“Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah2 mereka lalu berkata: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi
seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yg terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:2-4)
Ada suatu bahan
renungan yg dikirimkan oleh seorang saudari kami seiman dalam Kristus Yesus yg
tinggal jauh diluar pulau Jawa , tentang kesaksian seorang anak pengamen yg
disampaikan oleh seorang pendeta bernama bapak Wisnu yg bagus sekali untuk kita para pembaca
renungan pdairhidup renungkan bersama-sama.
Kesaksian seorang
anak pengamen.
Beberapa waktu yg
lalu saya ada pelayanan utk *Youth* di daerah Tangerang. Saya naik bis jurusan
Tangerang pada siang harinya utk menuju rumah kakak saya terlebih dulu karena pelayanan
tsb akan berlangsung sore hari.
Di dalam bis yg penuh
sesak tsb, masuk pula seorg pengamen cilik usia sekitar 7-8 thn dgn berbekal
kecrekan sederhana, mungkin dari tutup botol. Berbekal alat musik sederhana tsb
dia nyanyikan lagu, "Yesus ajaib, Tuhanku ajaib...." (Lagu karangan
Ir. Niko.N)
Dan kata2 tsb diulang
terus-menerus.
Hampir seluruh
penumpang bis memarahi anak tsb, "Diam kamu! Jangan nyanyi lagu itu lagi.
Kalau kamu nggak diam, nanti saya pukul kamu!"
Tapi ternyata anak
tsb tidak menanggapi kemarahan mereka dan dengan berani terus menyanyikan lagu
tsb.
Saya dalam hati
berkata, "Tuhan, anak ini luar biasa. Kalau saya, belum tentu saya bisa
berani melakukan hal tsb."
Karena bis akan
melanjutkan perjalanan menuju tol berikutnya, di pintu tol menuju Serpong,
hampir 3/4 penumpang turun dari bis tsb, termasuk saya dan pengamen cilik
tsb.
Anak kecil itu
didorong hingga akhirnya jatuh. Kemudian dia bangkit lagi. Tapi dia terus didorong
oleh massa hingga terjatuh lagi. Semua penumpang bis mengerumuni anak itu.
Saya masih ada di
situ dengan tujuan jika kemudian anak tsb akan ditempeleng atau dihajar, saya
akan berusaha utk menariknya lari menjauhi mereka.
Seluruh kerumunan itu
baik pria maupun wanita menjadi marah, "Sudah dibilang jangan nyanyi masih
nyanyi terus! Kamu mau saya pukul?" dan seterusnya, dan seterusnya.
Anak kecil itu hanya
terdiam. Setelah amarah mereka mulai mereda, anak kecil itu baru berbicara:
"Bapak2, ibu2, jika mau pukul saya, pukul saja. Kalau mau bunuh, bunuh
saja. Tapi yg bapak dan ibu perlu tahu, walaupun saya dipukul atau dibunuh saya
tetap akan menyanyikan lagu tsb."
Seluruh kerumunan tiba-tiba
menjadi terdiam sepertinya mulut mereka terkunci.
Kemudian dia melanjutkan:
"Sudahlah ... Bapak, ibu tidak perlu marah2 lagi. Sini ... saya doakan
saja bapak2 dan ibu2." Dan apa yg terjadi, seluruh kerumunan itu didoakan satu
per satu oleh anak ini. Banyak yg tiba2 menangis dan akhirnya mau menerima
Tuhan Yesus.
Saya yg sadari tadi
menyaksikan hal tsb, kemudian pergi meninggalkan kerumunan tsb. Saya
melanjutkan naik mikrolet. Jalanan macet karena kejadian tersebut hingga mikrolet
melaju dgn sangat lambat.
Sopir mikroletnya
bertanya kepada saya, "Ada apa sih Pak? Kok banyak kerumunan?"
Saya jawab, "O
... Itu ada banyak orang didoakan oleh anak kecil." Disaat mikrolet melaju
dengan sangat pelan, tiba2 anak kecil pengamen itu naik mikrolet yg sama dengan
saya.
Saya kemudian bertanya
kepada pengamen cilik itu: "Dik, kamu nggak takut dengan orang-orang itu?"
Jawab si pengamen
cilik ini: "Buat apa saya takut? Roh yg ada dalam diri saya lebih besar
dari roh apapun di dunia ini," tuturnya mengutip ayat Firman Tuhan. Lanjutnya
kata si Pengamen cilik tsb:"Bapak mau saya doakan?" Saya terperanjat,
"Kamu mau doakan saya?"
Jawabnya: "Ya
kalau bapak mau."Saya menjawab, "Baiklah. Kamu boleh doakan
saya."
Doanya: "Tuhan Yesus
berkati bapak ini. Berkati dan urapi bapak ini jika sore nanti dia akan ada
pelayanan *Youth*."
Sampai di situ, saya
tidak bisa menahan air mata yg deras mengalir. Saya tidak peduli lagi dengan penumpang
lain yg mungkin menonton kejadian tsb. Yang saya tahu bahwa Tuhan sendiri yg
berbicara pada anak ini, dari mana dia tahu saya akan ada pelayanan*Youth* sore
ini.
Kesaksian ditutup
sampai di situ dan dengan satu kesimpulan, jika kita mau, Tuhan bisa pakai kita
dan siapa saja termasuk juga anak kecil pengamen itu. Bukan kemampuan, tetapi
kemauan yg Tuhan kehendaki !
Tuhan memberkati kita
semua semoga iman semua kita para pembaca renungan airhidup dikuatkan kembali
oleh kesaksian anak kecil pengamen itu.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
doakanlah kami supaya iman kami jangan gugur. Nanti setelah kami insyaf kami
akan kuatkan saudara2 kami. Amin