"Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu". (Lukas 17: 6)
Tahukah kita bahwa Tuhan tidak pernah membatasi iman kita kepadaNya. Abraham sepenuh hati & tidak bimbang percaya kepada Tuhan dan juga percaya kepada kebenaran yaitu firmanNya. Ketika dia sudah berusia 100 th dan Sarah istrinya sudah layu/mati haid, tetapi ketika Tuhan berfirman bahwa tahun depan engkau akan mempunyai anak dari istrimu Sarah. Dan atas firman Tuhan itu dan atas kebenaran itu Abraham percaya dg tidak bimbang. Sehingga hal itupun terjadi dalam hidupnya, yakni menjadi kebenaran bagi dirinya. (Kejadian 19:9-14 dan Kejadian 21:1-7)
Alkitab menyatakan:"
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan
atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita".
(Efesus 3:20)
Artinya bersama Tuhan, asal ada iman walaupun hanya sekecil biji sesawi, kita pasti dapat melakukan perkara-perkara besar. Tuhan Yesus tidak berkata bahwa kita harus mempunyai iman sebesar pohon sesawi, melainkan sebesar biji sesawi. Tumbuhan sesawi (atau mustard dalam Alkitab terjemahan bahasa ingrisnya) adalah suatu pohon yang dapat tumbuh setinggi sekitar 3 meter, tetapi tumbuh dari bijinya yang sangat kecil.
Artinya bersama Tuhan, asal ada iman walaupun hanya sekecil biji sesawi, kita pasti dapat melakukan perkara-perkara besar. Tuhan Yesus tidak berkata bahwa kita harus mempunyai iman sebesar pohon sesawi, melainkan sebesar biji sesawi. Tumbuhan sesawi (atau mustard dalam Alkitab terjemahan bahasa ingrisnya) adalah suatu pohon yang dapat tumbuh setinggi sekitar 3 meter, tetapi tumbuh dari bijinya yang sangat kecil.
Dengan mempunyai iman kepada
Tuhan yang hanya sebesar biji sesawi, maka sesuai firman Tuhan diatas kita
dapat berkata kepada pohon ara ini, terbantunlah/tercabutlah engkau dg akarmu
dan tertanamlah didalam laut; maka pohon
ara itu akan taat kepada kita.
Mungkin kita merasa tidak
memiliki iman sebesar nabi Abraham dalam kisah diatas, atau seperti nabi
Elia,yang doanya seperti ini:...."supaya hujan jangan turun, dan hujanpun
tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.Lalu ia berdoa pula dan
langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.(Yakobus 5:17-18) Kemudian kita juga berpikir dan berkata : "
Mustahil sakit kanker atau tumorku bisa sembuh...... mustahil ekonomi keluargaku
bisa pulih........ mustahil anakku & istrinya bisa terlepas dan terbebas
dari kutuk 7 keturunan dari orang tua kandung & orang tua angkat istrinya
yg semuanya adalah penyembah2 berhala, sama seperti kasusnya keluarga Bruce Lee
dahulu, yang sejak nenek moyangnya, kakek buyutnya, kakeknya, ayahnya ,Bruce
Lee sendiri dan anak laki2nya yg bernama Brandon Lee, semua keturunan mereka yg
laki2 mati terkena kutuk 7 keturunan".
Ketika sebagai hamba
Tuhan, saya doakan melalui telpon anak laki2 saya yg berada dalam kasus yg sama
spt Bruce Lee, yg sedang sedih & putus asa; kemudian setelah didoakan,
bangkitlah iman anak laki2 saya kepada Tuhan, lalu dg bersatu hati kami
patahkan & hancurkan segala kutuk 7 turunan yg mengikat istrinya demi nama
Yesus Kristus, maka bebaslah istrinya itu dari kutuk 7 turunan dari orang tua
kandungnya & juga dari orang tua angkat istrinya yg semuanya adalah
penyembah2 berhala, Dan keesokkan harinya terbuktilah hal itu! Dokter gynecolog di Singapore sekarang tiba2
mengizinkan istrinya yg sedang hamil itu untuk bisa berangkat ketemu anak laki2
saya yg tinggal di amerika serikat. Terpujilah
Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita yg maha kuasa, Pembebas dan Juruselamat
kita. Amin
Kita selalu melihat pada
ketidak mampuan kita dan juga pada keterbatasan kita berdasarkan keterbatasan kita apa yg kita
bisa lihat, apa yg kita pikirkan, bayangkan. Sehingga iman kita kepada Tuhan menjadi bimbang,
benarkah Tuhan itu sanggup melakukan mujizat?
Selama kita masih bimbang dan tak percaya,maka kuasa Tuhan tidak akan
bekerja di dalam kita. Padahal Tuhan berkata: "Sesungguhnya, Akulah Tuhan,
Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku"? (Yeremia
32:27) Demikian juga, bukankah Tuhan Yesus sudah menegaskan: "Katamu: jika
Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya"! (Markus 9:23b)
Tuhan Yesus tidak berkata
bahwa ada perbedaan antara iman untuk hal yang kecil dan hal yang besar. Yang
penting ialah iman kepada Tuhan yang kita miliki itu, harus ditanamkan dalam
hati & pikiran serta mulut dan perbuatan kita dan dipraktekkan, agar dapat
menghasilkan seperti apa yg kita percayai.
Demikian juga, saya
pernah memberitakan Injil bagi orang tua saya dan kawan2nya di kota Bandung.
Rata2 usia mereka diatas umur 75 tahunan. Tetapi ada seorang pria muda berusia
sekitar 30 th anak dari seorang ibu yg ikut beribadah disana. Pria muda ini
sudah lahir baru dan menerima Yesus sebagai JuruselamatNya, tetapi dia terkena
penyakit kanker lever yg yg tidak tersembuhkan. Lalu dia minta agar didoakan
oleh saya setelah ibadah. Kemudian ketika saya dg dia yakin & tidak bimbang,
maka saya tumpang tangan atas levernya yg sakit dan saya katakan: Sekarang ini juga levermu sembuh, didalam nama
Yesus yg berkuasa dan ajaib! (Matius 28:18,30 dan Markus 16:17-18 dan Filipi :
2:10-11) Kemudian dalam ibadah para orang tua berikutnya di Bandung, ibu dari
pria muda itu berkata bahwa anaknya laki2, sekarang sudah semuh dari kanker
levernya dan sudah melayani Tuhan lagi seperti biasa sampai hari ini. Salam
sejatera dari seorang saudari kita seiman dalam Tuhan yg tinggal jauh di luar
negri. Semoga bermanfaat dan Tuhan memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami percaya
kepadaMu dg tidak bimbang. Tolonglah kami yg tidak percaya ini. Amin