Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 14.01 under


“Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah2 mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya  jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yg terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:2-4)


Ada suatu bahan renungan yg dikirimkan oleh seorang saudari kami seiman dalam Kristus Yesus yg tinggal jauh diluar pulau Jawa , tentang kesaksian seorang anak pengamen yg disampaikan oleh seorang pendeta bernama bapak Wisnu  yg bagus sekali untuk kita para pembaca renungan pdairhidup renungkan bersama-sama.
Kesaksian seorang anak pengamen.
Beberapa waktu yg lalu saya ada pelayanan utk *Youth* di daerah Tangerang. Saya naik bis jurusan Tangerang pada siang harinya utk menuju rumah kakak saya terlebih dulu karena pelayanan tsb akan berlangsung sore hari.

Di dalam bis yg penuh sesak tsb, masuk pula seorg pengamen cilik usia sekitar 7-8 thn dgn berbekal kecrekan sederhana, mungkin dari tutup botol. Berbekal alat musik sederhana tsb dia nyanyikan lagu, "Yesus ajaib, Tuhanku ajaib...." (Lagu karangan Ir. Niko.N)
Dan kata2 tsb diulang terus-menerus.
Hampir seluruh penumpang bis memarahi anak tsb, "Diam kamu! Jangan nyanyi lagu itu lagi. Kalau kamu nggak diam, nanti saya pukul kamu!" 
Tapi ternyata anak tsb tidak menanggapi kemarahan mereka dan dengan berani terus menyanyikan lagu tsb. 

Saya dalam hati berkata, "Tuhan, anak ini luar biasa. Kalau saya, belum tentu saya bisa berani melakukan hal tsb."
Karena bis akan melanjutkan perjalanan menuju tol berikutnya, di pintu tol menuju Serpong, hampir 3/4 penumpang turun dari bis tsb, termasuk saya dan pengamen cilik tsb. 
Anak kecil itu didorong hingga akhirnya jatuh. Kemudian dia bangkit lagi. Tapi dia terus didorong oleh massa hingga terjatuh lagi. Semua penumpang bis mengerumuni anak itu.
Saya masih ada di situ dengan tujuan jika kemudian anak tsb akan ditempeleng atau dihajar, saya akan berusaha utk menariknya lari menjauhi mereka.
Seluruh kerumunan itu baik pria maupun wanita menjadi marah, "Sudah dibilang jangan nyanyi masih nyanyi terus! Kamu mau saya pukul?" dan seterusnya, dan seterusnya.

Anak kecil itu hanya terdiam. Setelah amarah mereka mulai mereda, anak kecil itu baru berbicara: "Bapak2, ibu2, jika mau pukul saya, pukul saja. Kalau mau bunuh, bunuh saja. Tapi yg bapak dan ibu perlu tahu, walaupun saya dipukul atau dibunuh saya tetap akan menyanyikan lagu tsb."
Seluruh kerumunan tiba-tiba menjadi terdiam sepertinya mulut mereka terkunci.
Kemudian dia melanjutkan: "Sudahlah ... Bapak, ibu tidak perlu marah2 lagi. Sini ... saya doakan saja bapak2 dan ibu2." Dan apa yg terjadi, seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu oleh anak ini. Banyak yg tiba2 menangis dan akhirnya mau menerima Tuhan Yesus.

Saya yg sadari tadi menyaksikan hal tsb, kemudian pergi meninggalkan kerumunan tsb. Saya melanjutkan naik mikrolet. Jalanan macet karena kejadian tersebut hingga mikrolet melaju dgn sangat lambat.
Sopir mikroletnya bertanya kepada saya, "Ada apa sih Pak? Kok banyak kerumunan?"
Saya jawab, "O ... Itu ada banyak orang didoakan oleh anak kecil." Disaat mikrolet melaju dengan sangat pelan, tiba2 anak kecil pengamen itu naik mikrolet yg sama dengan saya.
Saya kemudian bertanya kepada pengamen cilik itu: "Dik, kamu nggak takut dengan orang-orang  itu?"
Jawab si pengamen cilik ini: "Buat apa saya takut? Roh yg ada dalam diri saya lebih besar dari roh apapun di dunia ini," tuturnya mengutip ayat Firman Tuhan. Lanjutnya kata si Pengamen cilik tsb:"Bapak mau saya doakan?" Saya terperanjat, "Kamu mau doakan saya?"
Jawabnya: "Ya kalau bapak mau."Saya menjawab, "Baiklah. Kamu boleh doakan saya."
Doanya: "Tuhan Yesus berkati bapak ini. Berkati dan urapi bapak ini jika sore nanti dia akan ada pelayanan  *Youth*."

Sampai di situ, saya tidak bisa menahan air mata yg deras mengalir. Saya tidak peduli lagi dengan penumpang lain yg mungkin menonton kejadian tsb. Yang saya tahu bahwa Tuhan sendiri yg berbicara pada anak ini, dari mana dia tahu saya akan ada pelayanan*Youth* sore ini.

Kesaksian ditutup sampai di situ dan dengan satu kesimpulan, jika kita mau, Tuhan bisa pakai kita dan siapa saja termasuk juga anak kecil pengamen itu. Bukan kemampuan, tetapi kemauan yg Tuhan kehendaki !
Tuhan memberkati kita semua semoga iman semua kita para pembaca renungan airhidup dikuatkan kembali oleh kesaksian anak kecil pengamen itu.


Doa kami:
Tuhan Yesus, doakanlah kami supaya iman kami jangan gugur. Nanti setelah kami insyaf kami akan kuatkan saudara2 kami. Amin


0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin