“Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepadaNya,
lalu Iapun bangkit dan berkata kepada mereka: Barangsiapa diantara diantara
kamu tidak berdosa , hendaklah ia yg yg pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu”. (Yohanes 8:7)
Apakah ada diantara kita yang memiliki profesi
seorang guru, dosen atau pengajar? Pada saat kita menguji anak didik kita dalam
sebuah tes, saya yakin bahwa ketika kita memberikan pertanyaan, kita pastinya
sudah memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin kita sebagai guru memberikan soal
kepada mereka sementara kita sendiri tidak tahu jawaban dari soal yg kita
berikan tsb.
Hal yang sama berlaku pada sebuah pabrik pembuatan
gembok. Mereka tidak hanya menciptakan gembok, tetapi juga membuat kunci untuk
setiap gembok tsb. Bayangkan betapa konyolnya jika mereka hanya jual gembok
tanpa anak kunci. Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan hikmat/pencerahan
kepada kita bahwa hal yang sama Tuhan lakukan dalam hidup kita.
Ketika Tuhan mengizinkan suatu pencobaan/persoalan
terjadi dalam hidup kita, maka sesungguhnya Dia sudah punya jawaban untuk pemcobaan/persoalan
tsb. Tuhan tidak pernah membiarkan kita mengalami pencobaan/persoalan yang tidak
terpecahkan atau masalah yg tidak ada jalan keluarnya. (1 Korintus 10:13) Tuhan
menyediakan kunci/jalan keluarnya untuk setiap pencobaan & persoalan kita.
Demikian juga, seperti contoh yg ada dalam Alkitab
tentang perempuan yg berzinah. Ketika seorang yg kedapatan berzinah, maka ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi membawanya kepada Yesus dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka. Musa dalam hukum
Taurat memerintahkan kita utk melempari
perempuan-perempuan yg demikan dg batu sampai mati. Apakah pendapatMu ttg hal
itu? Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh
sesuatu utk menyalahkanNya. (Yohanes 8:3-6) Sebab bagi perempuan itu dan bagi
para ahli Taurat dan orang-orang Farisi sudah tidak ada jalan keluarnya yg lain
untuk perempuan yg berzinah. Ini adalah merupakan suatu pencobaan/masalah bagi
perempuan yg berzinah itu, yg seolah-olah tidak ada jalan keluarnya.
Tetapi Yesus
tidak menjawab mereka, melainkan membungkuk dan menulis dg jari2Nya di
tanah. Namun ketika itu mereka terus menerus bertanya kepada Yesus. Lalu Iapun
bangkit dan berkata kepada mereka: Barangsiapa diantara diantara kamu tidak
berdosa , hendaklah ia yg yg pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.
Lalu Yesus pun membungkuk pula dan menulis di tanah. (Yohanes 8:7-8) Tetapi
tidak ada seorangpun yg menghukumnya.....Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata
kepadanya: Hai perempuan, dimanakah mereka? Tidak adakah seorang yg menghukum
Engkau? Jawabnya: Tidak ada, Tuhan. Lalu
kata Yesus: Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah , dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang. (Yohanes 8:10-11)
Sikap Yesus ini menunjukkan tujuanNya dalam menebus
dosa umat manusia. Dia tidak menghukum wanita tsb, sebagai orang yg tidak layak
diampuni, tetapi menghadapinya dg lembut dan kesabaran supaya menuntunnya
kepada pertobatan. Bagi seseorang
keselamatan akan tersedia, jikalau orang itu menginggalkan kehidupannya yg
berdosa. (Yohanes 3:16-17)
Artinya apabila pada suatu saat kita diizinkan Tuhan
menghadapi suatu pencobaan/persoalan yg sulit sehingga kitapun jatuh dalam pelanggaran/dosa
berat, yg seolah-olah sudah tidak ada jalan keluarnya lagi bagi kita. Maka pada
saat itu, segeralah datang kembali kepada Tuhan & percayalah kepada Yesus
Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, sebab pada Tuhan selalu ada jalan
keluarnya!
Ingatkah kita akan kisah raja Daud yg jatuh dalam
dosa perzinahan dg Batsyeba, istrinya Uria, salah satu kepala pegawal Daud yg setia?
Bahkan Daud juga yg mendalangi rencana agar Uria, suami Batsyeba mati terbunuh di
medan pertempuran. Pada saat itu raja
Daud diizinkan Tuhan menghadapi suatu pencobaan/persoalan yg sangat sulit,
sehingga dia jatuh dalam dosa yg sangat besar terhadap Tuhan Allahnya. (2
Samuel 11:1-25) Tetapi pada Tuhan Yesus selalu ada jalan keluarnya. Dan ketika
Daud mengakui dosanya itu yg ditulisnya secara terbuka bagi semua kita umatNya
yg membacanya dalam Alkitab di kitab Mazmur 51:1-21. Kemudian ketika diampuni dosanya
oleh Tuhan, maka dia dapat menulis kitab puji2an kepada Tuhan “tentang
kebahagiaan orang yg diampuni dosanya”, dalam Mazmur pasal 32:1-11.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ampunilah segala dosa kami terhadapMu yg
sangat besar ini. Kami menyesalinya & bertobat dan segera datang kembali kepadaMu dan percaya
kepadaMu, ya Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, sebab padaMu selalu ada
jalan keluarnya .Amin