"Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan
yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia ; itu semua yg disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia". (1 Korintus 2:9)
Bagi mereka yg akan
binasa, maka pemberitaan Injil Yesus Kristus atau pemberitaan tentang salib
adalah suatu kebodohan. Karena oleh hikmat dunia, mereka tidak mengenal Allah.
Dan tidak ada dari penguasa dunia ini yg mengenalNya, sebab kalau sekiranya
mereka mengenalNya, maka mereka tidak menyalibkan, menolak & menghujat
Tuhan yg mulia. Sebaliknya kalau kita percaya pada kebodohan
pemberitaan Injil, maka Yesus Kristus akan menjadi kekuatan Allah dan & hikmat
Allah bagi kita. (1 Korintus 1:18,21,24 dan 2 Korintus 2:7-8)
Oleh hikmat &
kekuatan Allah, kita bisa mengerti dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,
sebagai Anak tunggal Allah yg diutusNya, agar kita beroleh hidup yg kekal. Untuk itu, janganlah pernah kita membiarkan iman kita gugur, tetapi
pertahankanlah itu dg sebaik-baiknya dalam keadaan apapun, sampai akhir hidup kita. (Yohanes 3:16 dan
Yudas 3)
Dengan demikian, maka
Tuhan akan selamatkan kita, bukan saja kelak dari kebinasaan kekal di neraka,
tetapi juga Tuhan akan selamatkan kita dari segala kutuk, sakit penyakit, dan
kemiskinan/kelaparan dalam hidup ini.
Salah satu contoh nya, adalah
tentang kisah iman dari salah satu warga Israel yaitu seorang janda miskin yg tinggal di Sarfat,
wilayah Sidon:
Meskipun janda di
Sarfat ini miskin sekali dan tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan, akibat negrinya
dilanda oleh musim kemarau yg panjang/paceklik. (1 Raja Raja 17: 7-16)
Ketika itu ditulis
bahwa janda ini hanya mempunyai sisa sedikit minyak di buli-buli dan segenggam
tepung saja, yg hanya cukup untuk mereka makan satu kali lagi, kemudian dia dan
anaknya akan mati. Tapi janda ini tetap percaya kepada Tuhan Allah yang hidup,
sehingga Tuhan-pun tidak melupakan mereka.
Itulah sebabnya,
ketika nabi Elia yg juga tidak punya apa-apa lagi untuk makan/minum, dia
disuruh Tuhan untuk pergi menemui seorang janda miskin di Sarfat yg sedang
mengalami masa paceklik akibat musim kemarau yg panjang.
Kenapa Tuhan tidak
mengirim Elia ke negri yg subur, atau ke orang lain yg kaya raya di Sarfat,
kaya raya & tidak kekurangan makanan atau minuman ? Kenapa Tuhan malahan
mengirim Elia ke seorang janda yg miskin yg tidak punya apa-apa lagi untuk
dimakan/diminum , kecuali hanya menunggu kematian mereka saja? Heran bukan ?
Sebab Tuhan tahu bahwa
janda miskin di Sarfat itu tetap percaya kepadaNya & mengasihiNya, meskipun
dia tidak punya apa-apa; dan janda itu pasti akan pasti akan menolong Elia dan
menuruti segala firmanNya.
Itulah sebabnya,
ketika nabi Elia berkata kepada janda itu: Janganlah takut, pulanglah , buatlah
seperti yg kau katakan , tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil daripadanya, dan bawalah
kepadaku. Kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman
Tuhan, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak
dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi
hujan ke atas muka bumi. (1 Raja Raja 17:13-14)
Meskipun kedengarannya
permintaan Elia ini terdengar sangat egois dan mementingkan dirinya sendiri,
tetapi janda itu tahu bahwa Elia adalah seorang nabi yg diutus Allah. Dan janda
itu juga teguh percaya dg yakin akan firman Tuhan Allah Israel yg disampaikan kepadanya
itu. Dan respons janda ini adalah taat & setia melakukan perintah Tuhan
ini, sehingga nabi Elia, janda dan anaknya itu, bisa bertahan hidup sampai pada
waku Tuhan memberi hujan keatas muka bumi. (1 Raja Raja 17:15)
Jadi, bagi kita yg
percaya kepadaNya, dalam menjalani hidup ini janganlah kita kuatir atau takut
akan masa depan atau hari esok. Tetapi hadapilah semuanya itu dg tekun percaya
kepadaNya sesuai pemberitaan Injil & hidup menuruti perintah/firmanNya. (Wahyu 14:12) Maka, itu
berarti kita mengasihiNya (Yohanes 14:15), dan dengan demikian Tuhan-pun akan
menggenapi janjiNya dalam nas diatas yaitu : Apa yg tidak pernah kita lihat dan
tidak pernah kita dengar dan yang tidak pernah timbul di dalam hati kita, itu semuanya yang disediakan Allah bagi kita
dalam hidup ini.
Doa Kami:
Bapa yang kekal dalam
Yesus Kristus, terima kasih atas anugerah iman yg sudah Engkau berikan kepada
kami, sehingga kami dapat percaya kepadaMu.Amin.