“Janganlah kamu
menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamupun tidak akan dihukum. Ampunilah dan kamupun akan diampuni”. (Lukas
6:37)
Apakah kita suka
menghakimi atau menghukum orang lain?
Memang sangat mudah
untuk menemukan kesalahan orang lain di sekitar kita, tetapi masalahnya : Mengapa
manusia cenderung menghakimi atau menghukum yaitu menjelek-jelekan?
Ternyata ada banyak sekali
hal2 yg dapat menyebabkan orang sering memghukum dan menghakimi orang lain. Antara
lain, karena terpengaruh oleh pergaulan dg orang2/teman2 di lingkungannya, atau
oleh karena ada rasa dendam atau sakit hati yg belum terselesaikan dalam
dirinya sendiri terhadap yg lainnya, atau karena semasa kecilnya dia sendiri
juga sering dihakimi atau dijelek-jelekan oleh orang tuanya…..dll. Contoh :
Ada sepasang suami
istri umat Tuhan dari suatu denominasi gereja tertentu. Mereka sudah menikah
sekitar 40 th lamanya dan mempunyai beberapa orang anak yg semuanya sudah dewasa. Tetapi
pada suatu saat si istri mendapati bahwa suaminya itu mempunyai seorang istri
simpanan yg kebetulan juga dikenalnya. Si istri ini merasa sangat sakit hati
dan terus mendendamnya sampai suaminya meninggal, meskipun dimulut dia sudah mengampuni
suaminya itu tetapi dalam hatinya masih terus saja dendam/sakit hati thd suaminya. Padahal
suaminya itu sudah mengakui semua kesalahannya, bertobat dan minta ampun, dan
juga bersedia menyerahkan seluruh harta bendanya & rumahnya kepada
istrinya, kalau diceraikan oleh istrinya; namun si istri tidak mau menceraikan
suaminya. Bertahun2 kemudian setelah suaminya meninggal, ternyata si istri ini masih
menyimpan dendam dan terus saja menjelek-jelekan dan menghakimi alamarhum suaminya
dg berbagai kutukan dan kata2 yg sia2.
Namun sekarang tanpa
disangkanya, salah satu anak perempuannya yg adalah seorang dokter, juga
meninggal karena terkena suatu penyakit kanker yg parah. Semasa hidupnya, anak
perempuannya ini juga sering dikutuki, dihakiminya. Karena
anak perempuannya ini lebih suka belajar daripada membantu ibunya dlm urusan rumah tangga, ketika hidup
mereka dulu masih serba kekurangan. Setelah diselidiki, ternyata si istri/wanita
ini dulu dimasa kecilnya juga sering disakiti, dijelek-jelekan dan dikutuki
oleh ibunya yg lebih menyayangi adik perempuannya.
Sekarang si istri/wanita
ini yg sudah berumur delapan puluh tahunan itu, dia merasa sangat sedih dan terus
menyesali dirinya dihadapan Tuhan dan terus mengeluh kepada Tuhan, kenapa bukan
dia saja yg mati terlebih dahulu daripada anak perempuannya itu. Dimasa tuanya
sekarang ini, hidupnya selalu tertekan & terus menderita. Padahal badannya sehat,
hidupnya serba berkecukupan, mempunyai banyak teman dan anak2nya yg lain juga
tetap mengasihinya.
Si istri/wanita ini tidak pernah bisa bersyukur kepada Tuhan selama hidupnya. Dia telah terjebak untuk menemukan kesalahan dan kelemahan dalam diri orang lain, supaya membuktikan bahwa dia lebih benar/suci daripada suaminya dan lebih hebat dari pada anak perempuannya yg menjadi dokter. Ini adalah suatu bentuk sikap pembenaran diri yang salah.
Sebagai orang-orang yg
percaya kepada Tuhan, tapi kalau kita masih suka menghakimi dan menghukum orang lain
; maka sebenarnya kita ini sedang berada dalam suatu bahaya rohani yang
besar. Sebab sikap yg suka menghakimi tersebut akan merintangi kita untuk
dapat hidup sesuai rencana Tuhan dan bahkan akan menjauhkan kita daripada Tuhan. Sesuai firmanNya
diatas, sebagai orang2 yg percaya kepada Tuhan, kita harus selalu ingat bahwa
Ia telah melarang semua umatNya untuk menghakimi dan menjelek-jelekan.Sebab kalau kita tetap suka menghakimi, maka kitapun kelak akan dihakimi dan dihukum oleh Tuhan sesuai
dg perbuatan kita.
Untuk itu, mulai hari
ini hentikanlah sikap menghakimi dan menjelek-jelekan orang lain, dengan
demikian kita telah menghindarkan diri kita dari penghakiman Allah.
Segeralah bertobat,
ampunilah semua orang2 yg telah menyakiti kita, kemudian mintalah pengampunan yg dari
Tuhan. Sebab hanya pengampunan yg dari Tuhan sajalah yg dapat memulihkan kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ampunilah semua dosa kami yg telah
seringkali menghakimi dan menghukum sesama kami. Kasihanilah kami orang yg
berdosa ini, ampunilah kami ya Tuhan. Amin