“Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan
menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu
air itu menjadi manis”. (Keluaran 15:25)
Setelah bangsa Israel
ditolong & dibebaskan Tuhan dari ancaman raja Firaun beserta segenap bala
tentaranya, yakni saat mereka terjebak antara kejaran Firaun serta bala
tentaranya dan Laut Teberau yg
menghadangnya; kemudian Musa memimpin mereka ke pergi ke padang gurun Seir.
Mereka berjalan di padang gurun Seir selama 3 hari lamanya dan tidak dapat air.
Kemudian sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat minum airnya,
karena pahit rasanya. Lalu mereka bersungut-sungut lagi kepada Musa, kata
mereka : Apakah yg akan kami minum? Lalu setelah Musa berseru-seru kepada Tuhan minta tolong, dan
Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; dan
Musa melemparkan kayu itu ke dalam air sesuai perintahNya; lalu air itu
menjadi manis.
Namun sayangnya, ternyata
hampir semua dari antara mereka yg tidak mau datang kepadaNya minta tolong,
sebaliknya bersungut-sungut kepada Tuhan, dan mereka juga tidak bisa hidup
sungguh2 mendengarkan suara Tuhan, Allahnya, dan juga tidak melakukan apa yg
benar di mataNya. Sehingga akibatnya hampir semua dari antara mereka yg jadi sakit,
susah,merana dan mati dipadang gurun dalam perjalanan menuju tanah Kanaan yakni
tanah perjanjian yg Tuhan janjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Kecuali
hanya Kaleb dan Yoshua saja dari antara generasi bangsa Israel yg keluar dari
negri Mesir yg bisa masuk ke tanah perjanjian..
Ketika kita disungguhkan dua
macam air minuman, satu yg manis dan yg
lainnya pahit, mana yg akan kita akan minum dulu ?
Minum jamu beras kencur yg manis dulu, lalu barusan minum jamu bratawali yg pahit;
atau minum jamu bratawali yg pahit dulu, lalu barusan minum jamu beras kencur yg manis sebagai penawarnya?
Biasanya orang akan memilih meminum minum jamu bratawali yg pahit dulu, lalu barusan minum jamu beras kencur yg manis.
Segera setelah peristiwa Laut Teberau yg mengherankan mereka dan menggembirakan,orang Israel mengalami kesulitan: tiga hari mereka berjalan di padang gurun tanpa air.
Ketika sampai di sebuah tempat berair yg bernama Mara, mereka tetap tidak dapat minum sebab air di situ pahit. Namun, setalah Musa berseru-seru minta tolong bagi mereka kepada Tuhan, di situ terjadi kembali mujizat & pertolongan Tuhan yg mengubah air pahit di Mara menjadi air yg manis. (Keluaran 15:25)
Di tempat kepahitan (=Mara), air berubah menjadi manis atau bahasa Ibraninya : Mathaq, yg berarti "manis", yakni menyenangkan atau menggembirakan. Begitulah Tuhan mendidik umat Israel, bahwa Dia adalah Allah yg dapat membuat Mara menjadi Mathaq; yg dapat membuat apa yg tidak bisa dinikmati menjadi sesuatu yg dapat dinikmati dan menggembirakan.
Ini akan terjadi apabila kita sebagai umat Tuhan "mau sungguh² meminta tolong dan mendengarkan firman Tuhan, Al lah, dan melakukan apa yg benar di mata-Nya dan memasang telinga kepada perintah²-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya". (Keluaran 15:26)
Dalam kisah kehidupan kita ini, kadang2 ada kejadian pahit yg terjadi dan membuat hati kita jadi susah merana & menderita karenanya. Apabila hal itu terjadi, apakah Anda ingin hati Anda yg pahit diubahkan menjadi manis?
Allah kita mampu mengubahnya, asalkan kita mau sungguh² berseru minta tolong kepadaNya dan bersedia mendengarkan perintah Tuhan, serta melakukan apa yg benar dimataNya.
Jadi, ketika kepahitan hidup tidak terhindari, maka tetaplah mengandalkan Tuhan Allah kita dan hidup menuruti firmanNya, karena Ialah yg sanggup membuat hidup kita menjadi manis.
Minum jamu beras kencur yg manis dulu, lalu barusan minum jamu bratawali yg pahit;
atau minum jamu bratawali yg pahit dulu, lalu barusan minum jamu beras kencur yg manis sebagai penawarnya?
Biasanya orang akan memilih meminum minum jamu bratawali yg pahit dulu, lalu barusan minum jamu beras kencur yg manis.
Segera setelah peristiwa Laut Teberau yg mengherankan mereka dan menggembirakan,orang Israel mengalami kesulitan: tiga hari mereka berjalan di padang gurun tanpa air.
Ketika sampai di sebuah tempat berair yg bernama Mara, mereka tetap tidak dapat minum sebab air di situ pahit. Namun, setalah Musa berseru-seru minta tolong bagi mereka kepada Tuhan, di situ terjadi kembali mujizat & pertolongan Tuhan yg mengubah air pahit di Mara menjadi air yg manis. (Keluaran 15:25)
Di tempat kepahitan (=Mara), air berubah menjadi manis atau bahasa Ibraninya : Mathaq, yg berarti "manis", yakni menyenangkan atau menggembirakan. Begitulah Tuhan mendidik umat Israel, bahwa Dia adalah Allah yg dapat membuat Mara menjadi Mathaq; yg dapat membuat apa yg tidak bisa dinikmati menjadi sesuatu yg dapat dinikmati dan menggembirakan.
Ini akan terjadi apabila kita sebagai umat Tuhan "mau sungguh² meminta tolong dan mendengarkan firman Tuhan, Al lah, dan melakukan apa yg benar di mata-Nya dan memasang telinga kepada perintah²-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya". (Keluaran 15:26)
Dalam kisah kehidupan kita ini, kadang2 ada kejadian pahit yg terjadi dan membuat hati kita jadi susah merana & menderita karenanya. Apabila hal itu terjadi, apakah Anda ingin hati Anda yg pahit diubahkan menjadi manis?
Allah kita mampu mengubahnya, asalkan kita mau sungguh² berseru minta tolong kepadaNya dan bersedia mendengarkan perintah Tuhan, serta melakukan apa yg benar dimataNya.
Jadi, ketika kepahitan hidup tidak terhindari, maka tetaplah mengandalkan Tuhan Allah kita dan hidup menuruti firmanNya, karena Ialah yg sanggup membuat hidup kita menjadi manis.
Salam damai sejahtera & kasih karunia Allah menyertai kita semua.
Tuhan Yesus memberkati
dan semoga renungan ini bermanfaat bagi kita sekalian. Renungan ini dikirimkan
oleh seorang saudari kita seiman dalam Kristus , kawan sekerja Allah yg tinggal
jauh di luar negri.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah
kami umatMu agar selalu tunduk, ingat kepadaMu ya Tuhan dan minta tolong
kepadaMu ,ketika kami menghadapi
kejadian yg pahit yg membuat hati & pikiran kita susah merana &
menderita. Amin