"Tetapi kamu
juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku”. (Yohanes
15:27)
Menjadi seorang saksi Tuhan adalah suatu
permintaan Tuhan terhadap kita, sebagai orang-orang yg percaya kepadaNya. (Yohanes 15:27 dan Kisah Para Rasul 1:8) Yang
dibutuhkan adalah saksi-saksiNya yg mau dengan benar, tulus dan sukarela bersaksi/berkata-kata
tentang Tuhan Yesus, tentang kebenaran, tentang
keajaiban & kuasa Tuhan kepada sesama kita; agar ada banyak orang dapat
mengenalNya dan percaya kepadaNya. Perkataan kita adalah kesaksian kita tentang isi hati kita. Gosip atau fitnah juga adalah semacam kesaksian, yaitu tentang isi hati kita yg kotor, jahat, dendam, marah atau dengki terhadap seseorang. Untuk dapat menjadi saksi Tuhan, kita memerlukan hati yg bersih / murni, tanpa motivasi yg macam-macam ; selain hanya ingin menyaksikan tentang Tuhan Yesus & segala kebaikkanNya, keajaibanNya, kuasaNya dll, yg telah menyelamatkan kita dari kegelapan, kehancuran / kebinasaan.
Jadi bersaksi itu tidaklah semudah seperti yg kita bayangkan. Kita memerlukan persiapan sebelumnya, sebab kita harus menyaksikannya dengan benar & dg iman percaya kepada Tuhan. Kita dilarang Tuhan untuk menjadi saksi yg tidak benar, sebab hal itu akan dapat membuat orang yg tidak bersalah menjadi binasa dan juga akan membuat kita sendiri menjadi pelaku kejahatan. (Keluaran 23:1-2)
Jadi bersaksi itu tidaklah semudah seperti yg kita bayangkan. Kita memerlukan persiapan sebelumnya, sebab kita harus menyaksikannya dengan benar & dg iman percaya kepada Tuhan. Kita dilarang Tuhan untuk menjadi saksi yg tidak benar, sebab hal itu akan dapat membuat orang yg tidak bersalah menjadi binasa dan juga akan membuat kita sendiri menjadi pelaku kejahatan. (Keluaran 23:1-2)
Contohnya adalah : Kesaksian
dari dua orang saksi yg berkata tidak benar tentang Nabot, sebab mereka disuap
oleh Izebel istri raja Ahab ketika Izebel ingin mengambil kebun anggur Nabot
untuk diberikannya kepada suaminya raja Ahab. Dan karena perkataan kesaksian
mereka yg tidak benar itu, akibatnya Nabot dihukum mati dengan dirajam batu. (1
Raja-Raja 21:1-16) Tetapi karena perbuatan raja Ahab dan istrinya yg jahat itu,
maka raja Ahab & ratu Izebel pun tidak luput dari hukuman Tuhan, Allah yg
adil. Demikian dua orang saksi palsu itu juga disebut sebagai orang-orang
durhaka, yg kelak pasti akan dihukum Tuhan. (1 Raja-Raja 21:17-19,23, 27-28 dan
2 Raja-Raja 9:30-37)
Menjadi saksi dalam
peristiwa sehari-hari, juga seringkali dibutuhkan ; sebab baru dengan keterangan
dari dua atau tiga orang saksi, suatu perkara adalah sah. (2 Korintus 13:1)
Misalnya : Dalam
suatu pengadilan, sebagai seorang saksi, maka kita harus memperhatikan setiap perkataan
atau pernyataan kesaksian yg kita ucapkan. Apabila kita sampai salah dalam ber-kata-kata
atau bersaksi dusta; maka bisa saja kalau ketahuan bahwa kita bersaksi dusta, maka kita sendirilah yg
akan terkena hukuman.
Dalam Alkitab, juga
ada suatu contoh lain tentang kesaksian dari seorang gadis Israel yg bekerja
sebagai pelayan dirumah jenderal Naaman :
Karena perkataan
kesaksiannya itu, maka jenderal Naaman-pun dapat mengenal & menerima Tuhan, Allah
Israel sebagai Allahnya.
Gadis Israel ini bersaksi dan memperkenalkan tentang keajaiban, kedahsyatan serta kuasa Tuhan, Allah Israel, dan memperkenalkan seorang nabi Tuhan yaitu Elisa, kepada istri Naaman.
Gadis Israel ini bersaksi dan memperkenalkan tentang keajaiban, kedahsyatan serta kuasa Tuhan, Allah Israel, dan memperkenalkan seorang nabi Tuhan yaitu Elisa, kepada istri Naaman.
Dapat dibayangkan, bahwa
apabila kesaksian gadis ini ternyata tidak mendatangkan kesembuhan bagi Naaaman, maka mungkin saja dia akan dihukum
dan tidak dipercaya lagi oleh majikkannya.
Namun, dia tetap bersedia mengambil risiko itu, karena imannya kepada Tuhan; dengan demikian dia dapat memberi semangat baru kepada tuannya yg letih lesu, sebab sudah tidak ada obat ataupun tabib lagi yg dapat menyembuhkannya dan mentahirkannya penyakit kustanya. (Yesaya 50:4) Dan ternyata perkataan kesaksian gadis Israel itu benar-benar terjadi!
Tuhan, Allah Israel dengan kuasaNya sanggup menyembuhkan Naaman melalui hambaNya nabi Elisa, sehingga akhirnya Naaman-pun percaya kepada Tuhan dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa diseluruh bumi, tidak ada Allah kecuali di Israel."(2 Raja-Raja 5:1-15)
Namun, dia tetap bersedia mengambil risiko itu, karena imannya kepada Tuhan; dengan demikian dia dapat memberi semangat baru kepada tuannya yg letih lesu, sebab sudah tidak ada obat ataupun tabib lagi yg dapat menyembuhkannya dan mentahirkannya penyakit kustanya. (Yesaya 50:4) Dan ternyata perkataan kesaksian gadis Israel itu benar-benar terjadi!
Tuhan, Allah Israel dengan kuasaNya sanggup menyembuhkan Naaman melalui hambaNya nabi Elisa, sehingga akhirnya Naaman-pun percaya kepada Tuhan dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa diseluruh bumi, tidak ada Allah kecuali di Israel."(2 Raja-Raja 5:1-15)
Doa kami:
Tuhan Yesus,
jadikanlah kami saksiMu yg setia dan benar dihadapanMu, sehingga ada banyak
jiwa-jiwa datang & percaya kepadaMu. Amin