“Janganlah kamu
selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN
itu Allah yang maha tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji”. (1
Samuel 2:3)
Nas Alkitab tsb
diatas adalah salah satu cuplikan puji-pujian Hana kepada Tuhan, sebab Tuhan
sudah memberinya seorang anak laki2 yg diberinya nama Samuel, sebab kata Hana:
Aku telah memintanya dari Tuhan. Selama ini Hana selalu diejek & disakiti
hatinya bahwa dia mandul, oleh Penina istri kedua dari Elkana bin Yeroham bin
Elihu bin Tofu bin Zuf, seorang Efraim. (1 Samuel 1:1-7) Ketika Samuel, anaknya
Hana itu berusia 3 th diserahkannya Samuel kepada Tuhan. (1 Samuel 1:22-28)
Dari nas Alkitab tsb
diatas kita mengetahui bahwa “Salah satu dosa yang tidak mengenal miskin atau
kaya adalah kesombongan”. Bukan cuma orang kaya yang kebanyakan sombong, tetapi
orang miskin juga ada yang sombong. Jika orang kaya menyombongkan hartanya, orang
miskin sombong demi harga diri. Di Alkitab dikatakan bahwa sikap sombong adalah
dosa: "Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang
fasik, adalah dosa". (Amsal 21:4) Dan orang sombong tidak punya kasih.
Mengapa demikian ? Sebab oleh hikmat Allah rasul Paulus sudah menulis bagi
jemaat Tuhan di Korintus dan juga bagi kita semua yg percaya pada pemberitaan
Injil Kristus melalui mereka, bahwa "Kasih itu sabar; kasih itu murah
hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong". (1
Korintus 13:4).
Apakah kita golongan
kaya atau golongan miskin? Janganlah kita jadi sombong dan menganggap rendah
orang lain. Berkat Tuhan bukanlah untuk disombongkan, tetapi untuk memberkati
yang kekurangan. Demikian juga bagi mereka yang miskin jangan sombong demi
harga diri dengan berpura-pura atau berdusta dengan kondisinya. Sebab
kesombongan itu bisa menjatuhkan seperti halnya dalam kisah Daud dan Goliat (1
Samuel 17). Kesombongan Goliat membuat dia, bisa dikalahkan oleh seorang Daud
hanya dengan ketapel.
Ada banyak cerita
mengenai kejatuhan orang sombong. Ini salah satunya marilah kita renungkan
bersama: Konon pada waktu “zaman apartheid” Selatan masih berlaku di Afika
Selatan, ada suatu kisah dalam sebuah penerbangan dari Johannesburg, Afrika
Selatan, seorang perempuan setengah baya asal Afrika Selatan yang berkulit
putih baru mengetahui dirinya mendapat kursi di samping seorang pria berkulit
hitam. Perempuan itu memanggil kru kabin dan mengeluhkan masalah penempatan
tempat duduknya. "Ada masalah apa, Ibu?" tanya kru kabin dengan
sopan. "Kamu tidak bisa lihat sendiri, ya?" ujar perempuan itu dengan
nada tajam. "Kamu tempatkan saya di samping seorang kulit hitam. Aku tidak
mungkin bisa duduk di sebelah manusia menjijikan ini. Carikan saya kursi yang
lain!"
"Harap tenang
dulu, Bu," timpal seorang pramugari. "Hari ini pesawat sudah penuh,
tapi saya akan coba bantu Ibu ya. Saya akan cek apakah masih ada kursi kosong
di kelas ekonomi atau kelas pertama." Perempuan itu melirik dengan tatapan
sombong ke arah pria berkulit hitam di sampingnya dan penumpang lain di
sekitarnya. Beberapa menit kemudian, pramugari tadi kembali dengan berita
bagus, yang disampaikannya kepada perempuan setengah baya itu. Si perempuan itu
memandang ke sekitarnya dengan senyuman penuh kepuasan. Kata pramugari itu
:"Ibu, sayang sekali, seperti yang saya duga, kelas ekonomi sudah penuh.
Tapi, kami masih punya satu kursi kosong di kelas pertama."
Dan sebelum perempuan
itu sempat menjawab, si pramugari melanjutkan.....perkataaannya:
"Peningkatan kelas seperti ini jarang sekali terjadi, namun karena saya
sudah mendapat izin khusus dari kapten kami. Dan melihat kondisi yang ada,
kapten kami merasa sangatlah memalukan, jika seseorang harus dipaksa untuk
duduk di sebelah orang yang sangat menjengkelkan."
Setelah berkata
begitu, pramugari itu langsung beralih pada pria berkulit hitam yang duduk di
samping perempuan itu. Kata si pramugari: "Jadi jika Anda bersedia
memindahkan barang-barang Anda, Pak, saya akan menyiapkan kursinya buat Anda....di
kelas pertama" Saat itu juga, penumpang di sekitar serempak berdiri dan
bertepuk tangan, ketika pria berkulit hitam itu berjalan menuju bagian depan
pesawat.
Tuhan mau agar semua
kita umatNya, dapat menjadi orang yg rendah hati dengan menghormati orang,
bukan karena siapa dia, tetapi karena kasih. Sebab Tuhan Yesus sudah mengundang
semua kita umatNya, supaya kita mau datang kepadaNya & bertobat, terutama
yg bagi kita semua yg letih lesu dan berbeban berat; antara lain: “ karena
adanya masalah rumah tangga seperti kisah Hana & Penina diatas, atau
masalah dalam berkongsi dalam usaha dg rekan kita”....dll. Yang pertama adalah
agar Tuhan Yesus memberi kita kelegaan sesuai janjiNya dan yang kedua adalah
supaya kita belajar lemah lembut dan rendah hati dari Tuhan. (Matius 11:29)
Untuk itu, sebagai
orang-orang yg percaya kepadaNya, marilah kita hargai dan perlakukan semua
orang tanpa memandang siapa dia. Karena dimata Tuhan kita sama. Kita lahir
tidak membawa apapun demikian juga ketika kita meninggalkan dunia ini tanpa
membawa apapun (2 Timotius 6:7), karenanya jangan sombong. Demikianlah renungan
ini bisa memberkati kita semua. Salam sejahtera dari salah seorang saudari kita
seiman dalam Yesus Kristus, kawan sekerja Allah yg tinggal jauh diseberang pulau
Jawa.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami semua umatMu, supaya senantiasa dapat rendah hati sepertiMu
Yesus. Amin