“Tidak ada seorangpun yg
baik, selain daripada Allah saja”. (Markus 10:18)
Sebagai orang-orang yg
percaya kepada Tuhan, percayakah kita bahwa Tuhan Alah kita di sorga adalah
Allah yg baik? Atau pernahkah kita merasakan/menikmati bahwa Allah kita itu
baik ?
Meskipun Ia adalah Allah maha
kuasa, kudus, adil dan benar; tetapi Ia juga adalah Tuhan, Allah kita yg bijaksana,
pengasih, lemah lembut, panjang sabar
dan bisa merubah pikiranNya/rencanaNya. (Keluaran 32:9-14) Karena, Ia yg
menghendaki supaya jangan ada orang yg binasa, melainkah supaya semua orang
berbalik kepadaNya dan bertobat sehingga mereka diselamatkan dari hukuman kekal
di neraka. (2 Petrus 3:8-10)
Sesuai dg nas firman Tuhan diatas, ada suatu kesaksian yg dapat
menguatkan iman kita : Ada sepasang suami-istri Kristen yg baru menikah baru
beberapa bulan yang lalu. Mereka menjalani hidup dengan apa yang Tuhan berikan
kepada mereka. Pada bulan ketiga pernikahan mereka, pasangan ini diperhadapkan
pada situasi yang sulit, yakni si suami dari wanita ini tidak menerima gaji
sudah hampir 3 bulan. Hal ini tentunya sungguh menyulitkan bagi mereka.
Keterbatasan keuangan yang mereka hadapi membuat pasangan ini sangat kuatir,
walaupun pasangan ini sudah diingatkan Firman Tuhan untuk tidak kuatir tetang
apapun juga dan tetap percaya akan mujizat.
Ya.... benar, tetapi kita sebagai manusia, pikiran alamiah
kita yang seringkali menguasai hati kita. Tetapi iman kita seringkali lemah, ketika
menghadapi banyaknya masalah.
Pasangan inipun lalu
meminta ampun atas kesalahan yang mereka lakukan ini dan kesalahan lainnya baik
sengaja ataupun yang tidak disengaja. Kebetulan sang istri adalah sebagai
pelayan Tuhan, dia berpikir dalam hatinya : "Kenapa kami kekurangan Tuhan..? apakah
kesalahan kami Tuhan..? Janganlah berikan kepada kami kekayaan / kemiskinan,
tetapi berikanlah kepada kami apa yang menjadi bagian dari kami Tuhan".
Setiap malamnya, istri saya berdoa memohon kemurahan Tuhan dan belas kasihan Tuhan. Ketika tibalah saat dimana keuangan mereka habis total. Uang mereka hanya sisa rp 15 ribu rupiah, tapi sedihnya besok istri saya harus pergi melayani Tuhan di Medan, kebetulan mereka pada saat itu berada di Tebing Tinggi. Bingung, cemas, pusing, semua campur aduk pikiran mereka. Kenyataan ini terus menguras pikiran mereka. Beberapa jam kemudian, tiba-tiba saudara perempuan dari si suami menelpon untuk menanyakan kabar mereka, karena pasangan ini lagi pusing, sampai-sampai telpon tidak diangkat bahkan sms tidak dibalas.
Kemudian, telpon
kembali berdering, lalu si suami mengangkatnya, sang kakak berkata melalui
telpon : "
kenapa tidak diangkat telponnya dik... bagaimana kabar kalian..? Kami sehat kak, tapi aku tidak ada pulsa untuk
membalas telpon kakak, aku belum gajian hampir 3 bulan kak..., jawab si adik. Singkat
cerita 5-10 menit kemudian, sang kakak menelpon kembali dan berkata: "Dik, kakak
kirim duit ya rp, 300 ribu buat kamu", Puji Tuhan ungkap pasangan
ini. Selang kemudian, sang kakak menelpon kembali dan berkata : "Uang tidak
bisa dikirim karena nomor rekening kamu tidak valid, kamu harus menambah dulu,
baru nomor rekening kamu aktip kembali". Sukacita yang semula ada,
mendadak berubah lagi menjadi kesedihan yang mendalam. Pasangan ini hanya diam
satu sama lain diteras rumahnya dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.
Sementara mereka harus menabung dulu agar uang itu dapat dikirim kerekening
mereka, tetapi parahnya pasangan ini hanya mempunyai uang 15 ribu rupiah didompetnya.
Kita tahu bahwa jika
ingin menabung di bank, maka uang yang harus kita tabung minimum rp 50 ribu
rupiah. Keadaan ini sangat menyulitkan suami istri itu. Singkat cerita, si
istri mencoba berkata kepada bapaknya untuk meminjam uang 50 ribu. Puji Tuhan,
bapaknya memberi rp 100 ribu rupiah. Pukul 14.15 wib mereka menuju bank untuk
menabung, supaya kakak mereka bisa mentransfer uang yang dijanjikan tadi.
Akhirnya,
berkat pertolongan Tuhan, urusan mereka selesai dan merekapun menerima uang
dari kakak mereka sebesar 300 ribu rupiah. Satu jam kemudian, si suami kembali
menerima telpon dari abangnya yang berada di Sulawesi, pesan abangnya : "Dik....
abang kirim uang yah sebesar 250 ribu rupiah, tolong kamu cek di ATM..
Terimakasih Tuhan...."! Mereka sangat bersukacita sambil
perpelukan. Berkat pertolongan dan kemurahan Tuhan, akhirnya kebutuhan yang
mereka butuhkan terpenuhi sudah melalui saudara mereka.
Besoknya, si istripun dapat pergi ke Medan untuk melayani
Tuhan. Setibanya di medan, si istri mendapat telpon dari saudari perempuannya
yang sedang berada di Papua. Pesan kakaknya : "Aku kirim uang 150 ribu yah.... Thank's
God...." Puji Tuhan, uang yang hanya 15 ribu didompet kini berubah
menjadi 700 ribu.
Untuk itu, dalam keadaan apapun & menghadapi
apapun, janganlah kita kuatir, bingung, cemas, pusing, bimbang semua campur
aduk dala pikiran kita, tetapi kita harus tetap berpikir & percaya seperti
yg Tuhan telah firmankan/ janjikan/rencanakan bagi kita. Katakanlah bahwa “Allah
itu baik sungguh baik bagiku. DitunjukkanNya kasih setiaNya. Dia menyediakan
yang kuperlukan menyatakan kebaikkanNya bagiku. Kasih setiaNya tak pernah
berubah, dulu s'karang dan s'lamanya. Ajaiblah kuasa dalam namaNya... Yesusku
luar biasa”. (Filipi 4:19 dan Ibani 13:8 dan Roma 5:8) Maka itu yg akan terjadi
bagi kita. Percayakah kita? Kalau percaya lakukanlah, maka kita akan merasakan/menikmati bahwa
Allah itu baik.
Doa kami:
Tuhan Yesus, terima kasih
atas firmanMu, kami percaya bahwa Engkaulah Allah yg baik bagi kami dalam
menjalani hidup ini. Amin