya dan mengandalkanNya & bersyukur kepadaNya. Kita boleh saja merencanakan tentang masa depan, tetapi kita semua tidak tahu apa yg akan terjadi di masa depan. Sebab tentang masa depan, hari mujur & hari malang, dan tentang kapan Tuhan datang untuk menjemput kita pada hari kematian kita ; hanya Tuhan sendirilah yg mengetahuinya. (Pengkhotbah 7:14 ; 8:17)
Untuk itu, janganlah kita hanya mau bergembira dan bersyukur, ketika hari ulang tahun kita datang, atau ketika hari Natal & Tahun Baru tiba, atau ketika kita mendapat promosi/kenaikkan pangkat…...dll. Sebab kalau seperti itu adanya, maka kita hanya akan dapat berbahagia pada hari-hari itu saja. Sedangkan pada hari-hari lainnya, kita merasa susah, sedih dan tidak dapat bersyukur kepada Tuhan.
Untuk itu, janganlah kita hanya mau bergembira dan bersyukur, ketika hari ulang tahun kita datang, atau ketika hari Natal & Tahun Baru tiba, atau ketika kita mendapat promosi/kenaikkan pangkat…...dll. Sebab kalau seperti itu adanya, maka kita hanya akan dapat berbahagia pada hari-hari itu saja. Sedangkan pada hari-hari lainnya, kita merasa susah, sedih dan tidak dapat bersyukur kepada Tuhan.
Sebab, sebenarnya,
kita dapat berbahagia dan menikmati setiap hari-hari kita dg penuh ucapan syukur
kepada Tuhan. Sebab hari malang juga dijadikan Tuhan seperti juga hari mujur. (Pengkhotbah 7:14) Bergembiralah
& nikmatilah karena badan kita sehat, kita bisa menikmati makan,
minum, b.a.b, kencing, tidur dan bernafas normal seperti biasanya. Atau bagi kita
yg sudah tua, juga dapat bergembira & menikmati adanya matahari masih terus bersinar
setiap harinya & tidak pernah terlambat terbit. Dan bagi para petani, mereka juga dapat berbahagia dg adanya musim kemarau serta musim hujan
yg selalu datang silih berganti dll. Ingatlah bahwa tidaklah selalu setiap hari-hari yg besar/sukses
dan menggembirakan kita, adalah berarti lebih baik daripada hari-hari
biasa yg kita hadapi. Dan bukanlah berarti bahwa segala sesuatu yg lebih banyak dan berhasil, adalah
selalu berarti kemajuan. Sebab semakin banyak kita diberi kelimpahan oleh Tuhan, maka
daripada kita akan semakin banyak dituntut. Anak-anak kita minta sekolah diluar
negri & minta les bahasa asing. Mobil kita perlu diganti dg yg lebih bagus
dan lebih mahal, demikian juga penampilan kita, rumah kita harus lebih bonafide
…..dan seterusnya tanpa habis-habisnya. (Lukas 12:48)
Daripada kita terus mencari
sukacita dari kejadian atau peristiwa yg besar atau sukses yg jarang kita dapatkan, lebih
baik kita mulai belajar mensyukuri dan berbahagia atas setiap hari kehidupan
kita. Sebab kita tidak tahu kapan Tuhan akan memanggil kita. Marilah selalu bersyukur
kepada Tuhan dan bergembira bahwa kita, orang-orang yg berdosa yg sudah selayaknya
dihukum/dilempar kedalam lautan api siksaan yg kekal, namun ternyata Tuhan tidak membuang
kita orang-orang yg percaya kepadaNya. Malahan Tuhan menyelamatkan kita, mengangkat kita jadi warga sorga dan
memulihkan hidup kita. Untuk itu bersyukurlah senantiasa kepadaNya dan bergembiralah, karena di setiap musim hidup kita, Tuhan
selalu ada bersama kita : memelihara,
melindungi, mendidik, menghibur, menolong dan memberkati secukupnya setiap
hari.
Doa kami:
Terima kasih Tuhan
Yesus, seharusnya kami-lah orang-orang yg terhilang daripadaMu dan dilempar ke
dalam lautan api siksaan yg kekal, tetapi Engkau telah rela berkorban mati di salib untuk
menebus dosa kami, mengampun & menyelamatkan. Amin