“Apakah kasih itu, kasih itu sabar, murah hati, kasih itu
tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong...........Kasih itu menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu. Kasih itu tidak berkesudahan.... (1 Korintus 13:4-8)
Yang selama ini menjadi pertanyaan saya adalah apa yg
tertulis pada kitab 1 Korintus 13:7 ? Walaupun
sudah membaca Alkitab berkali2 dari awal kitab Kejadian sampai dg kitab Wahyu, saya
sebagai penulis renungan airhidup kurang bisa memahami akan maksud daripada
kata2 yg tertulis dalam khususnya kitab 1 Korintus 13:7 yakni Kasih itu menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu
Tetapi untungnya ada suatu kejadian yg dapat membuat saya
mengerti, sebagai berikut:
Empat bulan yg lalu sekitar akhir Februari 2018, ibu saya yg
berusia 87 th terjatuh ketika dia berjalan menuju toilet, belum sampai di
toilet dia sudah terjatuh. Dan setelah diperiksa CT scan dan X ray oleh dokter2 ahli orthopedi disini ,
mereka mengatakan bahwa tulang di pinggul disebelah kanan dan tulang dipantat
belakangnya sudah banyak yg patah, termasuk juga beberapa bantalan yg ada
tulang belakangnya ada yg
bergeser/terjepit, jadi
membuatnya sakit dan tidak dapat berjalan. Harus pakai korset dan lain
sebagainya. Menurut dokter spesialis
bedah orthopedis itu, hal itu terjadi oleh karena tulangnya sudah
keropos, dan biasanya sulit utk bisa sembuh kembali. Setelah diberi suntikan
Aclasta utk penambah kalsium dalam tulangnya dan diterapi di rumah sakit selama
kurang lebih 10 hari, selanjutnya ibu saya diizinkan kembali kerumah dan
diterapi dirumah oleh petugas terapi khusus yg datang kerumah dari rumah sakit.
Mereka memberikan berbagai macam obat2 yg tidak perlu untuk
selama satu bulan dan akhirnya semua obat2an itu membuatnya jadi tambah sakit,
mual , tidak mau makan dan lain2. Ternyata banyak dari obat2an yg diminumnya
mempunyai berbagai macam effek samping. Ketika para dokter di Indonesia
mengatakan bahwa ibu saya barusan dapat sembuh satu tahun lagi dan itupun sudah
merupakan suatu mujizat.
Ibu saya merasa sangat tertekan dan shock, karena
beliau adalah orang yg sangat aktip & suka berpergian kemana2 dg kawan2nya yg seumuran ke Jakarta untuk menengok kami, anak2nya yg
tinggal di Jakarta.
Dua bulan, sekitar April 2018 yg lalu saat anak perempuan kami, yg juga
adalah seorang dokter spesialis Geriatric ,datang ke Indonesia untuk menengok
neneknya yg sedang sakit. Setelah memeriksa & melihat semua hasil X ray dan
CT scan-nya, serta hasil pemeriksaan darahnya dan memeriksa semua macam2 obat
yg diberikan oleh para dokter di Indonesia dan memeriksa seluruh keadaan
tubuhnya, dia mengatakan kepada neneknya bahwa kalau hal ini terjadi di Aussie,
maka diberikan perawatan khusus, maka kebanyakan pasien dalam waktu hanya
sekitar 3 atau 4 bulan sudah sembuh dan bisa berjalan kembali. Meskipun ada
banyak juga pasien yg kasusnya sulit utk dapat diselamatkan. Kemudian anak
perempuan kami ini mengatakan bahwa sebagian besar dari obat2an yg banyak yg
tidak perlu dimimum lagi. Kemudian dia memberi
beberapa obat penghilang sakit dan obat2 lainnya yg biasa dipakai di Aussie dan
menyarankan agar korsetnya tetap dipakai ketika berjalan, serta meminum obat2an
yg diberikannya ditambah dg beberapa obat2an yg diberikan oleh dokter2 di
Indonesia. Sambil sering berjemur setiap pagi , ditambah dg minum obat Ostelin
yaitu vitamin D.
Namun suatu ketika, salah satu obat penghilang sakit itu yg habis
dipakai oleh ibu saya. Tadinya dia sudah bisa berjalan lagi dg tongkat, namun
sekarang membuatnya tidak berani berjalan lagi dg tongkat, melainkan dg alat
dorong empat roda, karena ada rasa sakit yg belum sembuh benar.
Hanya sayangnya obat itu tidak bisa diperoleh di Indonesia,
Singapore, Amerika, selain di Aussie. Dan obat itu tidak bisa diberikan oleh
apotik disana, kalau pasiennya tidak berada ada di Aussie. Akhirnya anak kami
ini mencari akal dan bertanya kepada doter seniornya bagaiman jalan keluarnya? Apakah dokter seniornya bisa membantu carikan
jalan keluarnya utk ibu saya itu. Dan ternyata dokter seniornya masih punya beberapa
sampel obat penghilang rasa sakit dan dibawa ke Indonesia dan dipakai oleh ibu
saya ketika dia datang ke Indoneisa bln April yg lalu.
Namun sekarang pada awal bln juni obat penghilang sakitnya sudah
habis. Kani anak perempuan kami itu cari akal lagi dan berbincang-bincang dg
dokter seniornya lagi. Puji Tuhan ternyata dokter seniornya ada sisa beberapa
sampel obat itu. Sehingga pertengahan bln Juni, anak perempuan kami ini
berjanji kepada istri saya bahwa kalau dia sudah dapat obat2nya, nanti dia akan
kirimkan per post ke Jakarta. Karena tahu anak perempuan kami ini sangat sibuk
dan sudah berkata demikian, maka istri saya hanya menjawab melalui telpon
:Terima kasih dan mamih tunggu ya.God bless you. Sudah begitu saja tanpa macam2
komentar.
Suatu ketika saya katakan kepada istri saya minggu depannya: Coba telpon lagi ke Aussie apakah obatnya
sudah dikirim ke Indonesia atau belum. Lalu jawab istri saya:” Jangan nanti dia
pasti akan kirim obatnya, dia kan orang yg sibuk dirumah sakit, kalau dia sudah
janji bahwa akan dikirim obatnya ke Indo, maka dia pasti akan kirim. Berharap saja
bahwa seniornya masih ada beberapa sampel sisa obatnya, percaya saja, dan sabar
saja menantikannya, dia pasti akan kirimkan obat2nya itu. Dan benar saja
setelah 2 minggu kemudian, yaitu tadi pagi dia telpon ke istri saya: Mamih
obatnya sudah dikirim dan nanti 3 hari lagi sampai di Indonesia. Oh betapa
leganya hati saya!
Saya jadi terheran-heran, lho koq istri bisa berharap
begitu, dan percaya begitu dan sabar menantikannya dan tidak telpon utk cek
atau tanyakan kepadanya setiap minggu. Jawab istri saya: Tuhan pasti akan tolong,
karena Tuhan adalah kasih. Untuk itu selain percaya kepada Tuhan, percayalah
juga akan kasihNya. Istri saya sudah mempunyai Kasih Allah yg menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu. Barulah saya mengerti akan maksudnya ayat tsb dalam nas
tersebut pada kitab 1 Korintus 13:7
Demikian juga halnya, bagi kita semua umatNya para pembaca
renungan pdairhidup, kita semua tidak tahu
apa yg akan terjadi dg anak-anak kita dimasa yg akan datang. Apalagi kalau
sudah dewasa dan tinggal di kota lain apalagi di luar negri yg jauh dari kita.
Kita tidak tahu, misalnya: Bagaimana keadaan hidupnya, akan menikah dg siapa, dan
kita juga tidak tahu bagaimana & apa
yg direncanakan dalam hidupnya, apakah hidupnya sukses atau gagal dan lain lain.
Yang perlu kita lakukan adalah Milikilah kasih Allah itu! Kasih itu menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu. Dan kasih itu tidak berkesudahan!
Sebagai orang tuanya kita jangan terlalu selalu ingin tahu
atau mengkritik dan mengecek dan memberi komentar seperti hakim atau detektip polisi
tentang jalan hidup mereka, melainkan percaya saja bahwa apa yg dilakukan
mereka itu benar dan harapkanlah yg terbaik bagi anak-anak kita itu,
bersabarlah akan apa yg akan dipilih bagi kehidupan mereka. Karena kita percaya
kepada Tuhan & kasihNya bahwa mereka tahu apa yg harus dilakukannya. Untuk itu
yg penting berdoa saja setiap hari bagi mereka semua kepada Tuhan dan agar
Tuhan selalu pelihara dan berikan yg terbaik bagi mereka semua. Kalau mereka
tersesat jalan hidupnya, tidak perlu kita marahi atau kucilkan mereka, kasihi
mereka dan doakan saja kepada Tuhan. Maka pada suatu saat mereka akan kembali
kepada Jalan Tuhan dan diselamatkan.
Bukanlah kita sebagai orang tuanya tidak bisa membaca
mengerti & menyelidiki akan hati nurani mereka, dan sebagai orang tua juga,
kita tidak bisa berada dan siap menolong
mereka dua puluh empat jam sehari?
Serahkanlah semuanya kepada Tuhan yg mengetahui isi hati nurani setiap
manusia, dan sanggup menolong/menyelamatkan mereka tepat waktuNya. Ketika kita
mempunyai kasih Allah yg tidak berkesudahan, maka hal itu akan dinyatakanNya dalam
hidup kita dan hidup anak2 kita yg kita kasihi.
Selamat, marilah kita belajar menyerahkan semuaNya kepada
Tuhan yg kita perayai dan percaya juga akan kasihNya.Sebab Ia adalah kasih!
Doa kami:
Tuhann Yesus, penuhilah kami semua umatMu selalu dg kasihMu,
karena Engkau adalah kasih. amin