”Sekalipun mereka
mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur
kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yg bodoh
menjadi gelap”. (Roma 1:21)
Jika nasi sudah
menjadi bubur, apa yg harus kita lakukan?
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita seringkali mendengar
ungkapan kalimat menyerah , seperti : "Ahh,..... terlanjur,..... nasi udah
menjadi bubur, apa boleh buat" !
Memang kerap-kali
dalam kehidupan ini, apa yang kita dapatkan selalu terjadi tidak sesuai dg apa
yg kita harapkan.
Kalau memang nasi
telah menjadi bubur,...... yaa mau gimana lagi,..... syukuri dan terima saja dengan
lapang dada.....dan tidak mengeluh !
Sekarang tinggal
pintar-pintarnya kita agar membuat si bubur bisa lebih-lebih dan lebih enak
dari nasi,.......
"nggak mungkin
bisa mas?!"
“Bisalaah! Apa sih
yang nggak bisa di dunia ini,....”
Oke, sekarang ambil
buburnya, panasi, lalu beri kerupuk,
beri sedikit abon, beri sedikit suwiran ayam
dan sedikit bawang goreng ,...., nah tuh jadi bubur ayam kan,.! sudah pasti lebih
enak dari nasi, bahkan bisa dimakan rame2 sekeluarga selagi panas-panas. Enak bukan!!
Begitu juga dalam kehidupan
nyata ini, sebagai orang yg percaya dan mengenal Allah, terimalah kenyataan
sepahit apapun, dan mengelola kenyataan yg pahit itu dg memuliakan Allah, dan
dg puji-pujian serta ucapan syukur kepadaNya; maka Tuhan akan menjadikan itu
suatu hal yang manis dimasa depan. (Roma 1:21)
Hal serupa seperti diatas, juga pernah terjadi ketika Paulus dan Silas di fitnah & dianggap mengacau oleh oleh orang Yahudi dan dibawa ke para pembesar kota di Filipi, akhirnya Paulus dan Silas dikoyakkan pakaiannya, didera/disiksa dan dilemparkan ke penjara diruang penjara yg tengah dan membelenggu kaki mereka dg dalam pasungan yg kuat.
Sebaliknya,
janganlah karena keadaan sesulit & sesusah seperti itu; lalu kita jadikan
pikiran kita sia-sia dan hati kita yg bodoh jadi gelap, antara lain contohnya:
Dengan mengomel kepada Tuhan atau bahkan meninggalkan Tuhan atau menjadi murtad,
dan mulai melakukan hal2 yg jahat, mencuri, menipu, merampok atau korupsi....
dll, agar kita sekeluarga bisa tetap makan nasi dg lauk pauk yg enak setiap
hari. Maka suatu saat nanti kita sebagai umat Tuhan juga akan mendapat hukuman
Tuhan atas kefasikkan dan kelaliman kita tsb.
Hal serupa seperti diatas, juga pernah terjadi ketika Paulus dan Silas di fitnah & dianggap mengacau oleh oleh orang Yahudi dan dibawa ke para pembesar kota di Filipi, akhirnya Paulus dan Silas dikoyakkan pakaiannya, didera/disiksa dan dilemparkan ke penjara diruang penjara yg tengah dan membelenggu kaki mereka dg dalam pasungan yg kuat.
Dan apa yg dilakukan
oleh Paulus dan Silas? Mereka sama sekali tidak mengeluh atau mengomel kepada
Tuhan; sebaliknya kira2 tengah malam mereka berdoa dan menyanyikan lagu pujan yg
memuliakan Tuhan dan ucapan syukur kepada Allah.....
Lalu apa yg terjadi ?
Ternyata terjadi gempa bumi yg hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah
dan; dan seketika itu juga semua pintu penjara terbuka dan terlepaslah belenggu
mereka semua. Dan ketika mendengar itu kepala penjara menghunus pedangnya mau
bumuh diri.
Tetapi Paulus berseru
dg suara nyaring katanya: Jangan celakakan dirimu sebab kami semua masih di ada
disini. Akhirnya kepala penjara mengantar Paulus dan Silas keluar dan berkata:
Apa yg harus aku perbuat supaya aku selamat? Kata Paulus: “Percayalah kepada
Tuhan Yesus Kristus dan engkau selamat, engkau dan seisi rumahmu”. Maka
akhirnya percayalah kepala pelajara itu dan seisi rumahnya telah menjadi
percaya kepada Allah. (Kisah Para Rasul 16:16-34)
Rupanya itulah maksud
Tuhan supaya Paulus menyeberang ke Makedonia agar Paulus dan Silas memberitakan
Injil kepada orang2 disana dan menolong orang 2 yg berada di Filipi, didaerah
Makedonia. (Kisah para Rasul 16:9-10)
Jadi......bukanlah
bahagia yang membuat kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita
bahagia...!!
Salam sejahtera dari
kami semua, termasuk seorang suadari kita seiman dalam Kristus Yesus yg
mengirimkan bahan renungani ini jauh dari luar Jawa, utk kami sadur dan
lengkapi. Semoga bermanfaat bagi kita semua para pembaca renungan pdairhidup.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah
agar semua kami umatMu, dalam keadaan sesulit atau sesusah apapun dapat selalu memuliakanMu sebagai Allah dan mengucap syukur
kepadaMu. Amin