“Jawab orang itu yg telah menunjukkan belas kasihan kepadanya. Kata Yesus kepadanya : ”Pergilah dan perbuatlah demikian”!! (Lukas 10:37)
Saat Jackie Pullinger, seorang guru musik dan misionaris, pindah ke Hong Kong pada tahun 1960-an, hatinya tergerak oleh belas kasihan melihat ada banyak pemuda terikat narkoba dan hidup tanpa pengharapan di Walled City, Kowloon. Dia berusaha menolong dengan segala cara meski menghadapi banyak permusuhan. Seiring waktu, kegigihan, keberanian, dan kasihnya mulai diakui dan dihargai oleh para pemimpin geng, dan upayanya pun mulai didukung oleh pemerintah. Bertahun-tahun kemudian, Jackie berhasil mendirikan sebuah lembaga sosial untuk rehabilitasi para pecandu narkoba.
Demikian juga dalam Alkitab ada dikisahkan tentang seseorang penuh kasih dan belas kasihan. Pada suatu waktu bercakap-cakap dengan Yesus, seorang ahli Hukum Taurat bertanya: ”Siapa sesungguhnya sesamaku?” Sebagai jawaban, Yesus menceritakan parabel ini, ”Seorang pria turun dari Yerusalem ke Yerikho dan jatuh ke tangan perampok-perampok, yang melucuti serta memukuli dia, lalu pergi, dengan meninggalkan dia setengah mati. Lalu, secara kebetulan, seorang imam turun melalui jalan itu, tetapi, sewaktu ia melihat pria malang itu, dia hanya melihat & melewatinya dari seberang jalan. Demikian pula dengan seorang Lewi, sewaktu sampai ke tempat itu dan melihat pria malang itu, dia melihatnya & melewatinya saja dari seberang jalan.
Tetapi ada seorang Samaria yang melewati jalan itu datang kepadanya dan, ketika melihat orang yg malang itu, dia tergerak oleh rasa kasihan. Maka, dia menghampiri orang itu dan membalut luka-lukanya, menuanginya dengan minyak dan anggur. Lalu dia menaikkan pria itu ke atas keledainya dan membawa dia ke sebuah penginapan dan merawat pria malang itu. Dan, hari berikutnya ia mengeluarkan dua dinar, memberikannya kepada pengurus penginapan, dan mengatakan, ’Rawatlah dia, dan apa pun yang engkau belanjakan lebih dari ini, aku akan membayarmu kembali pada waktu aku datang kembali ke sini.’” Kemudian, Yesus bertanya kepada ahli Taurat itu :”Siapa di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, yang menjadikan dirinya sesama bagi pria yang jatuh ke tangan perampok-perampok itu”? Ahli Taurat itu menjawab, ”Orang yang bertindak dengan penuh belas kasihan kepada dia. LaluYesus memerintahkan ahli Taurat itu : Pergilah dan perbuatlah demikian”!! (Lukas 10:25, 29-37)
Perlakuan orang Samaria terhadap pria yang terluka tersebut memberikan contoh yang sangat jelas tentang apa sebenarnya kasih & berbelas kasihan itu. Karena tergerak oleh rasa belas kasihan, atau iba hati, orang Samaria itu berbuat sesuatu yang dapat meringankan penderitaan pria yang malang tersebut, sekalipun dia tidak mengenal orang itu. Kebangsaan, agama, atau budaya bukan penghalang untuk memperlihatkan belas kasihan. Demikian juga setelah memberikan parabel tersebut diatas, Yesus memerintahkan ahli Taurat itu: ”Pergilah dan perbuatlah demikian”. (Lukas 10:37) Kita perlu mencamkan perintah Tuhan ini dan berupaya untuk penuh kasih & ber-belaskasihan kepada orang lain.
Semua kita umatNya juga diperintahkan oleh Yesus untuk mengasihi dan menolong sesama. Melihat orang banyak, “tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala”.(Matius 9:35-36). Seperti Jackie dan orang Samaria diatas, mungkin kita harus keluar dari zona nyaman kita untuk dapat membawa perubahan. Dan, bayangkan apa yang bisa kita lakukan di Indonesia bila kita memiliki hati Allah yang penuh kasih & belas kasihan !
Dunia ini diberkati terutama oleh orang-orang yang melakukan berbagai kebaikan dan kemurahan, bukan oleh mereka yang hanya gemar membicarakannya atau melihatnya tanpa berbuat sesuatu. Dengan demikian kehadiran kita itu, akan memberi dampak yang positip ketika kita menjadi pelaku kasih, jangan hanya berkata: Oh...kasihan ya orang yg malang itu, kemudian mengacuhkannya lalu berjalan lagi, seperti apa yg dilakukan oleh imam dan orang Lewi dalam kisah diatas ! Sebab kalau kita tidak mengasihi sesama kita, maka penghakiman yg tidak berbelas kasihan juga akan berlaku atas kita disaat pengadilan terakhir nanti dihadapan Tuhan Hakim yg adil. (Yakobus 2:13)
Doa kami:
Tuhan Yesus, jadikanlah kami seorang pribadi yang penuh kasih dan berbelas kasihan seperti Engkau. Penuhilah hati kami dg kasihMu, sehingga kami dapat menjadi seorang pelaku kasih. Amin