Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 12.16 under


“Tetapi Ia (Yesus) berkata: Yg berbahagia ialah mereka yg mendengarkan firman Allah dan memeliharanya”. (Lukas 11:28)

“Mendengarkan” dalam nas firman Tuhan tsb diatas, maksudnya adalah “memperhatikan & mengingat dg baik2”; dan “memelihara” maksudnya adalah “hidup taat& tunduk menuruti atau melakukan firmanNya”.
Pada suatu ketika, ada seorang istri dari seorang pembicara/motivator kristen yg cukup terkenal menjadi pembicara di suatu seminar tentang "Kebahagiaan". Dan sang suami , yakni sang motivator terkenal itu duduk mendengarkan di bangku paling depan.
Selesai ceramah, pada sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya: Apakah suami Anda membuat Anda bahagia?

Seluruh ruangan langsung terdiam. Sang istri tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab: Tidak. Dan seluruh hadirinpun terkejut. Tidak..., katanya sekali lagi, Suamiku tidak bisa membuatku bahagia”. Hadirin langsung menoleh ke arah sang suami. Dan sang suami juga me-noleh2 seakan2 mencari pintu keluar. Rasanya dia ingin cepat2 keluar ruangan seminar.
Kemudian, istrinya melanjutkan:  Suamiku adalah seorang suami yang sangat baik. Dia tidak pernah berjudi & mabuk. Dia juga seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhanku, baik jasmani maupun rohani. Tetapi, dia tetap tidak bisa membuatku bahagia."
Salah seorang yang hadir bertanya: Mengapa? Lalu jawabnya: Karena tidak ada seorangpun yg bertanggung jawab atasa kebahagianku selain diriku sendiri. Kemdian dia menjelaskan: "Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu... dll.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia, Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. Yakni sesuai firman Tuhan : Yang berbahagia adalah mereka yg medengarkan firman Allah dan yg memeliharanya. (Lukas 11:28)

Jadi apabila kamu sendiri tidak mau mendengarkan/memperhatikan firman Allah yg tertulis dalam Alkitab  dan tidak hidup menuruti firmanNya/memeliharanya, maka mana mungkin kamu menjadi orang yg berbahagia ? Kamulah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan dirimu sendiri.
Untuk itu, jikalau kamu dapat selalu bersyukur kepada Tuhan, tidak mengeluh, tidak punya perasaan minder/rendah diri, tidak mengasihani diri sendiri, tidak selalu merasa selalu benar sendiri, tidak berpikiran negatip,  sebaliknya selalu berfikiran positip, rajin berbuat baik kepada semua orang, dan sedapat-dapatnya berdamailah dg semua orang jikalau hal itu bergantung padamu, tidak mencari kambing hitam; maka kamu tidak akan merasa sedih. Begitulah kira2 yg dikatakan oleh si istri dari pembicara/motivator itu

Dan apabila kita perhatikan firman-firman Allah dalam Alkitab pada kitab Perjanjian lama ataupun Perjanjian baru , maka kita akan dapat menemukan bahwa benar yg dikatakan istri motivator tsb, bahwa pola pikir kitalah atau kita sendirilah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, dan bukan faktor luar. Jikalau kita tidak mau mendengarkan firman Allah dan memeliharanya , maka tidaklah mungkin kita bisa berbahagia. Beberapa contohnya: Silahkan baca dalam kitab Yesaya 3:10; Yeremia 7:23, Mazmur 127:5... dll dan Lukas 1:46-48; Lukas 11:28; Kisah Para Rasul 20:35; 1 Korintus 7:40; Efesus 6:1-3....dll. Bahagia atau tidaknya hidup kita itu tidaklah ditentukan oleh seberapa kaya diri kita, seberapa cantik istri kita atau seberapa gagah suami kita, atau sesukses apa hidup  kita... dll. Bahagia itu adalah pilihan kita sendiri.

Beberapa contohnya: Yakub tidak mencintai Lea istri pertamanya, sebab Yakub mencintai adiknya Rahel. Tetapi  Lea tetap berkata : Aku ini berbahagia! Dan tentulah perempuan, perempuan akan menyebutkan aku berbahagia. (Kejadian 30:13) Dan ternyata benar apa yg diucapkannya itu, anak keturunan Lea dari suku Yehuda-lah yg diberkati Tuhan melalui doa berkat Yakub bagi anak2nya bahwa tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda  (Kejadian 49:8-10); demikian juga anak keturunan  Lea dari suku Lewilah yg  menjadi imam Tuhan turun temurun. Keluaran 40:12-16)
Demikian juga halnya dg rasul Paulus, meskipun dia dalam keadaan ditangkap/dipenjara oleh karena tuduhan yg tidak benar dari orang-orang Yahudi kepadanya; lalu ketika dalam pembelaannya dihadapan raja Agripa, Paulus tetap dapat berkata kepadanya, bahwa dia merasa berbahagia, karena diperkenankan  untuk memberi pertenggungan jawab dihadapan Agripa terhadap semua tuduhan yg tidak benar yg diajukan oleh orang-orang Yahudi kepadanya. (Kisah Para rasul 26:2) Jadi kesimpulan untuk renungan kita hari ini, bahwa kita mau bahagia atau tidak, itu adalah pilihan kita sendiri dan bukan orang lain.

Jadilah orang-orang yg berbahagia, dan janganlah kita sendiri yg membuat diri kita tidak berbahagia. Renungan ini dikirimkan oleh seorang saudari kita semiman dalam Kristus, kawan sekerja Allah yg tinggal jauh di luar negri, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami umatMu agar dapat selalu mendengarkan firmanMu dan memeliharanya. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin