“Jadi janganlah kamu
seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yg kamu perlukan, sebelum kamu
minta kepadaNya”. (Matius 6:8)
Meskipun firman Tuhan
diatas berkata demikian, namun bukanlah itu berarti kita tidak perlu berdoa
lagi kepada Tuhan. Sebagai anak-anakNya/umatNya, Tuhan ingin agar kita mau
sering2 berkomunikasi / berbincang2 denganNya di saat teduh/di saat tenang kita.
Kita bisa berdoa apa saja yg kita pikirkan, inginkan dan harapkan; asalkan
semuanya seusuai dg firmanNya, rencanaNya, kehendakNya dan waktuNya, maka Ia
pasti akan mengabulkan doa2 kita itu. (Contohnya adalah Doa Syafaat Abraham
untuk Sodom, Kejadian 18:16-33)
Percayakanlah diri
kita/berserahlah kepada Tuhan.
Sebab kalau kita
sebagai bapa di dunia saja yg jahat, tahu memberi pemberian yg baik kepada
anak-anak kita ; apalagi Bapa kita yg di sorga! Ia akan memberikan yg baik
kepada mereka yg meminta kepadaNya. (Matius 7:11) Jadi janganlah ragu2
percayakan diri kita/berserahlah kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara kita dan
mengabulkan doa-doa kita.
Contoh:
Suatu hari saat sudah
dekat musim menanam, seorang petani mendapati bahwa dia tidak mempunyai uang
untuk membeli benih. Dia mempersiapkan ladangnya untuk menanam, mengantisipasi
bahwa bank akan meminjamkan uang untuk membeli benih, sebagaimana biasanya
selama beberapa tahun. Namun tahun ini bank telah mengalami perubahan
kebijaksanaan, sehingga tidak ada lagi uang untuk membeli benih.
Si petani tidak tahu lagi
apa yg harus dilakukannya, kecuali berbicara/berdoa dengan Tuhan tentang
masalahnya di saat teduh di pagi hari. Saat dia berdoa, muncul gagasan
dibenaknya, mungkin Koperasi bisa memberinya benih lebih dahulu. Dia tahu
aturan Koperasi, kredit hanya untuk pupuk, bahan kimia dan bahan bakar,
namun benih harus dibayar dalam bentuk tunai. Walaupun demikian, ia memutuskan
untuk berbicara dengan pimpinan Koperasi. Saat tiba di kantor Koperasi,
Sekretaris menyambutnya dengan hangat dan menyodorinya sebuah amplop seraya
mengantarkannya masuk ke kantor pimpinan.
“Apa itu?” dia bertanya. Si pimpinan Koperasi menjawab “Bayaran Anda untuk panenan tahun ini.”
“Apa itu?” dia bertanya. Si pimpinan Koperasi menjawab “Bayaran Anda untuk panenan tahun ini.”
“Saya kira masih
beberapa bulan lagi,” kata petani itu sembari membuka amplop tsb. Si
pimpinan tersenyum dan berkata “Tahun ini kami memutuskan untuk melakukannya
lebih awal.” “Terima kasih”pak dan si petani
itu melihat cek senilai 300 jt. Lebih banyak 100 jt daripada yg dia butuhkan.
“Sekarang, apa yg Anda ingin bicarakan dengan saya pagi ini ?” Tanya pimpinan
Koperasi itu. “Tidak ada pak”,jawab petani itu sambil berpikir, ternyata Tuhan
sudah terlebih dulu membereskan masalahku. (Lukas 6:8)
Jadi , apa yg kita
kuatirkan lagi? Nyatakanlah semua kehutuhan & keuangan kita pada hari itu kepada
Tuhan dalam doa-doa permohonan kita, walaupun Tuhan sudah mengetahuinya sebelum
kita berdoa apa yg kita perlukan dan butuhkan. Namun Tuhan Yesus meminta agar
kita tidak perlu berdoa bertele-tele seperti kebiasaan orang-orang yg tidak
mengenal Allah. (Lukas 6:7) Sebab itu, Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada
kita umatNya suatu doa yg singkat tetapi padat, dan dalam maknanya yakni “Doa
Bapa Kami”.
Dan doa kita kepadaNya itu akan
membuat kita menjadi tenang. Jadi, untuk apa kuatir lagi, jikalau kita masih
dapat berdoa kepadaNya.
Selamat pagi dan
awalilah selalu semua aktivitas kita dengan doa kita kepada Tuhan dan akhirilah
doa kita dengan Doa Bapa Kami ! Renungan ini disampaikan oleh seorang saudari
kita seiman yg tinggal di luar pulau Jawa.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami untuk mampu sesering mungkin bersaat teduh & bertekun
dalam doa dg Engkau ya AllahKu. Amin