“Jika Ya hendaklah kamu katakan : Ya, jika Tidak hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yg lebih daripada itu berasal dari si si jahat” (Matius 5:37)
Berjanji itu mudah,
tetapi masih saja ada banyak orang yg sulit utk menepatinya. Hampir setiap hari kita
bertemu dg orang yg mudah memberi janji,
tetapi kemudian mereka mangkir dari janjinya dg dg berbagai alasan.
Seringkali kita kesal,
apalagi sudah menunggu-nunggu dan ternyata yg ditunggu itui tidak datang,
bahkan tanpa pemberitahuan apapun. Ini baru contoh yg sudah kita anggap biasa.
Tetapi apabila hal serupa
terjadi dalam pekerjaaan, maka
konsekwensinya kita bisa ditegor, lalu diberi surat peringatan atau akhirnya bahkan
dapat dipecat, karena tidak bisa dipercaya lagi.
Contohnya: Kita berjanji
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan kita pada tanggal sekian, tetapi kemudian
tidak kita tepati. Mungkin janji yg gagal ditepati, dapat ditoleransi oleh bos
kita atau atasan kita. Tatapi kalau terus janji kita itu berkali-kali tidak
ditepati, maka selain ditegor pada kegagalan pertama, lalu diberi surat
peringatan pada kedua kalinya, dan surat peringatan ketiga dan seterynta, dan
bahkan pada akhirnya atasan/bos kita tidak bisa mentokeransinya lagi, lalu kita
pasti akan dipecat dari pekerjaan kita. Karena dianggap tidak sanggup atau
layak atau tidak bisa dipercaya lagi untuk melalukankan pekerjaan kita tsb.
Apalagi, kalau janji kita
tidak ditepati terhadap para pelanggan bisnis atau usaha kita. Lama kelamaan
tidak akan ada lagi pelanggan yg mau percaya kepada kita lagi dan bisnis atau
usaha kita, pasti akan jadi gagal & bangkrut.
Jadi ingat-ingatlah ini,
terutama bagi semua kita orang-orang yg percaya kepada Tuhan Yesus. Karena
Tuhan Yesus sendiri sudah mengingatkannya kepada kita dalam firmanNya: “Jika
“Ya” hendaklah kamu katakan : “Ya”, sebaliknya jikalau “Tidak” hendaklah kamu
katakan : “Tidak”. Apa yg lebih daripada itu berasal dari si jahat”. (Matius 5:37)
Jadi, semua alasan yg
dibuat-buat oleh kita ketika kita tidak bisa menepati apa yg kita janjikan
sebelumnya: misalnya sakit, kurang enak badan, urusan keluarga....dan lain
lain, adalah bisikan dari si jahat terhadap kita untuk mencari-cari alasan yg
dibuat-buat. Dengan demikian , kalau kita terus melakukan hal itu, maka si jahat
akan tanpa terasa akan membuat semua kita orang-orang yg percaya kepada Tuhan
dari seorang “pembohong
kecil2an/pembohong kelas ikan teri”, lama kelamaan terus bertumbuh menjadi
“pembohong besar atau pembohong kelas kakap”. Dan sebagai pembohong besar, maka
dengan mudahnya kita umat Tuhan akan menjadi seorang saksi dusta bagi sesama
kita.
Padahal, sudah ada firman
Tuhan yg sudah mengingatkan kita akan hal tsb jauh-jauh sebelumnya didalam
Alkitab, dalam kitab Perjanjian Lama: Janganlah mengucapkan saksi dusta tentang
sesamamu. (Keluaran 20:16)
Sebab itu bagi semua kita orang-orang yg percaya kepada
Tuhan, belajarlah sejak dini untuk menepati dan menganggap serius semua janji-janji
kita. Dan kalau kita sejak dini selalu menepati janji kita, maka dengan sendirinya kita akan menjadi kuat
dlam hal “kebenaran”. Sehingga kita tidak perlu lagi bersumpah lewat bibir kita
untuk meyakinkan orang lain. Ketika kita mengatakan “Ya”, maka peganglah itu dg
sungguh-sunguh janji kita itu dan lakukan.
Ingatlah, bahwa janji yg
hanya dibuat asal-asalan dan tidak untuk ditepati, hanya akan mengakibatkan
ketidak-percayaan orang lain terhadap kita,
dan juga merupakan sebuah dosa/pelanggaran yg menjijikkan dihadapan
Tuhan
Bahan renungan ini
terambil dari 24hourswoship.com dan semoga bermanfaat bagi kita semua umat
Tuhan yg membacanya.
Doa kami
Tuhan Yesus, tolonglah
kami supaya semua kami umatMu dapat belajar sedini mungkin, selalu menepati
semua janji kami kepada siapapun, terutama terhadap Engkau ya Tuhan,
Juruselamat dan Raja kami. Amin