“Benih yang jatuh di tempat yang
berbatu ibarat orang yang pada waktu mendengar kabar itu, menerimanya dengan
senang hati. Tetapi berita itu tidak berakar dalam hati mereka. Mereka percaya
sebentar saja, dan pada waktu cobaan datang, mereka murtad”. (Lukas 8:13)
Dalam Sebuah
Perumpamaan diatas tentang Benih yang jatuh di tanah berbatu-batu, waktu itu
Yesus sedang berbicara tentang benih iman kepadaNya. Yakni tentang benih iman
yang tumbuh di masa senang, namun terkandas di masa yang sulit. Benih iman yang
selalu mensyukuri setiap kebaikkan Tuhan, namun mempertanyakan Tuhan di saat
yang tidak baik. Benih iman yang melihat setiap anugerah & kebaikkan hati
Tuhan, namun yang gagal menarik sebuah pelajaran di masa sukar.
Tuhan pernah berkata
kepada Ayub yang saat itu mempertanyakan Tuhan atas semua penderitaan yg
dialaminya: “Di manakah engkau, ketika Aku meletakan Dasar Bumi ? Ceritakanlah,
Kalau Engkau mempunyai pengertian/hikmat”! (Ayub 38:4) Artinya sebenarnya
" kita ini tidak cukup pintar dan tidak cukup berhikmat untuk mengerti
misteri kehidupan yang kita alami. Hanya kerelaan dan kerendahan hati untuk
bertekun menjalani setiap periode/fase kehidupan kita bersama dg Tuhan saja
yang akan membuat kita mengerti bahwa " Air Mata kita yang jatuh
dihadapan-Nya, memberi Kemuliaan yang jauh lebih besar daripada saat-saat kita
tertawa yang berderai.
Oleh hikmat Tuhan,
rasul Yakobus menulis: " Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan. (Yakobus 1:2) Saat-saat yg kelam dalam
kehidupan kita membuat apa yang tidak ingin kita lihat ,yakni kepahitan hidup
kita menjadi fakta kehidupan. Tetapi dengan iman yang selalu terarah kepada
Tuhan, maka kita akan belajar sebuah rahasia besar iman. Yaitu bahwa ada begitu
banyak hal yg jauh lebih berharga yang sebelumnya tidak dapat kita lihat dan
tidak dapat kita mengerti. Untuk itu, hadapilah " Sungai Yordan" dan
" Laut Teberau" yang membentang dihadapan kita dan menghalangi
perjalanan hidup kita, seolah2 tidak ada jalan keluarnya dan menjadi seperti
laut dan sungai yg tidak terseberangi.
Tetapi Musa, dengan
iman yg teguh kepada Tuhan, dan tunduk kepada Allah serta melakukan saja semua
perintahNya, yakni hanya dg mengacungkan tongkatnya kearah laut Teberau. Maka
laut Teberau itupun terbagi dua untuk memberi jalan keluar kepada bangsa
keturunan Yakub dan juga sekalian untuk menenggelamkan/membinasakan Firaun
& bala tentaranya. Demikian juga Yosua , dengan iman yg teguh kepada Tuhan,
dan tunduk kepada Allah serta melakukan saja semua perintahNya. Yosua
memerintahkan para Imam untuk menanggung/memikul Tabut Suci dan berdiri dg
memikul tabut suci didalam tepi air, maka sungai Yordan yg sedang pasang airnya
dan tidak terseberangi, tiba2 berhenti mengalir dari hulu sungai dan dasar
sungai menjadi tenah kering, sehingga seluruh bangsa keturunan Yakub dapat
masuk kedalam Tanah Kanaan dan mendudukinya, yaitu tanah perjanjian yg
dijanjikan Tuhan dg sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Jadi, demikian juga
ketika kita menghadapi pencobaan yg sangat besar dan juga menghadapi
pemasalahan & kesulitan yg sangat besar yg menghalangi jalan hidup kita,
dan kita tidak dapat beroleh jalan keluarnya; maka janganlah kita takut,
kuatir, stress/tertekan, putus asa dan bimbang/mengeluh/murtad kepadaNya.
Tetapi sebaliknya kita harus menghadapinya dengan iman yg teguh kepada Tuhan,
dan tundukkanlah hati & jiwa kita kepadaNya, serta lakukan saja semua
perintahNya. Bukankah Ia sudah berfirman : Bukankah Aku selalu bersamaMu
(=Imanuel), dan segala kuasa di sorga di langit dan dibumi semuanya ada padaKu
? (Matius 1:23 dan Matius 28:18) Yesus Kristus,Tuhan kita adalah Allah yg
mahakuasa, dan bagi Tuhan tidak ada yg mustahil. (Lukas 1:37)
Kita pasti akan
mendapat jalan keluarnya, dan akan dapat menanggungnya. Karena di saat itu,
akan terjadi suatu mujizat besar dari Tuhan dalam hidup kita. Iman sejati atau
iman yg hidup, akan membawa kita pada kemenangan, sekalipun harus melalui jalan
yang terjal dan berliku. Iman yg hidup, bukanlah iman yg mati yg percaya kepada
Tuhan hanya di mulut saja, namun sebenarnya hati dan jiwa kita lebih percaya
dan mengandalkan peramal, ahli2 perbintangan, ramalan kartu tarot atau ramalan
horoskop,atau dukun2 atau kuasa2 lainnya.
Salam sejahtera dari
seorang saudari kita seiman didalam Kristus Yesus, yg tinggal di luar pulau
Jawa.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
doakanlah kami semua umatMu, seperti dahulu Engkau mendoakan rasul Simon
Petrus, yaitu supaya iman kami jangan gugur. Dan jikalau kami sudah insyaf,
kami mau menguatkan saudara2 kami. Amin