“Mari, makanlah
rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena
Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu..... (Pengkhotbah 9:7-8)
Alkitab di dalam
kitab Amsal menulis, bahwa suasana hati bisa menjadi obat dan Tuhan senang kepada
orang yang penuh kegembiraan/sukacita. Hal ini juga ada di firmanNya
"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang. (Amsal 17:22) Dan ada juga satu lagu yg ditulis oleh
seorang pengarang lagi suatu pujian berdasarkan kata2 dalam kitab Amsal tsb.
Jadi jika kita sakit
hendaknya rasa sukacita kita jangan sampai hilang, justru sukacita bisa menjadi
obat dan semangat bagi kita. Demikian
juga ada seorang pengarang lagu yg menuliskan suatu lagu pujian, berdasarkan hikmat
Tuhan melalui dari raja Daud dalam kitab Mazmur 69:31-37, ketika dia berada
dalam kesesakkan. Dan lirik lagunya adalah sebagai berikut:
“Bersukacitalah, bersukacitalah dalam
Allah, oh Israel
bersukacitalah, bersukacitalah dalam Allah, oh Israel
Rayakan dan tarilah di depan Allah, ya pemenang
rayakan dan tarilah di depan Allah, ya pemenang”
bersukacitalah, bersukacitalah dalam Allah, oh Israel
Rayakan dan tarilah di depan Allah, ya pemenang
rayakan dan tarilah di depan Allah, ya pemenang”
Justru ketika berada
dalam kesesakkan, kita harus menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan lebih
baik menyanyikan lagu-lagu yg gembira yg membangkitkan iman kita kepada Yesus
Kristus, Tuhan dan Allah yg kita percayai. Sebab kita tahu bahwa semua orang-orang yg percaya
kepada Tuhan, sebenarnya adalah Yahudi-Yahudi, atau Israel-Israel secara
rohani. (Roma 2:29)
Ketika hati kita bisa
bersukacita/bergembira kembali dalam Allah yg kita percayai, maka itu akan menjadi
suatu sukacita/kegembiraan yang sejati. Dan hal itu sangatlah bermanfaat bagi
kita umatNya, bahkan mampu berfungsi sebagai obat yang manjur untuk kita. Sebaliknya jikalau kita dalam
kesesakkan, kita lebih memperhatikan kepedihan & kepahitan dalam hidup
kita, maka hal itu bisa menjadi racun bagi hidup kita.
Sebuah ucapan syukur
& bergembira dalam Tuhan, menurut penelitian oleh HeartMath Institute,USA, juga
meningkatkan fungsi kerja jantung, yang membantu kita untuk mengurangi stres,
berpikir lebih jernih ketika berada dalam tekanan/kesesakkan, menghilangkan
kuatir yang berlebihan, menciptakan tidur alami yang nyenyak dan menyembuhkan
penyakit fisik. Tentu secara psikologis tidaklah mudah bagi kita untuk
mengalami kuatir, takut, stress dan bersyukur serta bergembira pada saat yang
sama. Namun kalau kita terus menguatkan iman kita kepada Tuhan dan menyanyikan
lagu2 gembira serta bersyukur kepadaNya, meskipun kita sedang namun dalam
kesesakkan, kita pasti bisa melakukannnya. Dan, ketika kita bersyukur & bersukacita
dalam Tuhan, maka sebenarnya kita membanjiri tubuh kita dan otak dengan emosi dan
endorfin (endorfin adalah obat penghilang rasa sakit alami tubuh) yang
mengangkat dan membebaskan kita dari hormon stres yang menguras ketahanan tubuh
dan pikiran kita.
Bersyukur dan bersukacita
dalam Tuhan juga berfungsi seperti otot. Dan hal ini telah kami buktikan
sendiri pada pagi hari tadi tgl 02 Juni, ketika kami berdoa, memuji, menyembah
dan memuliakan Tuhan.
Walaupun kami sedang dalam kesesakkan; tetapi saya dan istri terus memuji
Tuhan dg bersyukur dan bersuka cita dalam Tuhan dan menyanyikan lagu2 tsb dalam
kitab kitab Amsal 17:22 dan kitab Mazmur pasal 69:31-37, sambil menyanyi-nyanyi
serta merayakannya dengan menari-nari didepan Allah kami yg pemenang. Hati kami
terasa terus bersuka cita saja dalam Tuhan. Karena kami tahu, bahwa kami semua
yg percaya kepada Tuhan, sebenarnya adalah Yahudi-Yahudi, atau Israel-Israel
secara rohani, yaitu umat pilihanNya. (Roma 2:29) Sebagai umat pilihanNya, kami
percaya bahwa Tuhan Allah yg kami percayai sangup mengubahkan miskin jadi kaya
dan yg sakit jadi sembuh, menghibur kami yg susah, menjadi andalan kami &
sumber pengharapan kami umat pilihanNya. Dan kamipun dengan lancar dan dg
pikiran ug jernih, mampu menyiapkan renungan ini, yaitu utk tgl 04 Juni 2018.
Akhirnya, marilah
kita bersama Rasul Paulus, dapat
berkata: “Bersukacitalah
senantiasa, tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal , sebab
itulah yg dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu”. (1
Tesalonika 5:16-18)
Tuhan Yesus
memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, dalam segala
kesesakkan kami umatMu, mampukanlah kami untuk selalu bersukacitalah, tetap berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal , sebab
itulah yg dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kami”. (1
Tesalonika 5:16-18)