"Sebab mereka yg
hidup menurut daging jangan hidup dalam
daging, memikirkan hal2 yg dari daging.....
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah...Mereka yg hidup
dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah”. (Roma 8:5-8)
Salah seorang teman kami mengeluh bahwa sejak dia percaya & terima Yesus sebagai Tuhan & Juruselamatnya dan dibaptis dan menjadi menjadi Kristen (Kisah Para Rasul 11:26), ternyata hidupnya ada banyak larangannya dan sungguh merepotkan. Salah satu contohnya adalah: Tidak boleh mengasihi dunia dan segala yang ada didalamnya, karena kalau kita mengasihi dunia nanti tak ada kasih Bapa dalam diri kita. (1 Yohanes 2:15) Atau agar kita jangan hidup dalam daging yakni hidup menuruti hawa nafsu & keinginan daging kita. Sebab kalau kita hidup dalam daging , maka kita tidak mungkin berkenan kepada Allah, sebab keinginan daging adalah perseteruan dg Allah. (Roma 8:4,7-8)
Jadi bagaimana saya
dapat menjalani hidup saya ini, padahal saya masih hidup didunia....? Bukankah
dalam diri saya masih ada hawa nafsu sex, rakus, serakah, suka menang sendiri,
dan suka berkata sia2 & bersikap kasar berbuat jahat terhadap anggota keluarga
atau sesama saya......dll. Jawabannya adalah “Kalau kita tidak mau berubah dan
tetap bersikukuh serta terus melakukan perbuatan daging kita, maka kita tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”. (Galatia 5:19-21)
Padahal seharusnya
kita sadar dg sesadar-sadarnya, bahwa kita ini yg sudah percaya kepada Tuhan
Yesus, menerimaNya sebagai Tuhan & Juruselamat kita dan sudah dibaptis,
kita ini sudah otomatis menjadi anakNya, pengikutNya, hambaNya/budakNya atau
milikNya. Dan sebagai milikNya/hambaNya seharusnya kita sudah mempunyai
keselamatan kekal dan dapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi apabila kita
tetap kukuh tidak mau membuang atau mematikan/menyalibkan semua kehidupan lama
kita yg berdosa, maka akibatnya kita dapat kehilangan keselamatan kekal itu
atau tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Dan untuk dapat
menyalibkan semua kedagingan dg segala hawa nafsu & keinginannya, maka kita
harus mau terus hidup dipimpin oleh Roh Kudus (Galatia 5:24-25), sehingga kita
dapat menyalibkan semuanya itu setiap saat, setiap hari sepanjang umur hidup
kita. Dan kalau suatu saat kita jatuh dalam dosa, maka Roh Kudus yg ada &
tinggal bersama kita. Dia akan mengingatkan dan menginsyafkan kita akan dosa yg
kita perbuat itu, sehinga kita dapat sadar/menyesal dan berbalik lagi kepada
Tuhan, bertobat. Dengan demikian hidup kita dibenarkan lagi oleh Tuhan.
Demikianlah kejadian jatuh dalam dosa ini, terus berulang kali terjadi, tetapi
frekwensi jatuh dalam dosanya akan menjadi semakin lama semakin berkurang, dan
akhirnya kita bisa hidup suci, benar dg hati yg murni dihadapan Tuhan. Dan kita
bisa masuk kedalam Kerajaan Allah dan bisa melihat Allah. (Matius 5:8)
Tetapi kalau
seandainya kita adalah sepasang suami istri Kristen, bukankah kita boleh
berhubungan sex dg pasangan kita? Tentu saja boleh, karena kita memang di
diperintahkan Tuhan untuk beranak cucu dan bertambah banyak ; penuhi bumi dan
taklukkanlah itu. (Kejadian 1:28) Tetapi bukan untuk melampiaskan hawa nafsu
sex kita. “Bagaimana maksudnya bukan untuk melampiaskan hawa nafsu kita”?
Contohnya antara lain
: Sebagai pasangan suami istri, kita berdua harus melihat film porno terlebih
dahulu, agar nanti ketika berhubungan sex, kita dapat melampiaskan hawa nafsu
kita sepuas-puasnya. Maka nanti anak kita yg akan lahir nanti bukanlah
“anak-anak Allah”, melainkan “anak-anak setan porno”, yakni anak yg mungkin
tidak kita kehendaki atau anak yg mempunyai tingkah laku yg buruk seperti
keledai liar, tidak menghormati orang tuanya bahkan suka memberontak &
melawan mereka. (Kejadian 16:12) Seharusnya sebelum berhubungan sex dg pasangan
kita, kita berdoa dulu kepada Tuhan agar nanti bisa melahirkan anak-anak Allah
yg diberkatiNya, dan sebagai tambahannya kitapun diberi kuasa olehTuhan utk
menikmati hubungan tsb.
Atau contoh lainnya, ada
sepasang suami istri Kristen, yg sering melakukan hubungan suami istri, tetapi
karena suaminya mudah ejakulasi dini, lalu dia minum pil kuat atau mengoleskan
obat herbal agar tahan lama dalam melakukan hubungan suami istri dg
sepuas-puasnya. Itu juga namanya melampiaskan hawa nafsu kita, walaupun dg
pasangan kita.
Doa kami:
Tolonglah kami Tuhan
Yesus agar hati dan pikiran kami senantiasa tertuju kepadaMu saja bukan kepada
yg lain, sehingga penyertaanMu & kasihMu selalu ada didalam kami. Amin