“Allah mendengar mereka
mengerang, lalu Ia mengingat akan perjanjianNya dg Ambraham Ishak dan Yakub.
Maka Allah melihat orang Israel itu dan Allah memperhatikan mereka”. (Keluaran
2:24-25)
Konon sekitar th 1970
an... di suatu salon rambut di salah satu kota di Italia, ada seseorang yg
sedang dipotong rambutnya, sambil duduk membaca Alkitab. Sesekali tukang cukur
rambut itu melihat buku Alkitab yg sedang dibacanya. Setelah selesai dipangkas
rambutnya, orang itu membayar ongkosnya dan saat itulah situkang cukur rambut
berkomentar: Tuhan itu tidak ada ! Kemudian lanjutnya : Seandainya Tuhan ada,
mengapa Dia diam saja tatkala banyak bencana terjadi? Mengapa hidup manusia
harus penuh dengan berbagai kemalangan? Mengapa kesulitan tidak pernah jauh
dari hidup ini? Demikianlah beberapa pertanyaan mendasar yg muncul di hati
tukang cukur rambut itu. Lalu orang ini berpikir, bagaimana menjelaskan hal ini
kepadanya?
Kemudian setelah
berdoa sejenak, lalu dia keluar dari salon rambut itu, dan ketika dia membuka
pintu keluar salon rambut itu, bukan kebetulan didepan salon rambut itu, dia
melihat ada seorang pemuda yg berambut panjang layaknya model rambut pemuda
hippies di zaman itu, yg panjang & gondrong rambutnya. Orang ini mempunyai
suatu ide yg simple untuk menjelaskannya kepada si tukang cukur rambut itu.
Orang itu mengajak pemuda itu masuk kembali ke salon rambut dan bertemu dg si
tukang cukur tadi yg memangkas rambutnya. Lalu dia berkata kepada tukang cukur
rambut itu dan berkata : Di dunia ini tidak ada tukang cukur rambut ! Jawab si
tukang cukur rambut: Saya, tukang cukur rambut dan ada teman2 saya disini,
mereka semua adalah tukang cukur rambut.
Tetapi orang itu
berkata: Tidak ada tukang cukur rambut di dunia ini! Kalau ada, kenapa pemuda
ini rambutnya panjang & berantakkan. Lalu jawab si tukang cukur rambut
kepada orang itu: Karena dia tidak mau datang ke tukang cukur rambut. Lalu
jawab orang itu ke si tukang cukur rambut: Benar jawabanmu! Allah tidak ada
bagi kamu, karena kamu tidak mau datang kepada Tuhan !
Dalam kitab Keluaran,
kita mendapati kisah tentang Tuhan yg ternyata mau berurusan dengan persoalan
manusia. Di sini setidaknya ada 4 kata kerja aktif yg ditujukan kepada Tuhan:
mendengar, mengingat, melihat, memperhatikan. (Keluaran 2:24-25) Tuhan adalah
Allah yg hidup dan kemuliaanNya memenuhi seluruh bumi. Tidakkah Tuhan memenuhi
langit dan bumi ? (Yeremia 23:24)
Tuhan juga adalah
Allah personal, yg melibatkan diri secara pribadi. Dia empatik /turut merasakan
dan partisipatip/turut ambil bagian.
Sebagai orang yg
percaya kepada Tuhan, kita patut menaikkan syukur kepadaNya, karena boleh
mengalami kehangatan pribadi Tuhan kita yg nyatanya begitu peka itu. Segala
urusan manusia di bumi ini, ternyata juga menjadi minat dan perhatian dari
Tuhan yang bersemayam di surga.
Apakah kita tidak
merasakan kehadiran Tuhan atau sedang sulit berdoa ?
Hhemmmm........jangan-jangan itu terjadi, karena kita kurang peka akan
kehadiran-Nya yg nyata dalam hidup kita ; atau kita bimbang & kurang
percaya kepadaNya; atau bahkan kita tidak mau datang kepadaNya? Apabila itu yg
kita alami, cobalah lakukan hal berikut di tengah kesusahan & kepedihan
hati kita : Datanglah kepadaNya, percayalah kepadaNya tanpa bimbang, dan
arahkanlah segala sedu-sedan kita hanya kepada Tuhan Yesus. Yakni : dengan
memanjatkan doa yg mengantar kita ke pelukkan-Nya; atau dengan membaca firman
Tuhan yg ada didalam Alkitab, sehingga kita tahu apa yg Dia maksudkan dalam
setiap peristiwa dalam hidup kita ini ; atau juga dengan ucapan syukur, menyanyikan
puji-puian dan penyembahan kepadaNya. Maka semuanya itu pasti akan
menghangatkan hati kita, sehingga dapat merasakan kehadiran-Nya dalam hidup
kita.
Salam sejahtera dan
semoga bermanfaat bagi kita semua. Renungan hari ini dikirmkan oleh seorang
saudari kita seiman dalam Tuhan, yg tinggal jauh di luar negri.
Doa kami:
Terima kasih Tuhan
Yesus, Engkaulah Tuhan Allah kami yg mendengar, mengingat, melihat,
memperhatikan segala permasalahan, kebutuhan kami dan selalu mengingat akan
perjanjianMu bagi semua kami umatMu. Amin