“Pada waktu itu, pergilah
Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada kepada Allah”.
(Lukas 6:12)
Setelah kita dapat
membiasakan diri kita untuk berdoa setiap pagi hari dan dapat menikmati pembicaraan
dari hati ke hati, pergumulan & pergaulan yg karib dg Tuhan dalam setiap doa
pagi, lalu lanjutkan-lah belajar berdoa juga untuk orang-orang yg kita kasihi, untuk orang-orang lain yg
membutuhkan bantuan doa kita, bahkan untuk kota & negri dimana kita
tinggal, hidup dan mencari nafkah, dan juga untuk pemimpin/presiden negri kita
dll. Doakanlah juga para penduduk dikota dan di negri tempat tinggal kita dan
doakanlah kesejehateraan mereka dan kita semua. (Yeremia 29:27 dan 1 Timotius
2:2)
Seperti biasanya, sejak
saya diselamatkan Tuhan dari maut, saya datang percaya kepada Tuhan Yesus, dan
bertobat; maka saya telah membiasakan diri bangun setiap jam 04.00 pagi untuk
membaca Alkitab dan merenungkannya sekitar 45 menit lamanya. Kemudian setelah
itu, saya mulai berdoa sendiri agar saya dapat melakukan perintah/firman Tuhan
yg saya baca tadi pagi dalam Alkitab. Lalu, barusan saya doakan kepada Tuhan
semua hal tsb diatas sampai sekitar pk 05.30 pagi. Kemudian setelah istri saya
bangun dan sarapan dll, kitapun bersama-sama mulai berdoa pagi seperti yg saya
telah ceritakan kemarin dalam renungan tgl 22 Januari 2018.
Kadang2 kalau saya
terbangun sekitar jam 02 pagi, lalu setelah baca Alkitab, saya mulai berdoa berbagai
macam pokok2 doa sampai selesai mungkin bisa sampai sekitar pk 04.00 pagi, dan
kadang2 sampai pk 05 pagi tanpa terasa. Kelihatannya itu adalah seperti hal yg
berat, tetapi setelah dijalankan dg hati yg percaya dg rela & taat kepada
Tuhan; maka Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukkannya tanpa
capai/lelah ataupun ngantuk.
Bukankah dalam nas tsb
diatas, Yesus juga sudah memberikan contoh agar berdoa semalam-malaman kepada
Bapa di sorga, untuk begitu banyaknya pokok2 doaNya bagi semua orang?
Dengan melakukan itu,
kita telah memberi diri kita secara tidak langsung melayaniNya untuk menjadi
pendoa-pendoa syafaatNya, dan juga supaya kita sendiri jangan jatuh dalam
pencobaan. (1 Timotius 2:1 dan Lukas
22:40) Yesus sudah memberi teladan
kepada kita umatNya agar setiap hari berdoa kepada Tuhan baik pagi, siang atau
malam, raja Daudpun 7 x sehari berdoa kepada Tuhan, demikian juga halnya dg
nabi Daniel berdoa tiga kali sehari kepada Tuhan, belum lagi semua orang yg
percaya kepada Tuhan, termasuk juga murid2 & pengikut2 Yesus. Sebab kita semua
umatNya sangat membutuhkan Tuhan dalam menjalani kehidupan didunia ini.
Contohnya Yakub ketika
dia sangat ketakutan ketika harus bertemu dg kakaknya Esau yg datang dg
pasukkannya untuk membalas dendamnya kepada Yakub yg telah menipunya. Namun
setelah Yakub berdoa, bergumul dg Tuhan semalaman suntuk, akhirnya Allah
menjawab doa2nya dan di pagi hari Yakub pun menang, dia berani percaya dg
sepenuh hati kepada Tuhan dan berani berserah penuh kepadaNya serta berharap yg
terbaik dari Tuhan, ketika harus menghadapi kakaknya Esau. Dan ternyata Tuhan
sudah mengubahkan hati Esau dan memaafkannya dan berdamai kembali dg adiknya
Yakub. (Kejadian 32:24-30)
Demikian juga ketika pada
malam terakhir di Taman Getsemani ketika Yesus yg datang dalam rupa manusia
& dan dapat turut merasakan semua kelemahan kita sebagai manusia, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Ibrani 4:14-15) Dan ketika tiba saatnya
harus menghadapi penderitaan/kesakitan yg pedih dan harus menghadapi kematian
diatas kayu salib. Yesus juga merasa sangat ketakutan, ketika membayangkan
betapa sakit & menderitanya mati di atas kayu salib dan harus terpisah sementara
dari Allah BapaNya, demi menyelamatkan manusia yg dikasihiNya dari dosa dan
kematian kekal di neraka . Namun setelah bergumul semalaman suntuk dg Allah
BapaNya, dan bisa menerima dg tulus & sepenuh hati tunduk akan kehendak
Allah, lalu kuatlah hatiNya. (Lukas 22:42-44 dan Matius 26:46)
Doa kami:
Tuhan Yesus Engkau
berkata kepada kami agar kami tetap berdoa, untuk itu tolonglah kami agar dapat
melakukannya sepanjang hidup kami. Amin