“Sekali-kali Aku tidak akan membiarkanmu dan sekali-kali Aku tidak akan
meninggalkanmu.” (Ibrani 13:5)
Ada suatu cuplikan kesaksian yg sangat bagus utk kita renungan
bersama-sama hari ini, dari seorang saudari kita seiman dalam Kristus yg
namanya adalah Loren Sartika, yg sudah kami sadur sebagai berikut:
Saya punya beberapa barang yang sangat saya sayangi. Salah
satunya adalah mobil warna merah pemberian orang tua, ketika saya sudah mulai
bisa menyetir. Bukan mobil baru ketika mobil itu diserahkan kepada saya, malah
sudah termasuk tua kalau menurut saya.
Namun karena saya baru bisa menyetir mobil, maka hal itu bukan
halangan bagi saya untuk tidak menyukainya. Semakin lama saya menggunakan mobil
tersebut, ternyata semakin sayang juga saya terhadapnya ( ya… ampun… kayak
manusia aja hehehe…).
Tetapi memang benar lho, saya juga baru tahu kalau ternyata saya
bisa sayang banget sama mobil ini, seperti saya sayang sama seorang teman.
Banyak sekali pengalaman saya bersama dengan mobil itu. Dari
mulai bagusnya mesin, dinginnya AC, banyaknya orang yang saya angkut dengan mobil ini,
termasuk juga saat dimana saya mengalami shock ketika tiba-tiba mesin mobil berhenti di tengah
perjalanan, ketika dalam perjalanan menuju rumah bersama dengan seorang teman
baik.
Kalau dipikir-pikir lucu juga, karena sama seperti saya
mengenang seseorang begitu juga saya mengenang kembali perjalanan yang saya
lalui bersama dengan mobil kesayangan ini.
Akhir bulan lalu mobil tersebut dimasukan ke bengkel reparasi,body-nya yang penyok di beberapa bagian
diperbaiki dan warnanya pun di-cat ulang.
Wuihhh….. pokoknya ketika saya terima 3 minggu setelahnya, mobil kesayangan
saya berubah total penampilannya. Bagus sekali, seperti mobil baru. Tidak ada
lagi bagian yang penyok dan
warnanya sungguh indah, mengkilap. “Hmm… kinclong benar ya nih mobil, “ kata seorang
teman ketika dia melihat penampilan baru mobil saya. “Bagus Ren mobilmu, “
begitu katanya sekali lagi.
Di dalam hati saya tersenyum karena setiap orang memang gampang
menilai hanya dari luar saja. “ Terima kasih atas pujiannya, Sis “ jawab saya
kepadanya.
Pulang dari mengantarkan teman saya, Sisca ke rumahnya, pikiran
saya kembali kepada kata-katanya beberapa saat yang lalu. Dia nggak tahu
keadaan yang sebenarnya dari mobil kesayangan saya. Setiap hari saya yang
menyetir, saya tahu persis keadaan-nya. Setelah di permak kulit luarnya memang tampak semakin indah, tapi
sebenarnya ini adalah mobil yang sama. Tidak ada perubahan pada mesinnya atau
AC-nya atau radionya, yang tetap saja nggak bisa nyala. Walaupun saya tahu kejelekan mobil ini, tetap saja saya sangat menyayanginya.
Karena bagi saya bukan tampak luarnya, tapi bagaimana mobil itu selalu
bersama saya, kemana pun saya pergi. Banyak kisah menarik bersama-nya, kenyataan
ini nggak bisa dikalahkan dengan mobil yang baru sekalipun. Hati saya tetap
menyayangi-nya.
Hal ini mengingatkan saya dengan kasih Yesus kepada kita, orang
yang percaya kepada-Nya. Walaupun banyak dosa dan kesalahan yang kita perbuat
setiap harinya, tetapi DIA tidak pernah bosan memberi pengampunan ketika kita
datang kembali kepadaNya, mengaku dan minta ampun padaNya. Tuhan Yesus tahu
persis apa keadaan setiap kita. Keinginan, impian, cita-cita, harapan,
kebohongan, dosa, ketakutan, kesakitan
dan luka hati, pergumulan atau apapun juga yang sedang kita rasakan.
DIA tahu akan segalanya. Hal-hal seperti ini sedikit pun tidak
mengubah kasih-Nya terhadap kita. DIA mau terus berjalan bersama dan memimpin
hidup kita. Untuk mengingatNya, ada lagu
yg indah karangan pdt Erastus.S. : Ada satu sobatku yg setia, tidak pernah Dia
tinggalkan diriku. Disaat aku susah, waktu-ku sendirian Dia selalu menemani
diriku. NamaNya Yesus...namaNya Yesus....nama Yesus yg selalu menghibur
hatiku.....dan selanjutnya.
Saya tidak tahu apakah saudara pernah merasa ditinggalkan atau
malah saat ini sedang mengalaminya. Saya mau bilang, jangan percaya dengan
perasaanmu, karena sebenarnya Tuhan Yesus mengasihimu, engkau adalah
kesayangan-Nya. Percayalah firman-Nya (Yesaya 43:4), “ Oleh karena
engkau berharga di mataKu dan mulia, dan AKU ini mengasihi engkau……. “.
(Yesaya 43:4). Jangan sedih berlarut-larut atau membiarkan dirimu
ketakutan karena tidak ada orang yang dapat menolongmu pada saat ini. Datanglah
segera kepada Yesus, kembalilah kepadaNya. Nggak peduli seberapa engkau telah
jatuh, engkau lelah atau tidak ada lagi pengharapan. Bukan bagaimana kita, tapi
bagaimana DIA mengasihimu.
Jadi, ingatlah selalu akan Tuhan yg mengasihi kita, DIA selalu
ada bersama kita dan pasti akan menghibur kita, menolong kita, memberi kekuatan
kepada kita dan memberikan kepada kita jalan keluarnya !
Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, sungguh Engkaulah sahabat kami yg
setia, yg selalu menyertai kami. Amin