“Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yg berjalan dalam taman
itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia (Adam) dan istrinya (Hawa)
itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon2an dalam taman. Tetapi TUHAN Allah
memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Diamanakah engkau? Ia menjawab:
Ketika aku mendengar, bahwa engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang , sebab itu aku bersembunyi”. (Kejadian 3:8-10)
“Berterus terang dan mengaku bersalah atau mengakui kesalahan” adalah jauh
lebih lebih baik daripada bersembunyi karena merasa bersalah atau
menyembunyikan kesalahan.
Ada suatu keluarga yatim piatu , anak sulungnya laki2 adalah seorang tunanetra/buta
dan anaknya yg kedua perempuan adalah seorang pekerja kantoran dan adik
bungsunya perempuan adalah pelajar sekolah menengah. Mereka keluarga yg miskin.
Kakaknya bekerja sebagai tukang pijit tunanetra, dan akaik perempuannya yg
kedua sebagai perkerja kantoran, mereka berdua mati2an berusaha bekerja untuk
membiayai adik bungsunya bekerja supaya selesai sekolah SMA nya, agar kelak bisa sekolah di luar negeri
utk dapat mengankat derajat keluarga mereka dari kemiskinan. Tetapi setelah
lulus ujian SMA, sayangnya adik bungsunya gagal, waktu ikut test ujian masuk di
salah satu universitas di luar negri/Amerika. Adik bungsunya takut untuk
kembali kerumahnya, lalu dia sembunyi dan bekerja di suatu perusahaan produser
film. Dia ingin menjadi seorang aktris yg terkenal, tetapi dia tidak berani
kembali kerumahnya, karena takut dimarahi oleh kakak2nya yg bekerja keras
mengirim uang kepadanya. Tapi suatu saat beberapa lama kemudian, dia ketahuan
oleh kakak perempuannya, yg mengakibatkan kekecewaan yg sangat besar bagi kakak
perempuannya, tetapi akhirnya dia dimaafkan dan dibawa pulang kerumah untuk bertemu
dg kakak laki2 sulungnya yg tunanetra. Dan kakak laki2nya juga sangat kecewa dg
kejadian ini. Tetapi akhirnya adik bungsunya terpaksa mengakui kesalahannya
karena sudah ketahuan dan minta ampun kepada kakak2nya tsb, sehingga mereka
dapat berkumpul kembali bersama meskipun tidak se-harmonis dulu. Seandainya
waktu itu adiknya mengakui saja bahwa dia gagal waktu ikut test ujian masuk di
salah satu universitas luar negeri, mungkin keadaan mereka akan berbeda
daripada keadaan yg sekarang.
Demikian juga halnya dg Adam dan Hawa, seandainya mereka tidak bersembunyi
tetapi berterus terang & mengaku kepada Allah, bahwa mereka telah melanggar
perintahNya, mungkin keadaan manusia keturunannya akan berbeda dg yang sekarang.
Sekarang dosa telah masuk kedalam dunia oleh satu orang (Adam) dan oleh dosa
itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang , karena
semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)
Akibatnya hidup manusia sekarang, “tidak bisa atau sulit sekali” untuk
dapat berkomunikasi dg Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita, dan hidup kita selalu
dipenuhi oleh ketakutan, kegelisahan dan kegentaran. Padahal Yesus Kristus,
Tuhan dan Allah kita, tidak memberikan roh ketakutan kepada kita orang-orang yg
pecaya kepadaNya, melainkan roh yg
membangkitkan kekuatan/keberanian , kasih dan ketertiban. (2 Timotius 1:7)
Roh ketakutan itu datangnya dari si satan atau iblis, oleh karena itu
sebagai umatNya, kita harus dg sengaja senantiasa memperkatakan sepanjang hidup
kita: “Aku tidak mau tunduk kepada ketakutan, sebab Allah selalu ada bersamaku”!
Bagaimana kita dapat berkata demikian....???
Karena kita punya iman yg berkenan
kepada Allah: “Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus
percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yg sungguh2
mencari Dia”. (Ibrani 11:6)
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami percaya bahwa Engkau selalu ada bersama kami umatMu dan
Engkau telah memberikan kepada kami roh yg membangkitkan kekuatan/keberanian,
kasih & ketertiban. Oleh sebab itu kami tidak mau tunduk kepada ketakutan atau
kegelisahan atau kegentaran, sepanjang umur hidup kami. Amin