“Sebab apa yg aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yg kukehendaki yg
aku perbuat, tetapi apa yg aku benci , itulah yg aku perbuat”. (Roma 7:15)
Kemudian lanjutnya
lagi, rasul Paulus mengakui dalam suratnya
kepada jemaat di Roma saat itu dan juga kepada kita umat Tuhan sekarang
ini yg percaya kepada Tuhan Yesus melalui pemberitaan Injil : “Jadi jikalau aku
berbuat apa yg tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yg memperbuatnya,
tetapi dosa yg diam didalam aku. (Roma 7:20)
Demikian juga dalam
persidangan, hakim biasanya bertanya kepada terdakwa: "Apakah kamu tahu
bahwa apa yang kamu lakukan itu salah?" Biasanya terdakwa menjawab:
"Iya, " atau sekadar menganggukkan kepala.Kemudian biasanya hakim
bertanya lagi: "Kalau sudah tahu salah kenapa dilakukan juga?"
Biasanya terdakwa menjawab: "Saya khilaf."
Sebenarnya manusia pada dasarnya tahu apa yang benar dan salah. Namun, kodrat bawaan manusia sebagai keturunan Adam & Hawa yg sudah jatuh dalam dosa dan membuat mereka diusir dari Taman Eden, telah membuat kta cenderung lebih suka melakukan perkara yang tidak benar. (Pengkhotbah 7:20) Sebagai orang Kristen kita pun seperti itu. Kita tahu dari Alkitab tentang mana yang dosa dan yang tidak?
Namun, sering kali kita khilaf,dan melakukan apa yang seharusnya tidak kita lakukan; kemudian kita menyesalinya pada saat itu, lalu kita lupa dan jatuh lagi dalam dosa yg sama, yaitu mengulangi kesalahan yg sama di kemudian hari.
Sebenarnya manusia pada dasarnya tahu apa yang benar dan salah. Namun, kodrat bawaan manusia sebagai keturunan Adam & Hawa yg sudah jatuh dalam dosa dan membuat mereka diusir dari Taman Eden, telah membuat kta cenderung lebih suka melakukan perkara yang tidak benar. (Pengkhotbah 7:20) Sebagai orang Kristen kita pun seperti itu. Kita tahu dari Alkitab tentang mana yang dosa dan yang tidak?
Namun, sering kali kita khilaf,dan melakukan apa yang seharusnya tidak kita lakukan; kemudian kita menyesalinya pada saat itu, lalu kita lupa dan jatuh lagi dalam dosa yg sama, yaitu mengulangi kesalahan yg sama di kemudian hari.
Contoh: Suatu kali
ada seorang suami yg ketahuan oleh istrinya bahwa dia berzinah, lalu diadakan
rapat keluarga besar dengan para orang tua mereka. Setelah berjanji dihadapan
orang tuanya, istrinya dan mertuanya, si suami itu menyesal dan berjanji tidak
akan berbuat zinah lagi. Tetapi ternyata beberapa bulan kemudian dia sudah lupa akan janjinya dan dia
kedapatan berbuat zinah lagi, dan karena sudah malu dg janjinya dihadapan istrinya
dan orang tuanya dan mertuanya; sekarang malahan sekarang si suami itu kabur
dari rumahnya dan tidak mau kembali ke istrinya.
Jadi bagaimana jalan keluarnya ?
Apakah kita umatNya akan selamanya menjadi manusia khilaf? Tentu tidak ! Yesus sudah datang ke dunia, mati di kayu salib, bukan hanya supaya kita bisa masuk surga, tetapi juga supaya bisa hidup berkemenangan.
Yohanes 1:12
mengatakan, "Semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah."
Bagi setiap orang
yang percaya kepada Yesus, tersedia kuasa Tuhan yang membuatnya bisa menang
atas dorongan untuk berbuat jahat atau berdosa. Dengan kekuatan sendiri, tentu
kita tidak bisa melawannya. Namun apabila kita mengandalkan kekuatan/kuasa-Nya,
maka kita pasti mampu.
Karena itu, ketika
kita tahu harus berbuat baik, tetapi merasa tidak memiliki kekuatan untuk
melakukannya, berserulah kepada-Nya; maka mintalah kuasaNya supaya menguatkan
kita agar kita dapat berbuat baik dan terhindar dari dosa. (Yakobus 4:17)
KuasaNya cukup untuk
membuat kita tidak khilaf lagi, asalkan saja kita mau berjanji kepada Tuhan
untuk “bertobat dan terus hidup dalam pertobatan”, sehingga kita tidak berbuat
“dosa atau khilaf” lagi. Karena kalau kita berbuat “khilaf atau dosa” lagi,
maka akan terjadi yg kebih buruk. (Yohanes
5:14)
Mungkin dalam kasus
contoh diatas : Si suami bukan hanya akan diperhadapkan kepada orang tuanya,
istri dan mertuanya lagi; tetapi dia juga akan dibawa ke pengadilan adat atau kepengadilan negri, yg akan
menghukumnya dan mempenjarakannya sesuai dg perbuatan khilaf/dosanya itu atau
lebih berat dari itu.
Renungan ini
disampaikan oleh seorang saudari kita seiman yg tinggal jauh di luar
negri.Semoga bermanfaat dan Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami
berjanji mau bertobat dan selalu hidup dalam pertobatan sepanjang hidup kami, agar
kami tetap layak dihadapanMu dan berhak menerima semua janji2Mu sehingga hidup
kami di bumi akan menjadi seperti hidup di sorga. Amin