Didalam th 2018 &
2019 ini sebagai umat Tuhan, kita semua penduduk rakyat Indonesia sekarang
memasuki suatu waktu/masa yg baru, ada pilkada serentak ada pemilihan presiden,
penuh dg berbagai hal politik dan ketidak pastian, yg mudah membuat kita merasa
tidak pasti dg apa yg terjadi dalam tahun2 ini, mungkin juga merasa takut,
kuatir akan masa depan, situasi keamanan, keadaan ekonomi...dan lain sebagainya.
Untuk menghadapinya,
kita dapat belajar dari pengalaman bangsa Israel ketika mereka memulai suatu
perjalanan hidup yg baru memasuki tanah Kanaan atau tanah yg dijanjikan Tuhan
kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak dan Yakub. (Yosua 3:4) Dalam
menghadapinya mereka dibekali oleh Tuhan beberapa petunjuk yaitu mereka harus
memulai perjalanan hidup yg baru, yakni “dg hidup menuruti firmanNya dg tunduk
& taat melakukannya, hidup kudus, bergaul dekat dg Tuhan, bergantung dan hidup
oleh iman dalam Kristus Yesus”. Agar dengan demikian mereka dapat senantiasa
aman, diberkati Tuhan, beroleh kemenangan demi kemenangan dan dapat menikmati
kasih & keajaiban kuasanya. (Yosua 3:3-8,15,17 dan 4:1)
Jadi berbeda dg
ketika dizaman Musa dulu, Tuhan memerintahkan agar Musa mengangkat tongkatnya
dan ulurkan tangannya keatas laut Teberau, maka belahlah airnya sehingga bangsa
Israel dapat berjalan ditengah-tengah laut, ditempat kering. (Keluaran 14:16)
Maka dizaman Yosua, para iman pengangkat tabut Tuhan, diperintahkan Tuhan untuk
mencelupkan kakinya kedalam air terlebih dulu, maka barulah berhenti air itu
mengalir. (Yosua 3:15)
Dalam memasuki
waktu/masa yg baru ini, semua kita umatNya juga diminta Tuhan untuk bergantung
& hidup oleh iman dalam Yesus Kristus. Ini adalah sesuatu hal yg tidak
mudah atau bahkan sulit bagi kita umatNya untuk melakukkannya. Demikian juga
bagi saya sebagai hamba Tuhan penulis renungan airhidup, hal ini bukanlah
sesuatu yg mudah untuk dapat saya lakukan. Kita sedang diminta Tuhan agar iman
kita kepadaNya jangan hanya tetap kerdil seperti biji sesawi saja, tetapi Tuhan
ingin juga agar iman kita kepadaNya dapat bertumbuh, menjadi besar dan memberi
buah dan menjadi berkat bagi banyak orang & bukan hanya untuk diri sendiri
saja.
Disaat ekonomi sulit
seperti sekarang ini bagi kebanyakan orang, sebagai manusia kita semua tentunya
perlu uang agar dapat menjalani hidup ini. Nah..., bagi saya yg sedang menghapi
kesulitan dg masalah uang, sebagai seorang peribadi, saya inginnya agar Tuhan
segera menjawab doa saya yg saya sudah panjatkan kepada Tuhan selama
bertahun-tahun selama hampir empat tahun belakangan ini, yakni agar rumah kami
dapat segera laku terjual . Namun karena pasaran pasaran property sedang sepi
& tidak ada pembeli, maka rumah kami juga tidak dapat laku terjual,
meskipun sdh kami tawarkan dg harga yg merugi. Uang kami mulai habis, padahal
biaya2 hidup tetap sama atau bertambah mahal. Pernah ada suatu saking kuatir
dan takutnya tidak punya uang untuk hidup, yg saya lakukan saat itu hanya
menangis , mengeluh dan mengomel saja kepada Tuhan. Kenapa Tuhan hidup kami
demikian merana dan terus merengek-rengek kepada Tuhan agar rumah kami segera
terjual? Sama seperti seorang anak kecil yg merengek meminta sesuatu kepada
bapanya. Demikian juga sepertinya saya saat itu tidak punya iman kepada Tuhan
dan terus memaksa Tuhan agar mengabulkan permintaan doa saya ini seperti yg
saya inginkan dan tidak mampu berjalan dg iman kepada Tuhan.
Namun suatu ketika,
saya membaca firman Tuhan dalam kitab Pengkhotbah untuk segala sesuatu ada
waktunya dan Tuhan akan membuat semuanya jadi indah pada waktunya. (Pengkhotbah
3:1,11) Pada saat itu, saya dihadapkan pada suatu pilihan mau terus memaksakan
kehendak saya dan keinginan saya sendiri dg menjual rumahnya dg merugi setengah
harga, atau percaya & hidup menuruti firmanNya dg tunduk & taat pada
firmanNya itu, ,mengandalkanNya & belajar hidup oleh iman kepada Tuhan bahwa Ia akan
memelihara hidup kita umatNya ?
Akhirnya dg sangat
susah dan sedih dg setengah terpaksa saya sebagai hamba Tuhan menguatkan
kepercayaan saya kepada Tuhan, saya mau mulai belajar hidup oleh iman dalam
Tuhan. (1 Samuel 30:6-9 dan 1 Raja-Raja 17:13-15 & Galatia 2:20) Meskipun
uang yg ada di bank rekening kami hanya sedikiiiit..... sekali dan tidak cukup
untuk kebutuhan hidup kami setiap bulannya, untuk biaya hidup sehari-hari,
untuk belanja beli obat2an, utk biaya untuk cari pembantu rumah tangga yg baru,
sebab pembantu yg lamu mau pulang kampung menikah....dan lain lain.
Namun seperti para
imam bangsa Israel harus lebih dulu mencelupkan kakinya dulu ke air sungai
Jordan, maka barulah air sungai itu berhenti mengalir. Demikian juga saya
melangkah saja oleh iman & mengandalkanNya. Suatu ketika saya perlu uang
untuk perbaiki kendaran kami yg tiba2 mogok & mesti diderek, ternyata beberapa
hari sebelumnya Tuhan sudah sediakan uangnya yg dikirimkannya melalui siapa
saja yg kami kenal ataupun tidak kami kenal tanpa kami tidak memintanya. Begitu
saja..... uang itu disiapkan Tuhan dg kasih dan kuasaNya yg ajaib.
Percayakah kita semua
umat Tuhan, para pembaca renungan pd air hidup “dg sepenuh hati kepada Tuhan dg
hidup menuruti firmanNya dg taat & tunduk melakukannya, hidup kudus, bergaul
dekat dg Tuhan, bergantung dan hidup oleh iman dalam Kristus Yesus”? Di masa
ini, Tuhan ingin agar iman kita kepadaNya, jangan hanya tetap kerdil seperti
biji sesawi saja, tetapi Tuhan ingin juga agar iman kita kepadaNya dapat
bertumbuh, menjadi besar dan memberi buah dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
ampunilah kami dan tambahkanlah iman kami kepadaMu ya Tuhan. Amin