“Tetapi maksud Yesus
ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa”. (Yohanes 11:13)
Ada suatu kesaksian dari
Meg Mangan, tentang suatu ketika pada akhir musim dingin yg kering di New South
Wales Australia, yg akhirnya tanah disirami hujan dg curah hujan yg tinggi,
mungkin lebih dari 25 mm. Sungguh menakjubkan
melihat kebun kami jadi segar kembali. Semuanya tampak lebih hijau dan
bertumbuh lebih tinggi. Beberapa hari kemudian, terlihat ada lusinan bibit
selada kecil yg menyembul diantara batu bata yg membentuk jalur kebun kami.
Karena batu bata telah menyerap begitu banyak uap air dari hujan. Mereka cukup
lembab untuk dapat mendorong pertumbuhan benih selada kecil yg biasanya kami tanam
sendiri di tanah. Tapi karena tahun ini musim dinginnya sangat kering , jadi kami
tidak pernah menduga ada bibit-bibit seladanya yg bertahan. Akan tetapi selada2
itu, justru menciptakan suatu gambaran yg luar biasa akan kejutan Allah yg
berlimpah, dalam menghadapi akhir jalan hidup kita umatNya yg sepenuh hati
percaya dg taat dan tunduk kepadaNya, perintahNya dan kasihNya.
Rupanya benih selada2 itu
hanya tidur saja dan tidak mati selama musim dingin yg kering itu. Begitu juga
halnya ketika Lazarus, teman Tuhan Yesus, telah mati. Ketika itu Yesus berkata
kepada murid-muridNya: Lazarus saudara kita telah tertidur, tetapi Aku pergi kesana
untuk membangunkan dia dari tidurnya. Maka kata murid-muridNya Tuhan, jikalau
ia tertidur ia akan sembuh. Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati,
sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Yesus
akhirnya mengkoreksi kesalah pahaman mereka dan berkata dg terus terang, dengan
menggunakan kata “mati”. (Yohanes 11:11-14)
Kata “mati” bukanlah
pilihan pertamaNya, karena dari sudut pandang Allah tentang kematian tubuh
manusia, berbeda dari sudut pandang kita sebagai manusia. Kematian fisik adalah
akhir bagi manusia tetapi tidak bagi Allah. Sebab akan ada kebangkitan !
Dengan cara yg sama
dimana ada benih selada yg tumbuh muncul dari antara batu bata yg membentuk
jalur kebun tsb diatas, berbeda dari bentuk tanaman yg dihasikannya; demikian
juga tubuh kebangkitan kita, akan berbeda dg tubuh fisik kita didunia. Tubuh
kemuliaan kita akan sama dg tubuh fisik kita dalam hal penampilan. Alkitab
telah menyingkapkan tentang tubuh kemuliaan Yesus: Ia masih terlihat sama. Ia
makan minum. Ia memiliki bekas luka paku ditanganNya, lambungNya dan kakiNya.
Ia mengatakan bahwa Ia memiliki daging dan tulang. Namun Ia dapat muncul dan
lenyap. Tubuh kebangkitan kita kelak akan kekal, yakni tidak tunduk kepada
kematian dan akan seperti tubuh kebangkitan Yesus.
Jadi jika kita semua
umatNya memiliki suatu masalah kronis, sakit penyakit yg tidak dapat kita, dokter
atau obat2an atasi, maka bagi semua orang-orang yg sepenuh hati percaya dg taat
& tunduk kepada Tuhan, perintahNya dan kasihNya; sebenarnya kita memiliki suatu berkat besar yg
sedang kita nanti-nantikan. Yaitu Tubuh kebangkitan kita akan sempurna dalam
segala hal.
Doa kami:
Tuhan Yesus yg maha
pengasih, terima kasih Tuhah, Engkau telah mengejutkan dan menyenangkan hati kami
umatMu, dalam menghadapi akhir jalan
hidup kami kelak. Amin