“Janganlah menahan
kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu
melakukannya”. (Amsal 3:27)
Melayani dengan baik sudah jadi norma
umum, tetapi “kemauan melayani dengan lebih baik” akan menjadi keunggulan
kompetitip bagi kita orang-orang yg percaya kepada Tuhan, di zaman sekarang ini!
Di Home Depot, Amerika Serikat, sebuah
toko raksasa alat barang bangunan, pada pagi hari ketika toko baru buka, kasir
baru ada satu dan antrian pembeli sudah panjang. Ada sorang anak muda mau
membeli sekotak kecil paku yang harganya hanya 1.5 dollar, dia memberikan uang
100 dollar dengan muka malu dan meminta maaf karena tidak punya uang kecil.
Kasir ini kebingungan karena tidak
punya uang kembali. Setelah berpikir sejenak, dia kembalikan uang 100 dollar
nya pembeli, membuka dompet pribadinya, mengeluarkan 1.5 dollar nya sendiri,
memasukkan kedalam kas, dan menyerahkan paku itu kepada pelanggannya, dan dicap
lunas. Pembeli muda inipun mengucapkan terimakasih dan berjalan pulang.
Lewat 3 hari, ketika kasir ini sedang
bekerja, tiba2 supervisor Home Depot datang dengan dua orang ke arahnya,
seorang anak muda dengan seorang agak tua. Ternyata itulah anak muda yang
membeli paku 3 hari lalu. Dia heran ketika supervisornya menyalaminya dan
mengenalkannya pada tamu2 itu.
Tamu yang tua berkata: “ Nona kasir,
kerjamu bagus sekali, anakku memujimu atas kejadian 3 hari yang lalu, dan aku
kenal pemilik jaringan toko ini. Bisnisku diseberang sana, sebagai tanda penghargaan,
sudah aku beritahukan kepada semua staff ku, sejak saat ini semua keperluan
perusahaanku akan beli ditempat ini. Dan aku juga sudah menceritakan kerjamu
yang baik pada atasanmu ini.”
Ternyata orang tua itu adalah pemilik
satu perusahaan raksasa di dekat tokonya. Bisnis ratusan ribu dollar mengalir
secara tetap keperusahaan hanya karena perbuatan kecil seorang kasir yang mau
berbuat lebih untuk melayani pelanggannya.
Ketika kita bekerja, kemauan berbuat
lebih, adalah salah satu kunci untuk membangun sukses kita. Jangan hanya
melakukan yang di inginkan pelanggan saja, tapi lakukan dengan lebih dari apa
yang diharapkan pelanggan kita.
Sungguh benar firman Tuhan ini : Melayani dengan baik
sudah jadi norma umum, tetapi melayani dg lebih baik akan menjadi keunggulan
kompetitip bagi kita orang-orang yg percaya kepada Tuhan, di zaman sekarang
ini.
Jadi sesuai dg himatNya tsb diatas melalui
penulis kitab Amsal bagi kita semua umatNya agar kita jangan menahan kebaikan
dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal kita mampu melakukannya.
(Amsal 3:27)
Tuhan Yesus memberkati kita semua dan
semoga bermanfaat bagi kita semua yg membacanya. Salam sejahtera dari seorang
suadari kami seiman yg tinggal jauh di luar Jawa yg telah mengirimkan bahan
renungan ini untuk kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami untuk dapat selalu mendengarkan/menuruti semua firmanNya &
perintahMu setiap hari dg taat dan untuk kepadamu selalu. Maka kami akan
melihat betapa dahsyat firmanMu ini. Amin