“Yg penting disini ialah ketekunan
orang-orang kudus, yg menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12)
Ada suatu kisah kesaksian
dari Reinhard Bonnke seorang penginjil yg terkenal, yg beberapa puluh tahun yg
lalu ketika dia & istrinya (Amy) kehilangan anak perempuan bungsunya yg sangat
mereka kasihi , yg bernama Gabrielle atau nama panggilannya adalah Gaby.
Pada waktu , mereka sekeluarga
sedang berkumpul di suatu departemen store yg besar dan ramai. Namun tanpa mereka
sadari anak bungsunya Gaby hilang pergi entah kemana? Mungkin saat itu Gaby berminat
pada sesuatu dan sedang sibuk dengan yg dia ingini, sedangkan Bonnke bersama
istrinya tidak menyadarinya. Namun ketika mereka menyadarinya bahwa Gaby hilang,
Bonnke dan istrinya merasa sangat panik, sedih, bingung, tertekan dan putus asa.
Mereka mencari kemana kemana, tetapi tetap tidak bisa menemui Gaby. Akhirnya
Bonnke dan istrinya berdoa kepada Tuhan , sambil menenangkan diri mereka, lalu
Reinhard Bonnke dan istrinya pergi melapor ke polisi setempat. Dan ternyata disana
Gaby sedang duduk diatas kursi tinggi didepan loket sambil makan permen. Si Gaby
anak perempuan bungsu Bonnke sungguh tidak tahu apa yg akan terjadi selanjutnya
dalam hidupnya karena perbuatannya itu. Bagaimana seandainya kalau orang tuanya
tidak bisa menemukannnya, lalu oleh polisi dia dititippkan di panti asuhan,
maka bukankah sejak saat itu hidupnya akan menderita?
Pada ketika itu juga, Reinhard
Bonnke mendapat suatu hikmat dari Tuhan bahwa ketika manusia (Adam dan Hawa)
jatuh dalam dosa, dan manusia itu diusir dari Taman Eden, ternyata yg paling
menderita bukanlah manusia itu, melainkan Tuhan sendiri. Karena manusia yg
diciptakan sesuai gambaranNya adalah yg paling dikasihinya dari segala yg
pernah diciptakanNya. (Kejadian 1:26-31)
Karena itu Allah dan
Yesus Kristus AnakNya yg tunggal sampai hari ini terus bekerja mencari manusia
dan segala bangsa dan mengetok semua pintu hati manusia. Dan janganlah keraskan
hati kita, ketika ketika kita hari ini mendengarNya mengetok pintu hati kita. (Ibrani
4:7)
Tuhan sangat senang kalau
ada manusia berbalik percaya kepadaNya dan bertobat. (2 Petrus 3:8-9 dan Lukas
15:7) Oleh karena itu Tuhan sangat panjang sabar, pengasih, pengampun; supaya
jangan sampai ada satupun dari manusia yg binasa dan terhilang selamanya dari
Dia.
Sebab kita tahu bahwa hari
Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dg gemuruh yg
dahsyat, dan unsur2 dunia akan hangus dalam nyala api dan segala apa yg ada
diastasnya akan lenyap. (2 Petrus 3:10) Jadi jika segala sesuatu ini akan
hancur secara demikian , betapa suci dan selehnya kita harus hidup. (2 Petrus 3:11)
Sebab itu pada akhir zaman
ini, kami serukan kepada semua kita para pembaca renungan pdairhidup ini, agar sebagai
manusia kita hidup menuruti firmanNya dengan hidup suci pikiran, suci perkataan
dan suci perbuatan, dan hidup jujur (Mazmur 24:3-4) dan tetap percaya kepadaNya
dg sepenuh hati sepanjang umur hidup kita.
Maka ketika kita dipanggil Tuhan/meninggal nanti,
maka kita tidak usah takut lagi akan kematian, karena kita pasti akan
berbahagia sesuai firmanNya. (Wahyu 14:12-13)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah semua
kami umatMu, agar kami mampu tekun dan hidup menuruti perintah Allah dan iman
kepada Yesus. Amin