“Marilah kepadaKu,
semua yg letih lesu dan berban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadaMu. Pikullah
kuk yg Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut, dan rendah hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yg Kupasang itu enak dan bebanKu
pun ringan”. (Matius 11:28-30)
Undangan Yesus tsb
dalam nas diatas berlaku bagi setiap orang yg letih lesu dan berbeban berat,
oleh karena beban fisiknya, atau oleh karena membebani jiwanya, seperti kuatir,
takut, dukacita yg membebani mental dan emosional. Ada yg letih, lesu dan berbeban
berat yg menyerap semua energi dan membebani semua tubuhnya, walaupun sudah
kerja keras setiap hari dari pagi sampai malam, tetap saja penghasilannya hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja. Sebaliknya ada juga yg
letih lesu dan berbeban berat, walaupun hidupnya dalam kecukupan. Contoh suatu kisah nyata :
Oleh karena adanya pertengkaran antara sepasang suami dan istri yg terus
menerus setiap hari tahun demi tahun dan bahkan anaknya sudah menikah semua. Sehingga si suami jadi tidak menghiraukan istrinya lagi dan mengganggu/meledek
istrinya dengan seringkali tidak pulang tapi tidur ditempat lain sebagai ungkapan
protesnya terhadap istrinya. Demikian juga istri, yg sudah kesal pada si suami
yg tidak bisa dinasihati, dan setiap bertemu suaminya dg kata2 kasar menegor
& menghina suaminya dan sombong terhadap suaminya, karena si istri sudah
merasa bisa menafkahi dirinya sendiri. Akhirnya membuat suami & istri itu,
merasa letih lesu dan berbeban berat dalam menjalani hidup mereka sehari-hari.
Kalau dalam contoh
diatas, suami & istri itu ingin kebebasan & kelegaan dari semua letih
lesu dan berbeban berat, maka yg pertama harus mereka lakukan adalah mereka,
harus sama2 datang berdoa & percaya kepada Yesus Kristus Tuhan &
bertobat mohon ampun kepadaNya atas semua dosa kesalahan mereka masing2, maka Tuhan
akan memberikan kelegaan kepada mereka berdua.
Yang kedua harus
mereka lakukan adalah memikul beban/kuk yg Tuhan pasang pada kita, sebab
beban/kuk yg Tuhan pasang atas kita enak dan ringan. (Matius 11:30)
Selanjutnya
pertanyaannya, apakah bentuk beban atau kuk yg Tuhan pasang kepada kita untuk
memikulnya? Kuk yg Tuhan berikan kepada kita adalah agar si suami & si
istri dalam contoh tsb diatas adalah kita harus mau belajar lemah lembut dan
rendah hati dari Tuhan.
Jikalau kita mau
hidup menuruti firman Tuhan tsb, maka kita akan dikasihi Allah dan Tuhan
Yesuspun akan mengasihi mereka dan menyatakan diriNya kepada mereka melalui Roh
Kudus. (Yohanes 14:21)
Dalam contoh tsb
diatas; Yang ketiga, artinya Tuhan yg akan menolong mereka dan memampukan suami
& istri tsb memikul beban dan Kuk yg Tuhan pasang. Sehingga mereka dapat
belajar berkata-kata & bersikap lemah lembut satu terhadap lainnya, tidak
saling meng-ungkit2 lagi kesalahan mereka masing2; sebaliknya saling
memperhatikan dan saling mengampuni. Dan juga dg pertolongan Tuhan, maka suami
& istri tsb akan dimampukan & ditolong Tuhan, agar dapat hidup saling
merendahkan hati dan tidak saling menyombongkan atau mengacuhkan diri lagi.
Jadi apabila suami & istri itu mau hidup menuruti firmanNya, maka beban/Kuk
yg Tuhan pasang atas kita jadi ringan & enak; sebab ada Tuhan yg menolong
& memampukan suami dan istri itu utk melakukannya.
Selanjutnya, didalam
suatu rumah tangga diperlukan paling sedikit dua orang yaitu suami & istri.
Kalau mereka bercerai, maka yg ada di dalam rumah tangga tsb, hanya ada si
suami yg menafkahi anak2nya dan seluruh isi rumah tangganya, dan status suami
itu sekarang namanya adalah “single father” atau “bapa yg jomblo”. Sebaliknya
kalau di dalam suatu rumah tangga hanya ada si istri saja yg menafkahi anak2nya
dan seluruh isi rumah tangganya, dan status dari si istri itu sekarang namanya
adalah “single mother” atau “ibu yg jomblo”. Dan apabila ada sepasang suami
istri sudah sampai pada status yg seperti itu, maka “single father dan single
mother itu”, hidup mereka akan menghadapi banyak godaan dari si jahat, dan
mereka dibuatnyamenderita kesepian. Hal ini berlaku bagi mereka yg miskin
ataupun kaya. Dan kelanjutan hidup dari sepasang suami istri tsb, akan tidak
menentu. Ada yg akan mencari pasangannya yg baru, atau ada juga kembali kepada
pasangannya yg lama.... dll. Hidup mereka pasti akan susah selamanya. Jadi sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, janganlah sebagai suami & istri mau tetap bersikukuh dg pikiran, sikap, perilaku
dan kata2 kita yg kasar & sombong.
Jadi untuk contoh
rumah tangga seperti yg tsb diatas, hanya ada 3 cara, yaitu datang berdoa &
percaya bersama-sama kepada Yesus Kristus Tuhan, dan yg kedua adalah memikul
kuk/beban yg Tuhan atas kita dan yg ketiga adalah belajar dari Tuhan agar kita
lemah lembut dan rendah hati. Kalau kita, sebagi suami & istri sudah
melakukan kesemuanya itu, maka barlulah kita akan merasakan betapa sungguhlah
benar apa yg Tuhan katakan itu bahwa Kuk yg Kupasang itu enak dan bebanKu pun
ringan dalam hidup menjalani suatu rumah tangga. Selanjutnya Tuhan akan membuat
kehidupan rumah tanga kita akan senantiasa rukun/bersatu, dan Tuhan akan
perintahkan agar berkat dan kehidupan sampai selamanya kedalam rumah tangga
kita. (Mazmur 133:1-3)
Maukah kita hidup
menuruti firman Tuhan tsb diatas? Apabila jawabannya : “Ya”. Maka hidup kita
pasti akan diselamatkanNya, bahkan diberikan berkat dan kehidupan utk
selamanya. Dan lakukanlah ketiga hal itu, maka apapun letih lesu beban berat
kita apapun, dan kitapun akan beroleh kelegaan dari Tuhan dalam tubuh &
jiwa kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah semua kami umatMu, agar dapat senantiasa hidup menuruti firmanMu,
sehingga semua janji & firmanMu dapat tergenapi dalam hidup kami. Amin