Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 15.21 under


“Tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dg dosa kita dan tidak dibalasNya kepada kita, setimpal dg kesalahan kita. Tetapi setinggi langit diatas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yg takut akan Dia”. (Mazmur 103:10-11)



Dalam Alkitab ada suatu perumpamaan anak yg hilang (Lukas 15:11-32), dalam kisah itu, Yesus ingin menjelaskan kepada kita umatNya/anak-anakNya tentang betapa besarnya kasih Tuhan kepada semua orang yg mau datang kepadaNya dan bertobat. (Mazmur 103:10-11 dan 2 Petrus 3:9). Dikisahkan bahwa  si anak bungsu itu sudah berdosa besar dg meminta warisan kepada bapanya, padahal bapanya masih itu masih hidup. Itu adalah “tabu”, sebab seolah-olah dia sdh menganggap bahwa bapanya sudah tidak lagi ada atau sudah mati. Kemudian anak bungsu ini menghambur-hamburkan warisannya itu utk memuaskan hawa nafsu duniawinya & kedagingannya sampai semuanya habis/ludes. Dan ketika dia jatuh miskin serta kelaparan, dia kembali kepada bapanya.

Tetapi Bapanya tidak menghukumnya sesuai dg kesalahannya, malahan menyambutnya dg sukacita
Sehingga kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. (Lukas 15:21)
Dan sungguh benar apa yg dikatakan oleh Bapa tsb kepada anak sulungnya: Kita patut bersukacita dan bergembira, karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, dia telah hilang dan didapat kembali." (Lukas 15:32)

Di zaman sekarang ini, pada awal th 2017 ada suatu tulisan dari David Theo, tentang suatu kesaksian dari Mochammad Subhan, ex. seorang mantan preman ganas.  
Subhan adalah seorang pelatih dan koreografer untuk parkour freerun dan freestyle basketball. Subhan sendiri juga yang mempopulerkan olahraga bernama free running parkour di Indonesia. Sebelum hidupnya bertobat seperti sekarang ini, ternyata ada suatu kisah sedih yang pernah dia alami. Subhan lahir dari keluarga yang sangat tidak bahagia. Sejak kecil, yang dia tahu & kenal hanyalah “kekerasan” dalam rumah tangga. Ayahnya punya kebiasaan memukuli Ibunya dan ketika itu Subhan tidak mengerti mengapa ayahnya bisa memukuli ibunya dengan sangat kejam. Bahkan pernah suatu ketika ibunya diikat dan dipukuli dengan sebuah balok kayu. Meski begitu, ibunya selalu berkata kepadanya “Papamu hanya sakit nak!”.

Timbul keinginannya untuk menyembuhkan penyakit ayahnya tersebut. Karena belum mengenal Tuhan, dia datang ke banyak dukun atau orang pintar yang dia tahu. Tetapi tidak satupun yang berhasil menyembuhkan ayahnya. Karena Subhan merasa sudah lelah & menyerah, timbullah pikiran negatif pada dirinya, mengapa ayahnya tidak meninggal saja. Sebenarnya sudah dua kali ayahnya mencoba untuk bunuh diri, namun tidak meninggal juga.
Semua kejadian ini membuat Subhan menjadi seorang pribadi yang sangat keras. Tidak sedikitpun dia mengenal yang namanya “kasih, yang dia tahu hanya pukul....pukul... dan pukul saja. Subhan pernah memukul seorang security, dan membuat onar di klub, bahkan dia juga pernah menusuk orang, memotong tangan orang tersebut dan memakan darahnya. Yang ingin dia cari hanya sebuah kebebasan.

Lalu waktu-pun terus berjalan dan tepat pada tahun 2005, dia bertemu dengan seorang pria yang tidak dikenalnya. Pria ini berkata kepadanya : “Lu....ada sesuatu yang ingin lu.... omongin, bro...?” Seolah-olah pria ini tahu masalah yang dialami  Mochammad Subhan. Namun karena Subhan tidak mengenalnya, dia mengacuhkan orang tersebut.

Ketika Subhan pulang ke rumah dia terus terpikir tentang pria yang ditemuinya tadi. Dan ajaibnya, dua minggu kemudian, dia bertemu lagi dengan pria tersebut. Tiba-tiba timbul niat dalam hati Subhan untuk menceritakan semua masalah mengenai keluarganya dan kehidupannya kepada pria tersebut.
Pria itu hanya berkata : “Hei Subhan, harus melalui lu... dulu, baru seisi rumah bisa diselamatkan”.  Seusai mengatakan kalimat tersebut, pria ini mengajak Subhan untuk berdoa bersama-sama. Ketika berdoa, entah apa yang terjadi seolah-olah Subhan merasakan suatu kasih yang begitu luar biasa. Lalu dIa memutuskan untuk percaya Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat hidupnya, bertobat dan memulai hidup baru. Setelah beberapa hari, dia memutuskan untuk menelpon ayahnya. Dengan nada penuh kasih Ayahnya berkata: “Kamu sudah berada ditempat yang benar nak”. Kasih seorang bapa kepada anaknya yang tidak pernah dia rasakan selama ini, seolah berubah hanya dalam hitungan detik. Subhan menangis dan mulai mengampuni ayahnya. Selang beberapa hari kemudian, dia mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dunia. Sebuah pukulan keras bagi Subhan dan keluarganya.

Lalu dalam sebuah doa dia berkata kepada Tuhan, jika papa sudah bersama dengan Engkau sekarang, buatlah  dia tersenyum. Dan apa yang terjadi, ketika Subhan tiba dirumah, dia mendapati ayahnya terseyum dalam tidur panjangnya.

Jadi sahabat........, marilah datang & cari Yesus selagi kita masih punya waktu. Andalkanlah Tuhan dalam hidup kita senantiasa dan ingatlah bahwa Tuhan Yesus yang sanggup mengubah hidup Subhan adalah Tuhan yang sama yang akan mengubah hidup kita. (Ibrani 13:8) Semoga kesaksian ini menjadi berkat buat kita semua para pembaca pdairhidup. Bahan renungan ini dikirimkan kepada kita oleh seorang saudari kita seiman dalam Tuhan, kawan sekerja Allah, yg tinggal di suatu kota di jawa Barat.


Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, sungguhlah Engkau, Tuhan & Juruselamat kami yg sangat baik dan tidak menghukum kami setimpal dg dosa kami & tidak membalas kepada kami, setimpal dg kesalahan. Amin

0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin