“Iman adalah dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat”. (Ibrani 11:1)
Ada beberapa hal yg penting yg harus kita perhatikan dalam
hal iman kepada Tuhan.
Pertama, dalam
kehidupan ini,kita lebih mudah percaya pada sesuatu yang kelihatan daripada
yang tidak kelihatan. Tetapi sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita harus
mempunyai iman percaya yang lebih besar dari apapun didunia ini. Kita belajar
dari Bapa Abraham sebagai Bapa orang beriman yang setia menunggu janji Tuhan
selama duapuluh lima tahun bahwa Tuhan akan menjadikannya bangsa yang besar,
sampai akhirnya dimasa tuanya dia mendapatkan Ishak anak dari istrinya Sarah.
(Kejadian 12:4; 17:17 dan Kejadian 18:10-13)
Waktu yang panjang
seringkali menggoyahkan iman kita untuk setia menunggu waktunya Tuhan. Bukan
hanya itu Bapa Abraham sekali lagi diuji kesetiaan & imannya kepada Allah,
yakni pada saat Ishak anaknya yang sudah ditunggunya dua puluh lima puluh
tahun, ternyata diminta oleh Tuhan dan harus dikorbankan kepadaNya. Walaupun
kenyataannya tidak demikian, karena saat itu Tuhan hanya menguji imannya saja.
Itulah kenapa sebabnya dia disebut Bapa orang beriman yang harus kita teladani.
(Kejadian 22:1-14)
Sebagai orang percaya
kepada Tuhan, kita harus memelihara iman percaya kita kepada Tuhan Yesus. Dan
iman percaya kita harus lebih besar dari ketakutan dan kekuatiran kita.
Jadi, bagaimana kita
dapat memelihara iman kepada Tuhan ? Yaitu : Dengan tetap yakin akan kuasa
Tuhan dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah berubah dulu, sekarang dan sampai
selamanya, mujizatNya masih ada, janjiNya “Ya dan Amin”, dan tidak ada yang
mustahil bagiNya. (Kejadian 14:14)
Kedua, ada suatu hal
penting lainnya yg berkaitan dg iman kita kepada Tuhan, yakni iman seperti apa
harus kita miliki? Dalam kitab Yudas 1:20, oleh hikmat Tuhan, rasul Yudas sudah
menulis sebagai berikut: “Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih,
bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah
dalam Roh Kudus”. (Yudas 1:20)
Apakah maksudnya
hikmat Tuhan ini?
Ternyata kita umatNya
dituntut oleh Tuhan, agar kita mempunyai iman paling suci dan akrab dg Roh
Kudus. Yakni, sepanjang umur hidup kita, selalu dg segenap hati percaya kepada
Tuhan, dan yg mempunyai prinsip hidup bahwa hidup adalah pengorbanan semua
harta, nyawa & segalanya bagi sesama dan Kerajaan Sorga.
Mengapa kita harus
mempunyai iman yg seperti demikian ?
Hal ini sudah
ditegaskan oleh hikmat Tuhan melalui rasul Paulus bagi jemaatNya di Korintus dan
bagi kita semua umatNya yg percaya kepada pemberitaan Injil Kristus, yakni :
“Sekalipun aku mempunyai iman yg sempurna untuk memindahkan gunung , tetapi
jika aku tidak mempunyai kasih (=Agape), aku sama sekali tidak berguna. Dan
sekalipun akau membagi-bagikan sesuatu yg ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih (=Agape) ,
sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku”. (1 Korintus 13:2-3)
Karena pernah ada
suatu contoh yg terjadi di Amerika sebagai berikut:
Ada seorang pria
kristen yg sudah tua disana, yg pernah melakukan semuanya ini. Ketika suatu
saat pria tua ini menderita sakit yg tidak tersembuhkan, dia menjadi marah
& benci sekali kepada anak2nya, karena dia melihat bahwa anak2nya semua yg
licik dan egois saling bertengkar & berebut hartanya dan tidak ada satupun
dari antara mereka yg memperhatikan keadaan si pria tua, ayah mereka. Sehingga
akibatnya pria tua ini jadi kehilangan kasih Agape dalam hatinya, dia tidak
punya kasih (=Agape) lagi untuk anak2nya. Lalu sebelum matinya, akhirnya pria
tua ini membuat suatu surat wasiat dihadapan Notaris, bahwa semua harta
warisannya, kekayaannya dan rumah2nya, mobil2nya agar semuanya diberikan kepada
anjingnya. Maka sia-sialah imannya si pria tua selama ini kepada Tuhan dan
diapun tidak beroleh bagian dalam Kerajaan Allah.
Seharusnya pria tua
ini tetap mengasihi anak2nya dg kasih Agape dan tetap dg rela membagikan semua
harta warisannya kepada semua anak2nya dg adil & dibagi rata. Tetap percaya
kepada Tuhan dan berserah kepadaNya agar turut campur kelak atas semua masalah
anak2nya itu. Dan siapa tahu nanti ada salah satu dari anak2nya yg bertobat
setelah dia mati. Sehingga pria tua ini juga tetap beroleh bagian dalam
kehidupan sorga.
Kesimpulannya,
apabila kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, adalah juga orang yg
siap korban segalanya untuk sesama & Tuhan, maka kita akan diterima oleh
Tuhan dalam pelayananNya. Dan bagi orang-orang yg rela berkorban seperti
demikian, dijanjikanNya berkat yg berlipat ganda. (Markus 10:28 dan Matius
19:29).
Doa kami:
Tuhan
Yesus,mampukanlah kami umatMu agar seumur hidup kami percaya kepadaMu, dan yg
mempunyai prinsip hidup yg rela berkorban semua harta & nyawa bagi sesama
dan Kerajaan Sorga. Amin