“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. (Filipi
1:21)
Maksudnya rasul Paulus dalam nats tsb diatas, dg perkataaan “Hidup adalah
Kristus”, adalah Kristus dg nyata dimuliakan dalam tubuhnya, baik oleh hidupnya
maupun oleh matinya. (Filipi 1:20)
Saat itu, sejak firman Tuhan yg disampaikan kepada Ananias, ketika Tuhan
Yesus menampakkan dirinya dg cahaya yg menyilaukan memancar dari langit
mengelilingi Saulus & membuat Saulus
jadi buta & bertobat, dan rasul Paulus sudah mengetahui tentang bagaimana
akhir hidupnya nanti (Kisah para Rasul 9:15-16), yaitu bahwa dia akan mengalami
begitu banyak penderitan yg harus ditanggungnya karena nama Yesus, dan akhirnya
sebagai warga negara Romawi dia kelak dihukum mati dg dipenggal kepalanya atas
keputusan Yulius Caesar sbg Kaisar Romawi saat itu. Tetapi dalam menghadapi
akhir hidup yg fatal demikian, rasul Paulus dapat tetap menyatakan bahwa “hidup
baginya adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”.
Demikian juga halnya dengan kita yg mengetahui bahwa kita sedang mengalami/menghadapi
sakit penyakit fatal atau sakit penyakit yg mematikan, misalnya: kanker
pankreas, kanker lever, sakit ginjal kronis akut tahap akhir atau gagal ginjal,
diabetes tipe 1 dan 2, HIV/Aids... dll, mampukah kita tidak berputus asa,
mampukah kita mengatakan bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan ??
Pada saat itu yg paling kita butuhkan adalah hidup berjalan bersama Tuhan
atau hidup bersepakat dg Nya (Amos 3:3), yakni dg mengutamakanNya, percaya
sepenuhNya bahwa hidup & mati ada ditanganNya dan berserah penuh kepadaNya,
serta tidak memaksakan segala sesuatu menurut kehendak kita. Maka kita akan
merasakan tuntunan Tuhan, meskipun pada saat menjalaninya ada kekuatiran/kegelisahan/kegentaran,
tetapi porsinya tidak lebih dari iman percaya kita akan pertolonganNya, dengan
hanya berserah bahwa kesusahan sehari cukup untuk sehari, karena besok ada
kesusahannya sendiri dan yakin Tuhan pasti buka jalan bagi orang yang berharap
kepadaNya.
Sayangnya, masih ada
banyak orang2 yg memberontak kepada Tuhan & tidak sepakat dgNya. Antara
lain adalah orang2 yg kaya raya, dan orang2 yg lebih percaya pada
logikanya/pikirannya/keyakinannya sendiri daripada firman Tuhan”. Mereka sangat sulit untuk dapat hidup berjalan bersama Tuhan atau hidup sepakat
dengannya. Silahkan baca beberapa contoh2nya dalam Alkitab dalam kitab Yohanes
6:48-66 dan Lukas 18:18-23)
Namun sebaliknya kalau kita sungguh2 mau berjalan bersama Tuhan, maka pada
saat yang tepat Tuhan akan menyediakan apa yang kita perlukan dan tidak pernah
Tuhan mempermalukan kita sebagai anakNya. Karena Yesus Kristus adalah Tuhan,
Allah dan Raja yg berkuasa mengampuni dosa kita, membebaskan kita dari kutuk
dan sanggup menyembuhkan kita dg kuasaNya yg ajaib dari segala sakit penyakit
fatal atau mematikan, apabila itu dipandangnya baik bagi kita. Untuk haruslah
kita senantiasa hidup takut, hormat, kagum dan gentar kepada Tuhan dan
memikirkan hal2 yg positip sesuai firman Tuhan. (Filipi 4:8-9) Dan lakukan
semua yg Tuhan telah ajarkan melalui Alkitab dalam hidup kita sehari-hari dg
menjadi pelaku firmanNya, maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kita
selalu. Amin
Ada suatu kejadian & kesaksian yg nyata dari seorang kenalan kami,
seorang kristen yg teguh imannya kepada Tuhan, ketika dia yg sedang terbaring
di rumah sakit, saat itu dia menghadapi tahap akhir dari sakit kanker levernya,
sambil muntah darah dan dengan mulut yg penuh darah, dia masih mampu berkata dg
jelas kepada istri dan anak2nya: Mah..., nak... jangan sedih ya, sebab itu
Tuhan Yesus sudah datang siap menjemput papah. Bergembiralah dan hidup terus
bersama Tuhan, nanti kita ketemu lagi di sorga ya!
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami oleh pertolongan Roh Kudusa, untuk dapat
selalu berjalan bersamaMu dan hidup bersepakat dg Engkau sepanjang umur hidup
kami. Amin