"Dan Raja itu
akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang
kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku”. ( Matius 25:40 )
Kesaksian dari Marinus Yaung. Baca lebih lanjut tentang latar belakang
Marinus Jaung, seorang yg percaya kepada Tuhan Yesus dan juga seorang
akademisi/dosen dari Universitas Cendrawasih,Papua. Di http://www.tabloid-wani.com/2017/10/marinus-yaung-indonesia-jangan-lengah-terkait-isu-papua-merdeka-di-pbb.html
“Apakah Yesus sudah nyata di Jayapura”?
Saya jumat pagi ini 20 April 2018 ada janjian bersama Tim
Lobby Papua beraudience dgn pejabat bupati Kab. Jayapura di Hotel Alisson
Sentani. Dengan mengendarahi motor dlm kecepatan yg cukup tinggi karena saya
hampir terlambat sebab janjian acara jam 09.00 WIT, dan saya bergerak dari
Jayapura menuju Sentani. Ketika melewati daerah sekitar rumh makan Yougwa di
pinggiran Danau Sentani, dari depan saya berjalan seorang pria yg saya kenal ,
karena beliau adalah mantan pejabat, tetapi sekarang kondisinya memprihatinkan
dan sedikit mengalami ganguan kejiwaan.
Dengan pakain yg rapih tetapi kumal dan jalan dalam keadaan
lemas sambil menyeret-nyeret kedua kakinya di jalan, saya melihatnya dan
melewatinya begitu saja. Ketika sudah kira2 100 meter saya melewatinya dalam
kecepatan motor yg sedikit kencang, tiba2 dari dalam hati saya dengan jelas
sekali firman Tuhan berkata: "Dan
Raja itu akan menjawab mereka, Aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku ( Matius 25:40 )". Saya langsung memperlambat motor
saya dan saya berdoa, " Tuhan Yesus pertemuan di Sentani penting dan
kehadiran saya sangat dibutuhkan dan saya sudah terlambat !!. Lagian dulu beliau
jadi pejabat, dan kenal dengan saya. Semua orang papua tahu siapa dia dan pada masa
jayanya dulu, semua perempuan di bar dan diskotik, kenal betul siapa
dia..."
Saya terus menjalankan motor tetapi untuk kedua kalinya firman Tuhan yang sama lagi bicara dengan kuat di hati saya. Akhirnya saya mengalah dan putar balik motor saya untuk bertemu dengan mantan pejabat papua tersebut. Saya kemudian bertanya bapak mau kemana dan saya lihat mulutnya berlendir dan badanya berbau busuk yg sangat menyengat dan beliau berkata " adek kan dosen, bapak sakit dan lapar”. Hati saya langsung meleleh dan saya melupakan acara penting di hotel Alisson Sentani. Saya kemudian menawarkan beliau untuk berobat ke rumah sakit Dian Harapan, tetapi beliau bilang: Tidak! Lalu saya traktir dia makan saja di Sentani. kami berdua dengan motor ke Sentani dan makan di warung makan yang cukup mahal di sekitar Sentani yg dipilih beliau untuk kami makan.
Saya terus menjalankan motor tetapi untuk kedua kalinya firman Tuhan yang sama lagi bicara dengan kuat di hati saya. Akhirnya saya mengalah dan putar balik motor saya untuk bertemu dengan mantan pejabat papua tersebut. Saya kemudian bertanya bapak mau kemana dan saya lihat mulutnya berlendir dan badanya berbau busuk yg sangat menyengat dan beliau berkata " adek kan dosen, bapak sakit dan lapar”. Hati saya langsung meleleh dan saya melupakan acara penting di hotel Alisson Sentani. Saya kemudian menawarkan beliau untuk berobat ke rumah sakit Dian Harapan, tetapi beliau bilang: Tidak! Lalu saya traktir dia makan saja di Sentani. kami berdua dengan motor ke Sentani dan makan di warung makan yang cukup mahal di sekitar Sentani yg dipilih beliau untuk kami makan.
Beliau kemudian memesan makanan dan minuman yang semua total
harganya hampir sama dengan isi dompet saya. Saya memesan yg sedikit lebih
murah dari makanan beliau ditambah dengan air putih saja sebagai minuman.
Sebelum pesan datang, saya mengambil waktu utk cerita tentang Yesus kepada
beliau dan akhirnya beliau mau bertobat, percaya dan buka hati menerima Yesus
sbg Tuhan dan Juru selamat pribadinya. Saya sangat bersuka cita dengan sikap
hati & hidup beliau yg telah dijamah oleh kasih Kristus hari ini. Setelah makan beliau minta uang lagi sama saya plus uang
taxi/angkotnya sekalian utk kembali ke Abepura. Sisa pembayaran makan kami dan
semua isi dalam dompet saya kasih ke beliau. Saya kemudian mencegat taxi/angkot
untuk beliau dan masih ada duit 10 ribu rupiah di saku baju, saya pakai bayar
sekalian ongkos angkotnya Sentani ke Waena.
Disinilah KEHEBOHANNYA......Adik saya, yaitu si sopir angkot
yang saya cegat tadi utk beliau naik ke Waena, malam jam 8 telpon bertanya
kepada saya: " Kakak tadi kasih uang 10 ribu rupiah itu utk bayar siapa dalam
taxi/angkot ". Saya jawab " Untuk bayar bapak yang tadi saya antar
dia naik taxi/angkot itu ". Adik
saya, yaitu si sopir angkot itu menjawab : " Tidak ada orang yg naik.....kakak
buka pintu taxi/angkot dan saya pikir kakak yang mau naik ". Saya jawab
" achh.... kau atau kamu jangan tipu, itu tadi bapak..... saya ada kasih
naik dia ke mobilmu tuh ". Adik saya, yakni si sopir angkot itu menjawab
"demi Tuhan kakak! Tidak ada yg naik tadi, jadi penumpang lain juga
bingung, kenapa kakak cegat taxi dan buka pintu, tapi kakak tidak naik ".
Saya kemudian mencoba kontak bapak yang tadi punya istri bertanya,
apakah bapak/dia keadaan baik2 kakak. Istrinya menjawab: Bapak lagi sakit jadi
di rumah saja. Ini sudah 1 bulan bapak/ dia di rumah saja, tidak keluar2 rumah
lagi. Lalu istrinya meminta saya datang berdoa kepada Tuhan Yesus dengan dia
dan bapak itu...
Apakah yang tadi saya lihat dan ajak naik motor itu bapak
mantan pejabat itu atau Yesus ?
Tuhan Yesus mengasihi orang-orang Papua.....Good sleep all
of you!
Doa kami:
Tuhan Yesus, Engkau sungguh mengasihi semua
orang-orang yg mau datang kembali percaya kepadaMu dan bertobat.