“Karena itu hendaklah
kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang
yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”. (Yakobus 5:16)
Ada suatu kesaksian dari seorang saudari kami seiman dalam
Kristus yg tingga; jauh di luar pulau Jawa, yg sesuai dg firman Tuhan diatas :
Pertama pada saat mertua saya (panggil oma) koma di Rumah Sakit di NTT. Pada
saat itu dia hanya sendiri ke NTT. Karena sebelumnya memang sudah ada sakit
jantung, jadi ketika disana kambuh dan dibawa ke RS dg kondisi tidak sadar,
dokter mengatakan sudah tidak ada harapan, kami berdoa minta ke Tuhan Yesus
agar oma pulih, kalaupun Tuhan mau panggil jangan disana, karena semua anak dan
cucu tidak disana. Puji Tuhan doa kami dijawab. Besoknya pagi dia bangun minta
makan seperti tidak terjadi apa apa. Akhirnya oma bisa dibawa pulang ke
Jakarta. Kurang lebih 1 bulan setelah kepulangannya ke Jakarta, oma kembali
masuk rumah sakit dan akhirnya meninggal.
Kedua adalah
kesaksian dari Ibu Bernadette yang sudah berumur 80 th lebih seperti yang
disampaikannya kepada kami beberapa waktu yang lalu. Ketika dia dengan
teman-temannya pergi ke bukit doa Karmel di Lembang Bandung. Waktu itu salah
satu teman tiba2 pingsan dengan kondisi sangat kritis karena pingsannya lama
kurang lebih 1 jam, mendengkur dan buang air. Dengan kekuatan doa dari Ibu
Bernadette yang minta Tuhan pulihkan temannya. Puji Tuhan doa Ibu Bernadette
dijawab, Setelah kurang lebih 1 jam doa berdoa berdua saja dg temannya,
ternyata temannya yg pingsan itu bangun, mengangkat kedua tangannya dan bilang
saya tidak apa-apa, lalu meminta makan dan minum. Akhirnya mereka bisa pulang
seperti tidak terjadi sesuatu. Semoga kesaksian ini menjadi berkat. Tuhan Yesus
baik !
Untuk itu, hikmat
Tuhan yg disampaikanNya kepada umatNya, melalui rasul Yakobus dalam nas tsb
diatas, berlaku juga bagi semua kita umatNya. Jikalau kita juga ingin agar doa
kita besar kuasanya, yakni doa kita dikabulkan oleh Tuhan; maka salah satu
syarat utamanya adalah kita harus saling mengampuni dosa seorang akan yg
lainnya. Karena firman Tuhan juga telah berkata: Ampunilah kesalahan kami
seperti juga kami mengampuni yg bersalah kepada kami.(Matius 6:12) Kalau kita
sendiri tidak mau mengampuni orang lain yg bersalah/berdosa kepada kita, maka
Bapamu di sorga juga tidak akan mengampuni dosa & kesalahanmu. Tetapi
sebaliknya kalau kita mengampuni dosa & kesalahan orang lain, maka Bapamu
disorga juga akan akan mengampuni kamu juga. (Matius 6.14-15)
Sayangnya sampai
sekarang masih ada banyak umat Tuhan yg sangat sulit untuk dapat mengampuni
dosa & kesalahan orang lain. Karena hatinya sangat terluka, sebab orang itu
telah menyakitinya dan telah membuat dirinya cemar akibat diperkosa, dia merasa
dipermalukan & direndahkan didepan umum dan merasa trauma seumur hidupnya.
Dan dosa & kesalahan orang itu akan terus menghantui dirinya sampai dia
mati; apabila dia tidak mau meengampuni dosa dan kesalahan orang tsb.
Contohnya: Ada banyak
anak-anak bangsa Yahudi yg menjadi trauma, ketika mereka ditangkapi oleh para
tentara pasukan rezim Nazi di zaman Hitler yg sangat membenci mereka. Mengirim
mereka ke kamp konsentrasi untuk disiksa, ditempat/didaerah yg sangat dingin,
mereka dibiarkan mati kedinginan & kelaparan, lalu yg masih hidup , mereka
beramai-ramai dibunuh dimasukkan kedalam kamar gas beracun. Sungguh sulit
sekali bagi mereka untuk mampu mengampuni orang2 yg telah berbuat kejahatan dan
dosa seperti itu kepada mereka. Ada satu orang penulis kitab rohani terkenal yg
berasal dari sana yg namanya saya lupa, yg berhasil diselamatkan setelah rezim
Nazi Hitler dijatuhkan oleh tentara sekutu dan beremigrasi ke Amerika Serikat.
Dia sengaja datang menghadiri suatu sidang International bagi salah satu orang
bekas pemimpin tentara Nazi Hitler yg dahulu menghakimi mereka dan menyiksa
mereka, dan seluruh anggota keluarganya dibantai atas perintahnya dihadapannya,
sebab dia ingin berdamai kembali dg Tuhan. Setelah orang itu selesai diadili ,
di pengadilan tsb ; wanita tua tsb menghampiri orang itu dan mengatakan
kepadanya walaupun dg berat hati dan sulit, bahwa dia mengasihi kepala tentara
tsb dan mengampuni kesalahannya dan memeluknya. Dia tahu “hak untuk mendendam
dan hak untuk membalas dendam” adalah hakNya Tuhan. (Ulangan 32:35 dan Roma
12:19)
Jadi,
serahkan saja semua dendam dan sakit hati kita kepada Tuhan, biarlah Tuhan yg
menghukumnya sesuai dg perbuatan dan dosanya. Penulis kitab rohani tsb juga
sudah tahu akan kebenaran firman Tuhan tsb dalam nas diatas, dan sesuai dg
firman Tuhan tsb, maka dia tahu & percaya bahwa semua dosa &
kesalahannya yg besar juga telah diampuni Tuhan. Bukankah dia sendiri juga
adalah seorang yg berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah? (Roma 3:23)
Sehingga dg berbuat demikian, sekarang dia kembali menjadi orang yg dibenarkan
dan dikuduskan kembali dihadapan Allah. Dengan menjadi orang yg “dibenarkan
& dikuduskan Tuhan” dan kalau sekarang dia yakin berdoa untuk sesamanya,
maka doanya itu akan besar kuasanya, artinya doanya itu akan dikabulkan Tuhan.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
ingatkanlah kami, bahwa kami semua adalah orang yg berdosa dan telah kehilangan
kemuliaan
Allah. Jadi mampukanlah kami utk dapat selalu saling mengampuni dosa & kesalahan kami masing2. Amin
Allah. Jadi mampukanlah kami utk dapat selalu saling mengampuni dosa & kesalahan kami masing2. Amin