“Dan hukum yg kedua, yang sama dg hukum yg pertama ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu”. (Matius 22:37-40 dan Imamat 19:18
dan Ulangan 6:5)
Dalam nas tsb diatas, firman Yesus Kristus, Tuhan &
Allah kita, telah menuliskannya bagi semua kita umatNya, tentang dua hukum yang
terpenting dan yg terutama, sebab pada kedua hukum itulah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi.Mengapa hukum yg kedua sama pentingnya dg
hukum yg pertama? Karena Alkitab sudah menulis, bahwa jikalau kita membenci
saudara kita, bagaimana kita bisa mengasihi Allah yg tidak bisa lihat. (1 Yohanes
4:20) Jadi barangsiapa yg mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
(1 Yohanes 4:21) Dan mengapa kita harus bisa mengasihi saudara kita terlebih
dulu, sebelum bisa mengasihi sesama kita? Karena, kalau kita mempunyai harta
duniawi dan melihat saudara kita menderita kekurangan , tetapi menutup pintu
hati kita; maka bagaimakah kasih Allah dapat tetap didalam kita. (1 Yohanes
3:17) Namun kalau kasih Allah tetap ada didalam kita, maka kita akan
dimampukanNya utk mampu berbuat kasih bagi keluarga/saudara kita dan sesama
kita.
Permasalahan hidup, cobaan dan kekurangan sebenarnya
bukanlah penghalang bagi kita untuk bisa berbagi kasih dengan saudara kita dan
sesama kita. Sukacita besar akan kita rasakan saat kita bisa berbagi kasih
dalam kesusahan. Meskipun susah, biarlah kasih Tuhan yang mendorong kita untuk
berbagi kasih dengan keluarga/saudara kita dan sesama kita. Tuhan tidak melihat
besar atau kecilnya kemampuan kita, tetapi melihat ketulusan & kerelaan
kita dalam memberi pertolongan. “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka
pemberianmu akan diterima, jikalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada
padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. (2 Korintus 8:12)
Ada suatu kisah nyata di Belanda: Suatu renungan/pemikiran
dari seorang anak yg berumur 5 tahun. Dia mampu mampu menjadi “Berkat” ditengah
masa krisisnya. Tijn Kolsteren adalah seorang Anak Belanda , yg berasal dari
daerah Brabant, yaitu Belanda bagian timur, pada tahun 2016 yg lalu Tijn merasa
tidak enak badan dan mual, Suhu badannya naik mencapai 41 derajat. Setelah
diperiksa ke dokter dan RS, Tijn di vonis menderita kanker ganas di otak nya.
Dokter mengatakan bahwa kemoterapi bisa dilakukan untuk memperpanjang usianya 1
atau 2 tahun. Orang tua Tijn tentu saja merasa sedih. Namun si pasien sendiri
tetap saja cerah ceria. Pada saat kemoterapi yg pertama di Rumah Sakit, Tijn
bertanya kepada dokter, Apakah banyak anak yg menderita seperti dia? “Iya”,...
Jawab dokter. Di seluruh dunia ada saja anak2 kecil yg menderita seperti kamu,
tetapi tidak semua anak bisa ke dokter. Tiba-tiba ?????..suatu tanda tanya
muncul di benaknya Tijn. Dokter menjelaskan, bahwa tidak setiap anak mempunyai
orang tua kaya. Di negara2 miskin banyak dari mereka yg menderita kanker otak
dan hanya bisa menunggu kematiannya saja.
Setibanya di rumah, Tijn bilang kepada orang tuanya: Papa,
saya harus bekerja mencari uang untuk membantu anak-anak yg menderita sakit
kanker otak. Papa Tijn tertawa terharu dan tidak menggubris ucapannya itu.
Besok nya, Tijn ke sekolah dan minta izin kepada ibu nya, dia pergi ke sekolah
dengan membawa kuteks, yaitu cat kuku mamanya.Di kelas dia berusaha mencari
dana dengan cara mengecat ke-10 jari teman2 dgn upah €uro 1 (= Rp 15.000).Dan
hasilnya dimasukan ke suatu kotak roti yg besar, semua dana nya akan
disumbangkan untuk anak anak yang miskin/tidak mampu, yg menderita kanker otak.
Ternyata... teman temannya menyukai aksi ini. Besoknya, murid murid kelas lain
pun minta dicat kuku2 jari tangan mereka. Singkat cerita, usahanya ini untuk
mengumpulkan dana makin populer. Orang Tua Tijn menjadi terharu. Suatu hari,
orang tua Tijn membuatkan sebuah rumah kaca di depan rumahnya, karena semakin
banyak yang datang ke rumah kecil mereka. Di rumah kaca ini, sepulang sekolah
Tijn melakukan pengecatan kuku dengan kuteks. Lalu ada suatu TV terkenal di
Belanda mendengar aksi ini dan mendokumentasikannya.
Sejak itu, Datanglah orang2 dari berbagai kota , juga para
selebritis untuk menyumbang uang Donasi. Tetapi jangan lupa, saat itu Tijn baru
berusia 5 thn dan dalam kondisi sakit. Para donaturpun tahu diri. Banyak orang
yg datang dan bilang: “cat 1 jari saja ya, Nak, Ini uang €uro 100”. Bahkan para
Selebriti dan pejabat2 yang datang memberi € 1.000 untuk kutek 1 kuku jari
mereka. Bulan berganti bulan dan mulai thn 2016 sampai bln Mei 2017, jumlah
uang yg sudah terkumpul adalah sekitar €uro 2.800.000 .Sungguh luar biasa...dan
sekarang jumlah uang yg bisa terkumpul, sebelum Tijn meninggal dunia sudah
lebih dari €uro 9 jt × @ Rp 15.000.= Rp 135 milyard... Saat ini, semua uang tsb
sudah di serahkan ke Palang Merah Belanda. Hal ini adalah sesuai dengan
keinginan Tijn : "Uang ini semuanya harus diberikan kepada anak-anak
miskin diseluruh dunia, yang menderita kanker otak”. Pada tgl 8 Juli 2017, di
pagi hari, Tijn meninggal dunia di rumah nya. Tijn Kolsteren hanya mencapai
usia 6 tahun, tetapi namanya tetap dikenang orang sepanjang masa. Dengan usia
nya yang singkat Tijn ini, dia telah mampu membuat “Hidupnya berarti dimata
Tuhan dan dimata keluarga/saudaranya & sesamanya.”
Hal ini mengingatkan kepada kita semua umatNya, agar mumpung
masih ada “Kesempatan Hidup”, kita bisa memberi dampak positip bagi
keluarga/saudara kita dan sesama kita. Kita bisa berbagi Kebahagiaan dengan
mereka mereka yg tidak seberuntung kita. Sebab "Kebahagiaan hidup ini,
bukanlah seberapa banyak kita dikenal orang, tetapi seberapa banyak orang yang
bisa kita Bahagiakan". (Matius 7:12) Idenya sederhana, tindakannya kecil,
tapi dampaknya luar biasa.
Untuk itu, tetaplah hidup dalam kasih Tuhan, maka dengan
sendirinya, kita pasti akan dimampukan oleh kasih Allah yg ada dalam kita,
untuk melakukan hal2 yg seperti yg Tijn Kolsteren lakukan, yaitu berbagi kasih
dengan keluarga/saudara kita dan sesama kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus penuhilah kami semua umatMu senantiasa dg kasih
Allah, agar kami dapat menjadi berkat bagi keluarga/saudara kami dan sesama
kami. Amin